Laman

Kamis, 30 Mei 2013

Versi Teks Date a Live episode 1 bagian 1


30 tahun yang lalu, di perbatasan Cina dan Mongolia.

Angin berputar menggetarkan bebatuan, awan berpusar mengeluarkan suatu kekuatan aneh yang ketika menyentuh tanah menimbulkan ledakan yang luar biasa. Ledakan itu menghancurkan segalanya, rumah, tanah, kendaraan, apapun yang dilewatinya.

Sebuah fenomena gempa luar angkasa besar melanda di pusat Eurasia. Merenggut nyawa sekitar 150 juta jiwa.

Lalu…

Saat ini, aku dibangunkan dengan cara yang mengerikan oleh adikku…



“Kotori, adikku yang imut…” ucap seorang anak laki-laki pada dik perempuannya yang meloncat-loncat di atas tubuhnya untuk membangunkannya.

“Hooo!!” ucap anak yang bernama Kotori itu.

-Name: Itsuka Kotori. Age 14. Tinggi: 145 cm. Blood type: AB-

“Ada apa, kakakku yang imut?” tanya Kotori.

“Turun dariku!! Kau berat!!”
Disuruh turun, anak bernama Kotori itu justru mengambil ancang-ancang dan melompat terjun ke perut kakaknya.

“Gouf!!”

“Ahahaaha, kau bilang ‘gouf’? itu kan gundam!” ucap Kotori.
nb: (Gundam MS – 07 Gouf)

Kakaknya tidak menghiraukan dan malah menarik selimutnya lagi.
“Hah? Kenapa tidur lagi?!” tanya adiknya. “Bangun! Bangun kakak!! Bangun!!”

“Larilah, Kotori…” ucap kakaknya tiba-tiba dengan suara yang diserak-serakkan.

“Ha?”

“Aku terjangkit virus ‘jika kau tidak membiarkanku tidur 10 menit lagi, aku akan kelitiki adikku tanpa ampun’…” ucap sang kakak. “Yang biasa disebut T-Virus.”

“A-?? Virus macam apa itu??” tanya adiknya polos.

“Cepatlah lari, Kotori… selagi aku belum hilang kendali…”

“Ta-tapi, bagaimana denganmu, kakak??”

“Lupakan saja aku! Yang penting kau selamat…” ucap kakaknya. “Cepatlah…”

“Tidak, kakak!!” adiknya hampir meneteskan air mata. Tiba-tiba kakaknya membuka selimut yang dipakainya, dan…

“GRRROOOOAAAARRR!!!”

“KYAAAAAAAAAAA!!”



 
Si adik lalu berlari ketakutan sementara si kakak tertawa puas. “Fuh, yareyare…” ucap si kakak.

-Name: Itsuka Shido. Age: 16. Height: 170cm. Weight: 58 kg. Bloodtype: A.-

“Hoam…” si kakak yang bernama Itsuka Shido sudah memakai seragamnya. Sambil menguap Ia menuruni tangga, dan mendapati adiknya bersembunyi ketakutan di dekat sofa.

“Hiks… seram… T-Virus menyeramkan…” ucap si adik meringkuk ketakutan. Ia masih saja percaya dengan lelucon kakaknya tadi.

Kakaknya yang timbul niat usilnya, menyelinap di antara sofa, dan, “GGYYYYAAARRRR!!”

“Gyaaaaaa!!” adiknya berteriak dan menengok kanan kiri untuk mencari pertolongan.

Kakaknya tersenyum. “Tenanglah, ini kakakmu yang biasanya.”

“Ka-kakak??”

“Jangan takut, jangan taku! Aku adalah temannya Kotori.”

“Fyuh… hhooo..” adiknya kembali melepas nafas lega dan tertawa.

“Pagi ini, sebuah fenomena gempa luar angkasa kecil terjadi di pinggiran kota Tenguu.” Kotori menonton sebuah berita. Kakaknya, Shido, sedang memasak. “Hanya terjadi kerusakan kecil dan dilaporkan tidak ada korban. Saat ini belum ada penjelasan mengenai gempa luar angkasa ini.”

“Terjadi lagi, ya? Kali ini cukup dekat juga.” Ucap Shido.

“Iya.” Sahut Kotori.

Gempa luar angkasa. Sebuah bencana yang tidak diketahui asalnya. Seperti namanya, jika ada guncangan diluar angkasa, itu akan menghancurkan yang dibawahnya. Tidak ada yang tahu alasannya. Setelah bencana besar yang terjadi 30 tahun yang lalu, 6 bulan berikutnya, banyak gempa luar angkasa yang terjadi di dunia.

Di Jepang, tempat kami tinggal, adalah yang paling terkenal akan bencana itu. Area gempa luar angkasa, Kanto Selatan. 25 tahun setelah itu tidak terjadi apapun, tapi, 5 tahun terakhir saat keadaan kota Tenggu membaik, gempa luar angkasa itu kembali muncul.

Dan juga, hampir seluruhnya menimpa Jepang.

“Belakangan ini, bencana itu sering terjadi, ya?” tanya Shido.

“Iya~” ucap adiknya. “lebih cepat dari yang diperkirakan.” Ia menambahkan dengan suara kecil.

Shido menemukan ada yang janggal, “Hei, jangan makan permen sebelum sarapan!!” ucapnya. Ternyata adiknya itu sedang makan permen, dan dari caranya bicara Shido menyadarinya.


 
Ia mencoba merebut permen itu dari adiknya seperti merebut balon dari anak kecil(?). oke, lupakan…

“Ya ampun…” Shido menyerah dan menghela nafas, “Usahakan habiskan sarapanmu.”

“Baik!” ucap adiknya. “Aku mencintaimu, kakak~!”

Di kalender rumah mereka, tertulis: 10 April – Upacara Pembukaan.

“Oh iya, nanti siang kau mau makan apa?” tanya Shido.

“Paket makan mewah anak-anak!!”

“Yang seperti itu kan hanya ada di restoran…” ucap Shido. “Di rumah ini tidak menyediakan yang seperti itu.”

“He? Ayolah~!!” pinta adiknya. “Kumohon~ kumohon~” adiknya memasang wajah manis, “Aku mohon padamu, ya, kakak!!”

 “Horee… paket mewah anak-anak~” ucap adiknya berangkat sekolah dengan gembira setelah berhasil membujuk kakaknya. “Makan siang di restoran~”

“Kau tidak perlu sesenang itu.” Ucap kakaknya.

“Biarlah. Terima kasih, ya, kakak!” mereka lalu berhenti di depan restoran yang nanti siang akan mereka kunjungi. “Baiklah, kakak, kita bertemu disini setelah kau pulang sekolah, ya?”

“Aku mengerti.”

“Pasti, ya? Tepati janjimu!!” ucap adiknya. “Meski terrorist menyerang restoran, kau harus tetap datang!!”

“Kalau itu terjadi, nanti kita malah tidak bisa makan -_-.” Ucap kakaknya. Shido mengelus kepala adiknya dan tersenyum, “Sudahlah, cepat berangkat sekolah.”

Namun ketulusannya(?) sebagai seorang kakak dilihat berbeda dimata orang lain. Tiga orang murid perempuan membicarakannya di kejauhan.

“Eh, itu Itsuka, kan?” ucap salah satunya yang berambut kuning.

“Rasanya mereka mesra sekali~” ucap salah satunya yang berambut coklat. “Ternyata gossip siscon itu benar.”
nb: siscon, kakak yang suka sama adiknya. Mungkin semacam sister complex?

“Menjijikkan~” ucap salah satunya yang berambut hitam panjang.

“Pasti, ya?? Janji!!!” Kotori berlari untuk berangkat ke sekolah. “Kau harus datang meski ada gempa luar angkasa!!”

“Ya, aku mengerti.” Ucap kakaknya mengiyakan, padahal Ia tidak tahu apa saja bisa terjadi selanjutnya. “Cepatlah berangkat.”

Tiba-tiba seseorang memegang pergelangan tangan Shido yang sedang ber-“bye-bye” ria dengan Kotori. “Selamat pagi, Itsuka.” Ucap orang itu dengan suara lembut. Dan ternyata dia laki-laki.

“Ah? Oh… Tonomachi.” Ucap Shido.

“Senang melihatmu bersemangat di awal semester ini.” Ucap orang yang bernama Tonomachi itu.

-Name: Tonomachi Hiroto. Age: 16. Height: 175cm. weight: 62kg.Bloodtype: B.-

Kembali tiga orang di jauh sana bergosip-ria,

“Kalau tidak salah ada gossip tentang dia juga.”
“Mereka bilang Tonomachi suka cowok dan cewek.”
“Menjijikkan~”



 Shido berbincang-bincang dengan Tonomachi, dan berusaha melepas pegangan temannya itu. Di kejauhan yang jauh, seorang perempuan berambut putih sedang memperhatikan mereka. Perempuan itu nampak sebaya dan juga memakai seragam yang sama.



“Ada apa?” tanya si rambut coklat tukang gossip pada temannya yang berambut kuning.

“Barusan… aku melihat si ‘jenius’.” Sahut yang rambut kuning.

“Menjijikan~”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar