Laman

Jumat, 26 April 2013

Versi Teks Naruto Shippuuden The Movie 6: Road to Ninja bagian 1


“Kuchiyose no Jutsu!” ucap seorang pria bertopeng dan mensummon Kyuubi ke tengah desa Konoha. Angin yang dihasilkan cukup besar hingga membuat beberapa orang terhempas.

“Apa itu?” tanya orang-orang penasaran dengan sosok mahkluk besar yang tiba-tiba muncul di tengah desa. “Itu Kyuubi!” “Kyuubi…”

“Serang desa Konoha, Kyuubi…” ucap pria bertopeng memberi perintah. Kyuubi mulai mengamuk, dan membuat kehancuran dimana-mana.

TZIIIINNGGGG!!! Minato menggunakan hiraishin no jutsu-nya brteleportasi ke suatu tempat aman untuk melindungin Kushina dan anaknya yang baru saja lahir.

“Mengapa…?” ucap Kushina yang berada di gendongan Minato dengan lemas. “Minato… “

“Jangan pikirkan itu sekarang.” ucap Minato membaringkan tubuh istrinya itu di dekat anaknya. “Tetaplah bersama Naruto disini.” Pintanya.

Kushina mendesah lemas dan memeluk anaknya sambil menangis, “Naruto…”

Minato mengepalkan tangannya dengan geram, jika saja pria bertopeng itu tidak muncul… jika saja Ia dan Kushina bisa merayakan lahirnya anak mereka dengan gembira… jika saja….
Minato melangkah pergi menjauhi Kushina.

“Minato… Arigatou… Berjuanglah…”

Minato memakai jubah Hokage Keempat-nya dan berkata, “Aku akan segera kembali.”


Di atas patung dirinya, patung hokage keempat, Minato berdiri memeperhatikan Kyuubi. Kyuubi nampaknya menyadari kehadiran Minato itu walaupun Ia bahkan hanya terlihat sekecil semut dari sana.

“Jadi, kau menyadari kehadiranku, ya?” ucap Minato. Kyuubi geram dan mengumpulkan bijuudama di depan mulutnya. “Kekuatan yang luar biasa..” ucap Minato lalu merapal segel, “Tapi, kau tidak akan mendapatkan apa yang kau inginkan disini.”

Kyuubi melepas bijuudama-nya dengan kecepatan tinggi ke arah Minato…

Seseorang bertanya padaku, “Apa itu Ninja?”…  Guruku mengatakan bahwa Ninja adalah orang yang menanggung beban.

Disebah tempat yang dipenuhi pepohonan, nampak organisasi Akatsuki berkumpul. Bukan hanya yang masih hidup saja, bahkan yang sudah mati seperti Itachi, Sasori, Deidara, dll juga ada. Berbeda dengan Edo Tensei, mata mereka tidak hitam.

“Ternyata laporan itu benar, Akatsuki ada disini.” Ucap Kakashi yang bersembunyi di balik pohon. Tak jauh dari sana, terlihat juga Naruto yang sedang bersembunyi.

“Bagaimana bisa?” ucap Sakura yang bersembunyi di antara semak-semak. “…Beberapa dari mereka sudah pernah kita kalahkan.”

“Ini bukan waktunya mengetahui bagaimana mereka bisa kembali.” Ucap Shikamaru. Di dekatnya terlihat ada Chouji dan Ino juga. “Jumlah musuh yang harus kita kalahkan adalah delapan, apalagi, mereka semua sulit dikalahkan. Saat ini aku punya data mereka semua di kepalaku.”

“Persiapan selesai. Kami akan menunggu perintah.” Ucap Kakashi.

“Oke.”

“Rasengaaann!!!” tiba-tiba Naruto menyerang secara tiba-tiba sebelum diperintah. Kakuzu berhasil terjatuh, namun segera anggota Akatsuki yang lain menghadang Naruto.


“Aku tidak pernah lari atau bersembunyi! Kalian semua, majulah!” ucap Naruto. Pain maju dan menebas Naruto dengan senjata di tangannya, namun Naruto berhasil melompat disaat yang tepat. Saat sedang melayang di udara, tanpa disadari oleh Naruto, Kakuzu sudah ada di belakangnya dan menendang kepala Naruto dengan kakinya.

Namaku, Uzumaki Naruto. Ninja!

Begitu Naruto terjerembab ke tanah, Pain segera maju dengan anggota Akatsuki yang lain dengan membawa kunai. Naruto segera bangkit dan menghindari serangan-serangan itu.

Sakura menepuk jidatnya yang luas(?), “Haaah, apa sih yag dia lakukan!? Dia bilang dirinya Ninja tapi dia bahkan tidak bisa bersabar!”

Kakashi membuka penutup mata sharingannya, “Baiklah, anggap dia sebagai umpan yang sempurna.” Ucapnya. Kejam. “Shikamaru?”

“Kesempatan mereka adalah; melawan kita sebagai kelompok.” Ucap Shikamaru. “Hal terbaik adalah mengalahkan mereka satu lawan satu secara terpisah. Semuanya mengerti, kan?”

Disaat Naruto sedang berusaha menghindar dari serangan, tiba-tiba serangga-serangga muncul mengganggunya dan sebuah tangan besar milik Chouji ‘menggenggam’nya mundur.

“Hei, kumohon berhenti membuat masalah.” Ucap Chouji.
“Kau sungguh bodoh.” Ucap Ino menimpali.
“Apa katamu!?” tanya Naruto kesal.

Chouji bangkit dan memakan sebuah pil, “Walaupun aku masih lapar, aku akan mulai!” Ia kemudian merapal jutsu, “Baika no Jutsu!” ucapnya dan badannya berubah menjadi bulat seperti bola. “Nikudan Hari Sensha!” ucap Chouji dan Ia lalu menggelinding ke arah anggota-anggota Akatsuki itu.

“Kau harus kembali ke titik persembunyianmu.” Perintah Ino pada Naruto.

Sementara itu, Pain dibuat tidak dapat melakukan apa-apa selain ‘menjauhkan-serangga-dari-tubuhnya’ oleh Shino, “Aku tidak akan memberimu waktu untuk menggunakan jutsu, atau akan terjadi masalah yang besar.” Ucap Shino. Lalu terlihat sebuah gelindingan dan Pain ditabrak oleh gelindingan itu, gelindingan gabungan Kiba-Akamaru.

“Apa kau lihat kombinasi mengagumkan kami?” ucap Kiba. Sementara itu, Hinata bertarung melawan Konan. Naruto lewat disampingnya,

“Hinata, semangat!” ucap Naruto.

“Ah, Na-Naruto…” ucap Hinata tersenyum.

Guru Guy dan Lee meloncat dari langit, “DOUBLE DYNAMIC ENTRY!!” teriak mereka menendang wajah anggota-anggota Akatsuki dengan semangat masa muda.

“Dulu aku berjuang keras melawanmu, tapi sekarang aku berbeda! Tidak ada jalan untuk mengalahkan seseorang yang berusaha keras!” ucap Lee sambil menunjuk ke partner Itachi-Kisame.

“Benar, Lee. Sekarang saatnya menunjukkan kepada mereka kekuatan dari Semangat Masa Muda!!” ucap Guy dengan kilatan yang nampak diujung giginya.

Di lain tempat, Hidan yang sedang berlari dihadang oleh lemparan senjata Tenten. “Aku tidak akan membiarkanmu lari!” ucap Tenten.

“Itu benar.” Ucap Neji dari belakang Hidan.

Di lain tempat lagi, Naruto berlari di antara pepohonan… Ia lalu melihat sebuah tempat yang tak asing baginya.
“Tempat itu adalah gua dimana ayahku dan Ero-sennin berlatih…” pikir Naruto.
Sementara itu, di tempat Sakura, didepannya ada Sasori yang gerakannya sudah terhenti oleh gigitan anjing ninja milik Kakashi. Naruto lalu muncul disamping Sakura…

“Kau menungguku?— I-iittaaaiii!!!” Kata-kata Naruto terpotong oleh tonjokan Sakura dikepalanya.

“Jangan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.” Ucap Sakura. Tiba-tiba dari arah depan mereka muncul beberapa kunai dengan kertas peledak. Kakashi dengan sigap maju ke depan mereka dan merapal segel,

“Elemen Tanah: Dinding tanah!!” ucap Kakashi dan ledakan-ledakan kunai itu tertahan oleh dinding tanah itu. Sai lalu muncul di dekat mereka dan segera membuka gulungannya lalu melukis dan merapal jutsu,

“Ninpou: Choujuu Giga!!” ucap Sai. Lukisannya itu lalu bergerak dan menyerang ke arah Deidara, namun Deidara dengan mudah merobeknya dengan kunai.

“Si*l! aku akan— Uwaaaa—“ ucap Naruto namun belum selesai Ia bicara, kakinya dijegal oleh sesuatu, sebuah tangan. “Apa itu? Menjaulah! Ta-ta-tangan!! Itu tangan!!” ucap Naruto ketakutan.

Sai mendekat dan mengeluarkan pedang dari punggungnya. “Ini jutsu musuh.” Ucap Sai dan menebas tangan itu.

Di tempat lain, Kakuzu mengeluarkan tangannya dari tanah dan nampak ujung dari tangan itu telah terpotong. Iseng sih xD. Lalu tiba-tiba Ia dan anggota Akatsuki lainnya menghilang tenggelam ke tanah, begitu juga yang sedang bertarung. Seakan tujuan mereka sudah tercapai… Akatsuki tidak mungkin mundur dengan mudah, kan…

“Mereka menghilang…” ucap Hinata.
“Kita berhasil!” sorak Ino.
“Sepertinya kita berhasil memukul mundur mereka.” Ucap Kiba.

“Kakashi-sensei?” ucap Shikamaru menyadarkan senseinya itu.

“Yaaah… ini aneh.” Ucap Kakashi langsung to-the-point. Ia dan Shikamaru sedang memperhatikan potongan tangan Kakuzu itu. Mau liat gambaranya? xD





Tidak ada komentar:

Posting Komentar