Laman

Sabtu, 19 Januari 2013

Versi Teks Hobby * Hobby chapter 3

“Sebagai gantinya…” Hayama tersenyum. “kalau aku menang, kau harus putus dengan Mina!”
Hobby * Hobby
Teks Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
“Apa!?” pikir Mina terkejut. “Kenapa harus begitu!? Kenapa jadi begini?”
“Tunggu! Jangan memutuskan seenaknya, dong!” ucap Kazu.
“Kenapa? Kau takut?” tanya Hayama.
“Jangan melibatkan Mina!”
“Ternyata kau nggak yakin bisa menang, ya?” Hayama tersenyum. “Fufufu…”
“Grrr… bukan begitu!!”  ucap Kazu.
‘Aduh…’ pikir Mina. Ia heran kenapa situasi jadi begini!?
“Kalau begitu, bersiaplah…” ucap Hayama memutuskan. “Kita tanding seminggu lagi. Jenis mobilnya 1/8 racing, oke!?” kemudian Ia beranjak pergi. “Aku tunggu, lho!”
Mina dan Kazu nampak pundung(?). “ ‘Aku tunggu’, katanya…” ucap Kazu. “Memangnya dia bisa bermain radio control?”
“Mana kutahu… kami cuma ngobrol soal foto…” sahut Mina menjawab pertanyaan Kazu.
“Hmmm…” gumam Kazu.
“Kalau begitu…” Mina tiba-tiba jadi panik. “Kenapa kau terima tantangannya!? Aku nggak suka hal seperti ini! Kalau kau kalah, kita harus putus… ini konyol…”
“…” Kazu terdiam sesaat. “Maaf, Mina… tapi… aku sudah menyetujuinya….”
Hening sesaat.
“Kau mengerti?” tanya Kazu pelan dengan nada pertanyaan-yang-tabu-untuk-dijawab.
Hal itu… aku nggak ngerti… mana bisa kumengerti? Habis, mau kalah atau menang dalam perlombaan itu…
Perasaanku tidak akan berubah, kan?

-----Hobby * Hobby-----
Mina sudah tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Ia hanya mampu memperhatikan kedua laki-laki itu merakit mobil mereka dengan serius.
“Mereka berdua… serius sekali. Susah diajak bicara!” pikir Mina. “Tapi bukan saatnya merasa gentar. Bagaimanapun juga, ini pertandingan mereka berdua.” Mina tiba-tiba jadi membara. “Hm, kalau bukan aku, siapa lagi yang akan menghentikan mereka!?”
“Hei, ngomong-ngomong, orang itu Hayama, kan? Kudengar dia dibimbing langsung oleh Tanaka dari Works.” Bisik orang-orang yang menjadi penonton.
“Works?” dalam hati Mina bertanya-tanya.
“Eh?! Dibimbing Tanaka? Aku juga mau!” “Aku pun berharap mobilku dilihat Tanaka.” Lanjut orang-orang itu.
“Siapa itu Tanaka?!” Mina semakin penasaran. “Works… berarti pemain pro, dong? Sepertinya ayah pernah bilang seperti itu…” Mina mengingat-ingat. Kemudian Ia mengalihkan pandangan ke Kazu. Ternyata Kazu juga mendengar apa yang diucapkan orang-orang itu, dan terlihat semangatnya sedikit down.
“Dibimbing Tanaka!?” pikir Kazu lesu.
“Sepertinya orang yang hebat! Kazu sampai shock!” pikir Mina. “pada dasarnya, kenapa Hayama menantang Kazu, ya? Aku tidak mengerti. Apa sih yang dia pikirkan?” Mina akhirnya memutuskan ke tempat Hayama merakit mobilnya.
“Hobi kita sama… kukira kau teman yang baik…” ucap Mina pada Hayama.
“Kau..” Hayama tersenyum. “…merasa seperti dikhianati, ya? Maaf, deh!”
“Jangan sembarangan menjadikanku taruhan, dong!” ucap Mina langsung pada intinya. “Hentikan pertandingan ini!”
“Jadi kau kemari untuk mengatakan itu?” Hayama berdiri. “Tapi maaf, nggak bisa kubatalkan. Aku harus mengalahkannya.”
“Kenapa?”
“Kenapa, katamu?” Hayama menempelkan kedua tangannya di dinding dengan Mina berada di depannya, sehingga gadis itu tersudut. “Karena aku benar-benar… terlanjur menyukaimu.”
Meskipun begitu…
“Pertandingan ini nggak ada artinya.” Mina menunduk sesaat,mengumpulkan keberanian untuk apa yang akan dia ucapkan selanjutnya. Kemudian menengadah menatap Hayama. “Sebab aku menyukai Kazu.”
Hayama melepas pegangan tangannya di dinding. “Bagimu mungkin nggak ada artinya tapi bagiku ada.” Kemudian Ia berkata, “makanya aku harus mengalahkan Kazuya.”
Kenapa cowok selalu seperti ini, sih?
Tidak berhasil dengan Hayama, Mina pun bergerak ke tempat Kazu. “Hei…” Ia memanggil Kazu.
“Ng?” gumam Kazu yang sedang serius merakit mobilnya.
“Kenapa Kazu bertanding?”
“Karena aku nggak mau kalah dari Hayama.” Dalem :|.
Menang… kalah… sebegitukah pentingnya?
Dengan perlahan, Mina memeluk Kazu dari belakang. “Meskipun Kazu nggak melakukan pertandingan ini….Aku tetap menyukaimu.” Mina memejamkan matanya sesaat, kemudian kembali membukanya. “Apa kau nggak bisa mempercayaiku?”
“…” Kazu memikirkan semua itu. “Aku… menyukai Mina, kok. Aku juga tahu… kalau Mina menyukaiku. Tapi….”
-----Hobby * Hobby-----
Hari Pertandingan.
“Kenapa jadi seperti ini, ya?” pikir Mina. Ia memperhatikan jam yang terus berputar(?) *ya iyalah*. “Jam 2 lewat. Pertandingannya jam 3. Sudah waktunya pergi…”
“Huwaaaa! Hatiku berat! Pada akhirnya nggak bisa kuhentikan!” Mina berteriak melepas kekesalannya. “Kenapa cowok begitu, sih!? Keras kepala! B*ka!”
BRAAAAKK!! Pintu kamar tiba-tiba dibuka. “Woi, Mina!” Ryuichi masuk ke kamar Mina dengan wajah berseri-seri. “Hari ini pertandingannya, kan? Ayo pergi menonton cowok-cowok b*ka itu!”
“Aya kelihatannya senang…” Mina jadi semakin sebal.
“Kudengar Hayama lumayan jago. Apa Kazuya akan baik-baik saja, ya?”
“Apa?! Kazu pasti baik-baik saja! Dia pasti menang!” ucap Mina penuh keyakinan. Meskipun hatinya tidak seyakin ucapannya. Karena menyemangati pacarnya di depan ayahnya, wajah Mina jadi memerah.
“Dasar!” gumam Ryuichi.
Aku tidak yakin…tapi… aku tidak mau Kazu kalah…
“Meskipun ini pertandingan, tapi karena sifatnya pribadi, kita persingkat waktunya menjadi 5 menit saja supaya nggak ganggu orang lain.” Ucap Hayama. “Pemenangnya ditentukan berdasarkan Best Lap. Dengan kata lain, pemenangnya adalah yang memiliki waktu terbaik dan tercepat dalam satu putaran selama 5 menit.”
“Mina…” ucap Kazu mendekati gadis itu. “Aku pasti menang.”
“…”
“Aku juga nggak berniat…” Hayama mendekat ke mereka berdua. “…untuk kalah.”
“DAN, PERTANDINGAN DIMULAI!”
Ryuichi menepuk kepala anaknya. “Kau mau menyaksikannya?”
“Ya. Nggak ada yang bisa kulakukan selain ini…”
Tapi… 5 menit terasa cepat sekali. Mobil Hayama terus saja berada di posisi terdepan.
“Percuma. Kazuya tertinggal jauh.” “Hayama selalu lebih cepat 16 detik.” “Padahal sisa waktunya tinggal satu menit lagi.” Bisik penonton-penonton. Karena gelisah, Mina menatap ke tempat Kazu berdiri dengan remot controlnya. Ia tampak gelisah juga.
“Kazu…” Mina hanya dapat berkata dalam hati, “Berjuanglah!” dan seolah ucapan itu sampai ke Kazu, mobil Kazu berjalan mendahului mobil Hayama.
Penonton terkesima. “Lap-nya?!” “Dilewati?!” “Kazuya…” “Kazuya yang memimpin!” “Ini sungguh menarik!” “Sudah tidak ada waktu lagi…” “Apakah Kazuya pemenangnya?” para penonton mulai menghitung mundur. “5…4…3…2….”
Pada hitungan 1, sesuatu yang aneh terjadi. Ada sebuah mobil lain yang mendahului mobil Kazuya dan Hayama.
“Eh…?!!” Kazu dan Hayama bingung. “mobil siapa itu!?”
“Selesai! Aku nomor satu! Hmm…” ucap Ryuichi. Ternyata itu adalah mobil miliknya. “Mina milikku, yeaah!!” Ia memeluk Mina.
“Eh?” Mina terkejut.
“Eeeeeehhhh???!!!” Kazu dan Hayama lebih terkejut lagi.
“Tunggu! Kau ngomong seenaknya?!” tuntut Kazu dan Hayama.
“Hah?! Siapa yang sudah berbuat seenaknya?” tanya Ryuichi balik. “Kalian masih anak-anak. Kalian boleh menyukai Mina, tapi… kalian nggak boleh mengabaikan perasaan Mina!”
“…” Kazu dan Hayama terdiam. Kemudian mereka menunduk minta maaf setelah menyadari kesalahan masing-masing. “Ayah benar…” “Maaf, kami terbawa emosi!”
Mina menghela nafas lega. “Sudahlah… sejak awal sudah aku bilang, kan?” Ia tersenyum. “Perasaanku nggak akan berubah!”
Wajah Kazu memerah mendengar itu. Tiba-tiba Ia memeluk Mina. “Mina, aku menyukaimu!!”
“Woi, berani sekali kau!!! Lepaskaaan!!!” suruh Ryuichi.
“Terlalu terbawa suasana, dasar!” Hayama menghela nafas. “sulit dipercaya mobilku dilewati Kazuya…kau jadi jago disaat terdesak saja, ya? Hahaha!”
“Itu namanya kemampuan, tahu! Dasar menyebalkan!” ucap Kazu.
“Tapi… kuakui aku kalah… kali ini saja!” ia mengedipkan mata. “Hari ini aku akan pulang dengan tenang. Sampai jumpa Mina~” Ia berhenti di depan Mina. “Hahaha! Ah, satu lagi, Kazuya… kapan-kapan kita bertanding radio control lagi, ya!? Habis lumayan menarik, sih…”
-----Hobby * Hobby-----
Mina sedang asyik melihat-lihat buku koleksi fotonya di padang rumput ketika seseorang memanggilnya. “Mina!” orang itu adalah Kazuya, Ia mendekat dan tersenyum, “Hari ini pun langitnya cerah, ya!”
“Kazu!” Mina terkejut namun senang mengetahui laki-laki itu datang.
Mulai sekarang pun pasti akan muncul banyak masalah. Tapi akan kuatasi satu-persatu.
“Sedang istirahat, ya?” tanya Kazu.
“Ya. Kazu sendiri nggak main radio control?” Mina bangun dari posisi tidur-tidurannya agar dapat duduk disamping cowok itu.
“Aku juga sedang istirahat.” Kazu melihat buku yang dibawa Mina, dan bertanya. “Ngomong-ngomong, kau sedang melihat foto apa?”
“Rahasia.” Ucap Mina tersenyum.
Sebab aku… ingin menjaga waktu berharga yang kami lalui berdua. Asalkan bersamamu, aku akan baik-baik saja.
“Langitnya cerah, ya.” Itu yang dikatakan Kazu dengan ceria ketika Mina memotonya dulu. Wajah ceria itulah yang menjadi rahasia Mina.

Hobby * Hobby―Tamat.
http://esti-widhayang.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar