1. Mengapa Mars memiliki dua wajah berbeda?
Para
peneliti sejak lama bertanya-tanya mengapa dua sisi Planet
Mars memiliki perbedaan yang mencolok? Belahan utara Mars bisa dikatakan
datar dan berupa dataran rendah, bahkan termasuk salah satu permukaan
paling datar, paling halus di tata surya. Kondisi itu barangkali
terbentuk oleh air yang diduga pernah mengalir di permukaan planet
merah.
Sementara
itu, kebalikannya, belahan selatan Mars memiliki permukaan yang terjal,
berkawah dan sekitar 4 km hingga 8 km lebih tinggi dibanding belahan
utara. Bukti-bukti terkini memunculkan perkiraan bahwa perbedaan antara
sisi utara dan selatan Mars itu diakibatkan oleh batu raksasa dari ruang
angkasa yang menghantam Mars pada masa lalu.
2. Dari mana asal gas methana di Mars?
Methana
--molekul organik paling sederhana-- pertama kali ditemukan di atmosfer
Mars oleh wahana Mars Express milik Badan Antariksa Eropa pada tahun
2003. Di Bumi, sebagian besar gas methana di atmosfer dihasilkan oleh
makhluk hidup. Gas methana diduga sudah ada di atmosfer Mars sejak 300
tahun lalu, artinya apapun sumbernya, keberadaan gas tersebut belum
lama.
Meski
begitu, gas methana bisa juga muncul di luar kehidupan, seperti
misalnya dari aktivitas vulkanik. Wahana ExoMars milik ESA yang akan
diluncurkan tahun 2016 bakal meneliti komposisi kimia atmosfer Mars dan
mempelajari keberadaan methana di sana.
3. Di manakah lautan Mars?
Banyak
misi ke Mars menemukan bukti-bukti bahwa planet tersebut pernah
memiliki kondisi cukup hangat sehingga air tidak membeku dan bisa
mengalir di permukaannya. Bukti-bukti itu antara lain berupa wilayah
yang seperti bekas lautan, jaringan-jaringan lembah, delta-delta sungai
dan sisa-sisa mineral yang seolah terbentuk oleh air.
Meski
begitu, pemodelan iklim Mars belum bisa menjelaskan bagaimana
temperatur hangat itu bisa terjadi, mengingat cahaya Matahari jauh lebih
lemah dahulu. Ada dugaan, bentuk-bentuk di atas terbentuk bukan oleh
air, melainkan oleh angin atau mekanisme lain. Namun masih tetap ada
bukti bahwa Mars pernah cukup hangat untuk mendukung keberadaan air
dalam bentuk cair, setidaknya di satu tempat di permukaannya.
4. Apakah ada air mengalir di permukaan
Mars saat ini?
Meski
sebagian besar bukti menunjukkan bahwa air pernah mengalir di permukaan
Mars, tapi masih menjadi teka-teki apakah masih ada air yang mengalir
di permukaan planet tersebut saat ini. Tekanan atmosfer Mars terlalu
rendah, sekitar 1/100 tekanan di Bumi, sehingga air sulit berada di
permukaannya. Namun ada jalur gelap dan sempit di lereng-lereng Mars
yang memunculkan dugaan ada air yang mengalir tiap musim semi.
5. Apakah ada kehidupan di Mars?
Wahana
pertama yang berhasil mendarat di Mars, Viking 1 milik NASA,
memunculkan teka-teki yang masih misterius saat ini: Adakah bukti
kehidupan di Mars? Viking adalah wahana yang secara khusus ditugaskan
untuk mencari kehidupan di Mars, dan apa yang ditemukan masih menjadi
perdebatan hingga hari ini. Wahana itu teleh menemukan adanya molekul
organik seperti methyl chloride dan dichloromethane. Walau demikian,
senyawa-senyawa itu bisa jadi merupakan kontaminasi dari Bumi yang
terbawa saat wahana bersiap meluncur di Bumi.
Permukaan
Mars sendiri sangat tidak bersahabat bagi makhluk hidup dalam hal suhu
yang sangat rendah, radiasi, kondisi kering, dan faktor-faktor lain.
Walau begitu, ada makhluk-makhluk hidup yang bisa bertahan di lingkungan
ekstrem di Bumi, seperti di Lembah Kering Antartika yang dingin dan
kering, atau wilayah amat kering di Gurun Atacama di Chile.
Secara
teori, selalu ada kehidupan dimana ada air dalam bentuk cair di Bumi.
Dan kemungkinan pernah adanya lautan di Mars memunculkan pertanyaan
apakah pernah ada kehidupan di sana, dan bila ada, apakah sampai saat
ini makhluk-makhluk hidup itu tetap eksis? Jawaban atas pertanyaan itu
mungkin membantu memberikan sedikit pencerahan terhadap pertanyaan
seberapa umumkah kehidupan di jagad raya.
6. Apakah kehidupan di Bumi berawal dari
Mars?
Meteorit
yang ditemukan di Antartika dan berasal dari Mars -- terlempar dari
planet merah akibat tabrakan kosmis -- memiliki struktur serupa dengan
batuan yang dihasilkan mikroba di Bumi. Meski penelitian lebih jauh
menunjukkan bahwa struktur itu terbentuk karena proses kimia dan bukan
biologi, perdebatan mengenai Mars sebagai asal-usul kehidupan di Bumi
masih berlanjut. Beberapa orang masih memegang teori bahwa kehidupan di
Bumi berasal dari Mars, dan terbawa ke Bumi bersama meteorit.
7. Bisakah manusia hidup di Mars?
Untuk
menjawab apakah kehidupan pernah ada atau masih ada di Mars, barangkali
manusia perlu pergi ke sana dan mencarinya sendiri. Pada tahun 1969,
NASA pernah merencanakan misi berawak ke Mars pada tahun 1981 dan
membangun stasiun permanen di sana tahun 1988. Namun perjalanan antar
planet itu ternyata menghadapi tantangan ilmiah dan teknologi yang tidak
kecil.
Para
ilmuwan harus mengatasi berbagai masalah perjalanan antar planet,
seperti makanan, air, oksigen, efek gravitasi mikro, kemungkinan radiasi
yang berbahaya, dan kenyataan bahwa astronot yang pergi ke sana akan
berada jutaan kilometer dari Bumi sehingga tidak mudah untuk mendapat
bantuan bila terjadi sesuatu. Selain itu, mendarat, bekerja, dan hidup
di planet lain lalu kembali ke Bumi bukan perkara mudah.
Meski
begitu, banyak peneliti yang ingin melakukan misi itu. Tahun ini, enam
sukarelawan hidup terisolasi seolah sedang berada dalam wahana ruang
angkasa selama 520 hari dalam proyek yang disebut Mars500. Simulasi
penerbangan ruang angkasa terlama ini bertujuan untuk meniru perjalanan
ke Mars.
Banyak
sukarelawan bahkan bersedia diterbangkan ke Mars meski kemungkinan
tidak bisa kembali. Berbagai rencana juga dibuat, misalnya dengan
mengirimkan mikroba pemakan batu terlebih dahulu, sebelum manusia
didatangkan. Teka-teki mengenai apakah manusia akan pernah menjejakkan
kaki ke Mars memang masih tergantung ada alasan mengapa kita harus
mencoba menjelajahi planet merah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar