Laman

Sabtu, 28 Desember 2013

Versi Teks Defense Devil Chapter 24

Manusia yang merubah hati Kucabara, telah diserang oleh iblis…

“Apa yang anda lakukan di tempat seperti ini!!? Raja Iblis sangat marah!!” ucap salah satu prajurit iblis itu. Kucabara terdiam, melihat Dukov yang bersujud terkapar dengan punggung tertusuk tombak salah satu prajurit itu. “Membunuh manusia… selalu terasa hebat, bukan? Sekarang, segera kita kembali ke─”

ZRRAAATT!! JLEEEB!! Kucabara telah termakan oleh emosinya dan menyerang para prajurit itu satu persatu. Orang yang bersikap baik padanya… satu-satunya orang yang baik padanya… telah ditusuk di hadapannya…



“Pangeran Kucabara─apa yang kau lakukan?!” tanya salah satu prajurit. “Kami adalah prajurit pribadi Raja Iblis! Mengapa kau menaikkan pedangmu dan melawan kami─??!!”

Kucabara tidak memperdulikan ucapan prajurit itu. “UOOOOO!!!” Ia menancapkan pedangnya tepat di organ vital untuk langsung membunuh.

“Uwaaa!! Ukhh!!”

“Du-Dukov!!” Kucabara berlari ke arah Dukov yang terkapar bersimbah darah setelah menghabisi prajurit-prajurit itu. “Apa kau baik-baik saja? Dukov!!... Maaf…”  Ucap Kucabara terisak. “Ayo kita pergi ke rumah sakit, Dukov!! Aku melihat rumah sakit di kota kemarin!!” ucap Kucabara dengan air mata yang tak berhenti mengalir.

SRRRAAAKKK!!!
Dari punggung Kucabara muncul dua bilah sayap yang terpasang megah.
“Aku pasti akan menyelamatkanmu!!” ucap Kucabara dengan penuh keyakinan dan bercampur aduk dengan kebenciannya. “Aku tidak ingin kehilangan lagi.”

“Kirim pasukan khusus!! Bawa dia kembali tidak peduli apapun bayarannya!!” ucap raja iblis yang geram mendengar berita bahwa pasukan pribadinya telah berhasil dikalahkan oleh Kucabara. “Jika dia melawan, bunuh saja!!”

“Apakah kau benar-benar menginginkan itu?” seseorang muncul dari arah samping sang raja iblis. Orang itu tersenyum picik. Sang raja nampak terkejut melihat siapa orang itu. “Apakah kau benar-benar tidak peduli jika dia terbunuh?” tanya orang tersebut.

Kucabara yang membawa Dukov dan terbang di angkasa dengan sayapnya terkejut melihat sekawanan pasukan yang terbang ke arahnya dari langit. “Apa?! Mereka telah memanggil pasukan serigala rupanya!!” Kucabara terpaksa mendarat dan menidurkan Dukov di bawah pohon terdekat.

“Jika aku mencoba melawan mereka disini, maka Dukov akan ikut terlibat..” gumam Kucabara. “Dukov, jangan berpindah dari sini, aku akan kembali secepat yang kumampu.” Ucap Kucabara.

“Aku bertanya-tanya.. apa penjahat… dari kota… telah menyerangku dari belakang…” ucap Dukov yang nampak sekarat.

“Dukov─kau sadar???”

“Kepalaku berputar-putar… aku merasa kita sedang terbang… di langit…” Kucabara terdiam. Ia tak dapat menahan air matanya. “Para penjahat itu… jika aku berbicara dengan mereka… mungkin mereka akan mengerti… bahwa kau tidak boleh menggunakan kekerasan… dimanapun… sebisa mungkin…” nafas Dukov jadi berat. Ia masih tidak menyadari bahwa yang menyerangnya bukan ‘penjahat dari kota’, tapi para iblis.

Kucabara meninggalkan Dukov dan menyerang pasukan serigala itu. “Maafkan aku, Dukov.” Batin Kucabara. “Tapi, ‘orang itu’ tidak akan mau mendengarkan sepatah katapun dariku... Sebab tempat dimana aku tinggal… perasaan manusia tidak berarti apapun… karena mereka adalah iblis!”

Sementara itu, Dukov yang terduduk lemah dibawah pohon menengok ke samping. Ia melihat sesuatu yang mengejutkannya “I-itu…?” pikirnya. Ia merangkak pelan ke arah sesuatu yang membuatnya terkejut itu.

“Heh, dia tidak buruk juga… Pangeran Kucabara…” ucap seseorang dengan rambut gimbal. Salah satu orang yang menjebak Kucabara untuk turun ke dunia manusia.



“Apa tidak apa-apa kalau kita memanggil pasukan sebanyak ini?” tanya si gimbal kepada orang disampingnya. Orang yang sepertinya adalah pemimpinnya, dan juga orang yang muncul di samping raja iblis waktu itu. “Apa tidak sebaiknya memanggil bala bantuan?”

“Tidak perlu… ini sudah takdirnya… untuk mati disini.” Ucap orang itu. “Kita hanya menciptakan kematian yang indah untuknya.” Orang itu menatap ke samping, dan Ia melihat Dukov yang merangkak lemah. Ia tersenyum picik. Ia sudah tahu bagaimana untuk mengakhiri ini dengan indah. “Lihat, kita telah menemukannya. Bunuh dia.”

Kucabara yang sedang bertarung terkejut melihat Dukov yang telah dikepung oleh dua prajurit serigala. “Hentikaaaann!!!” Kucabara menyingkirkan kedua prajurit serigala itu. “Bukankah aku sudah bilang padamu untuk tetap diam!?? Kenapa kau keluar??!!”

“Dia kecil, hitam… dan bulat…” ucap Dukov lemah. “Hei, ini dia, bukan?”

Dukov tersenyum dengan memeluk seekor anjing kecil berwarna hitam. Ia melindungi anjing itu.

“Aku telah menemukannya. Lihat, ini Bichiura.”




Kucabara terkejut dan terdiam. Ia teringat percakapannya dengan Dukov beberapa saat yang lalu.
“Bichiura yang kau cari-cari… seperti apa dia?” tanya Dukov waktu itu.

“Dia kecil, bulat dan hitam.. seperti itulah.” Sahut Kucabara yang waktu itu tidak menyangka kalau Dukov akan mengingatnya apalagi sampai mencarinya.

“Aku.. hanya ingin… melindungi.. anak anjing ini…” ucap Dukov sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

“ARRRRGGGHHH!!!” Kucabara mengamuk. Kekuatan yang besar memancar keluar dari tubuhnya dan menghacurkan daerah sekitar. Prajurit serigala yang ada di dekat sana segera menyingkir.

Tiba-tiba di telinga Kucabara terngiang kata-kata ayahnya. “Bangkitkan kebencianmu… marahlah!! Marahlah!!.. Pangeran adalah yang terkuat di dunia iblis… karena ia memiliki banyak Dark Matter!!”

Kucabara teringat kata-kata Dukov. “Iblis? Apa yang kau bicarakan? Sejak pertama kali aku bertemu denganmu, kau adalah anak yang baik.”

Dark Matter yang gelap dan dilapisi kebencian terus mengalir keluar dari tubuh Kucabara. Orang yang ada di balik semua ini tersenyum. Ia tersenyum picik.

“Menurutmu apa itu? Apakah sisi iblisnya telah bangkit?” “Aku merasa… seperti ada perasaan yang menyembur keluar dari dalam dirinya … rasanya sangat tidak menyenangkan.”  “Itu benar, warna rambutnya juga aneh, aku punya firasat buruk.” Ucap beberapa prajurit serigala sebelum Kucabara melesat menyerang ke arah mereka.

DUAAAARRRR!! Kucabara membantai prajurit serigala itu dalam sekejap.

“Woah!!” si rambut gimbal nampak terpesona melihat kekuatan Kucabara.

“Kukuku… jadi begitu. Ia dapat mengatasi dinding keiblisannya bahkan dengan hati yang murni, huh?” ucap orang yang menjadi pemimpin dibalik semua ini. “Itu membuatku ingin muntah!” ucap orang itu. Orang itu adalah… Legato. Adik Kucabara, Legato. Satu-satunya saudara Kucabara yang tersisa.

“Sekarang alasan untuk membunuh kakakku telah bertambah satu lagi.”




Bersambung ke: Defense Devil Chapter 25
=============================================================
Like fanpage click here
Follow twitter click here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar