Kisah Kakashi~ seorang anak yang hidup dalam peperangan… akhirnya dimulai!!
Sekitar 10 tahun yang lalu, lima Negara besar ninja dalam kekacauan. Di sekitar perbatasan tiap Negara terjadi pertempuran kecil. Peperangan yang berlarut-larut melemahkan kekuatan Negara api… banyak yang terbunuh dalam peperangan adalah ninja yang berasal dari Konoha. Setelah itu, peperangan tersebut dikenal sebagai “perang dunia ketiga”.
Kakashi Gaiden chapter 1: Misi dimulai!
Teks Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Seorang ninja kecil
berlari melewati hutan di tengah kondisi gawat!!Teks Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
“Huff, huff,” ninja itu melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. “Sial…” pikirnya. “Kalau begini terus, aku bisa terbunuh…”
“Apa aku akan berhasil?” BUGG!! Sraaakk…!!! Ninja itu terjatuh, niatnya sih mau melompat.
“Tidak, kau terlambat…Obito!” ucap orang itu. Dia adalah Kakashi ketika masih kecil. “Dasar bodoh!! Kau pikir jam berapa kita akan rapat!? Jika kau seorang ninja yang baik, seharusnya kau mengikuti dan mematuhi hukum dan aturan dengan tegas!!”
“Bu..bukan begitu… tadi sewaktu di jalan aku membantu nenek tua yang membawa barang berat…” alasan Obito. “Juga… ada sesuatu di mataku…”
“Apa!? Jangan bohong kau!!” ucap seseorang berambut kuning. Siapa lagi dia kalau bukan Minato calon mertua ku itu? *plak. “Hei, jangan berkata seperti itu, Kakashi… Jadi kau mengantar nenek tua, ya, kan, Obito?”
“Aku juga membawakan tasnya!” Obito berpura-pura meneteskan obat mata di matanya.
“Kau terlalu baik hati.” Ucap Minato. “Kau seharusnya menasehati Obito… setiap waktu…”
“Ninja yang tak mengikuti hukum dan aturan sama dengan sampah!” potong Kakashi. “Itulah hidup.”
“Hehh…” Minato tersenyum.
“Apa kau tak punya sedikit kebaikan di hatimu?” tanya Obito sambil mengucek-ucek matanya. “Kau selalu bilang tentang hukum dan aturan, diam saja kau!!” ucap Obito. “Yang terpenting adalah pengendalian diri…”
“Hei, hei, ayolah! Jangan bertengkar terus…” ucap seorang ninja perempuan. “Kita ini satu tim, kan?”
“Rin, kau terlalu baik pada Obito.” Ucap Kakashi pada perempuan bernama Rin itu. “Ini adalah hari yang penting dalam hidupku.”
“Iya, iya… itu benar.” Rin mengangguk-angguk.
“Ha? Ada apa lagi ini?” Obito tidak mengerti maksud mereka.
“Hari ini Kakashi telah resmi menjadi Jounin… sama sepertiku.” Jelas Minato ketika mereka sudah dalam perjalanan. “Agar misi ini lebih efisien, tim Kakashi dan aku akan berpisah, karena kekuatan militer Konoha telah mencapai yang terendah saat ini.”
“Berpisah… jadi..” ucap Obito.
“Yap! Itu benar. Kakashi akan menjadi pemimpin dalam tim kalian bertiga…” ucap Minato. “…dan aku akan sendirian.”
“Aku sudah mengatakannya dari dulu, kan, Obito…” ucap Rin. “untuk member Kakashi hadiah.”
“Maaf.. aku tak mendengarkan.” Ucap Obito.
“Ini hadiahmu.” Minato memberikan Kunai berujung tiga pada Kakashi. “Sebuah kunai spesial. Ini agak berat, tapi mudah untuk digunakan. Bawalah ini dalam misi kali ini!”
“Terima kasih.” Ucap Kakashi.
“Ini hadiah dariku, terimalah!” ucap Rin menyodorkan sesuatu seperti tas senjata. “Kotak medis spesial. Kau telah meningkat dengan baik, ini pasti bisa kau gunakan dengan mudah.”
“Terima kasih.” Kakashi menengadahkan tangannya dengan posisi meminta ke Obito.
“Ke-kenapa tanganmu begitu!?” tanya Obito. “Aku tak akan memberikan apapun untukmu! Sama sekali tidak!!”
“Terserah… buatlah dirimu berguna.” Ucap Kakashi. “Bawa barang-barangku!”
“Ugh, bagaimana mungkin kau bisa menjadi Jounin!?”
“Aku tak tertarik membicarakan itu.”
Tubuh Obito
bergetar karena marah. “Aku dari clan Uchiha, Uchiha Obito! Aku akan
melampauimu!!” ucap Obito. “Segera setelah sharingan ini bangkit!!” Obito penuh
kepercayaan.
“Semua anggota clan Uchiha adalah ninja elit, kan?” ucap Kakashi. “Itu yang kukira, tapi…”
“Apa…!?” tanya Obito.
“Sudah cukup, hentikan!!” Rin menenangkan mereka berdua.
“Hei… bisakah aku menjelaskan misi ini sekarang?” tanya Minato. “Kita hampir sampai di perbatasan.”
…
“Baiklah, ini adalah jalurnya.” Minato menunjukkan sebuah peta ketika mereka semua sudah berteduh di bawah pohon yang rindang.
“Negara tanah. Sedang menyerang Negara rumput. Berada di garis ini.” Minato menunjuk salah satu bagian di peta. “Tentu saja musuhnya adalah ninja dari desa batu. Menurut informasi yang kudapatkan, disana ada sekitar 1000 pasukan di garis depan. Jika mereka terus bergerak, Negara api yang berbatasan langsung dengan Negara rumput.. jika menunggu terlalu lama…kita akan terlambat.”
“Melihat dari serangan mereka,” ucap Rin. “Mereka pasti memiliki pasukan barisan belakang yang solid juga, kan…?”
“Jembatan.. jadi ini misi penyusupan…?” ucap Kakashi setelah memperhatikan peta.
“Ya! Tim Kakashi… misimu adalah…” ucap Minato. “Menyelinap di belakang musuh… dan hancurkan jembatan yang mereka gunakan untuk mengirimkan bantuan ke garis depan… dan pergi dari sana secepatnya.”
“OK!!” ucap Kakashi, Obito dan Rin bersamaan.
“…” Minato terdiam.
“Bagaimana denganmu?” tanya Obito ke Minato.
“Aku akan menghadapi mereka langsung dari garis depan.” Ucap Minato. “Untuk mengalihkan perhatian mereka dari kalian.”
“Bailah, ini pertama kalinya Kakashi menjadi pemimpin tim, “ ucap Minato lagi. Mereka berempat menyatukan tangan di tengah. “Kita akan pergi bersama hingga samapai di perbatasan… mulai dari sana… misi kita mulai!!”
“OK!!”
…
Mereka sudah sampai di tempat dimana jamur-jamur raksasa tumbuh. Berjalan dalam formasi Kakashi di depan, kemudian Obito, Rin, dan Minato dibelakang.
SRETT, Kakashi member aba-aba untuk berhenti.
“!!”
“Bagus, Kakashi…” pikir Minato.
“Aku ketahuan… anak itu hebat…” pikir seorang ninja berambut merah yang bersembunyi di salah satu jamur. Pandangannya tertuju ke Minato. “Dia… tidak, itu tidak mungkin… tapi sepertinya….” Ninja itu merapal jutsu.
Minato menyentuh tanah dengan jarinya. “Dia sendirian… ya…” pikir Minato. Mereka berempat bersembunyi di balik pohon jamur.
“Hati-hati semuanya…” instruksi Minato. “Ada sekitar 20 musuh… atau mungkin itu cuma kagebunshin.”
“Sepertinya memang begitu.” Ucap Kakashi. “Sensei… tolong lindungi aku… aku akan maju.”
“Jangan terburu-buru, Kaashi, seharusnya kau yang melindungi aku dari belakang.”
“Sensei, aku adalah pemimpin hari ini, kan? Ini saat yang tepat untuk mencoba jutsu baruku!” Kakashi memegang tangan kanannya dengan tangan kiri, dan aliran listrik keluar. “Chidori!!!”
“Semua anggota clan Uchiha adalah ninja elit, kan?” ucap Kakashi. “Itu yang kukira, tapi…”
“Apa…!?” tanya Obito.
“Sudah cukup, hentikan!!” Rin menenangkan mereka berdua.
“Hei… bisakah aku menjelaskan misi ini sekarang?” tanya Minato. “Kita hampir sampai di perbatasan.”
…
“Baiklah, ini adalah jalurnya.” Minato menunjukkan sebuah peta ketika mereka semua sudah berteduh di bawah pohon yang rindang.
“Negara tanah. Sedang menyerang Negara rumput. Berada di garis ini.” Minato menunjuk salah satu bagian di peta. “Tentu saja musuhnya adalah ninja dari desa batu. Menurut informasi yang kudapatkan, disana ada sekitar 1000 pasukan di garis depan. Jika mereka terus bergerak, Negara api yang berbatasan langsung dengan Negara rumput.. jika menunggu terlalu lama…kita akan terlambat.”
“Melihat dari serangan mereka,” ucap Rin. “Mereka pasti memiliki pasukan barisan belakang yang solid juga, kan…?”
“Jembatan.. jadi ini misi penyusupan…?” ucap Kakashi setelah memperhatikan peta.
“Ya! Tim Kakashi… misimu adalah…” ucap Minato. “Menyelinap di belakang musuh… dan hancurkan jembatan yang mereka gunakan untuk mengirimkan bantuan ke garis depan… dan pergi dari sana secepatnya.”
“OK!!” ucap Kakashi, Obito dan Rin bersamaan.
“…” Minato terdiam.
“Bagaimana denganmu?” tanya Obito ke Minato.
“Aku akan menghadapi mereka langsung dari garis depan.” Ucap Minato. “Untuk mengalihkan perhatian mereka dari kalian.”
“Bailah, ini pertama kalinya Kakashi menjadi pemimpin tim, “ ucap Minato lagi. Mereka berempat menyatukan tangan di tengah. “Kita akan pergi bersama hingga samapai di perbatasan… mulai dari sana… misi kita mulai!!”
“OK!!”
…
Mereka sudah sampai di tempat dimana jamur-jamur raksasa tumbuh. Berjalan dalam formasi Kakashi di depan, kemudian Obito, Rin, dan Minato dibelakang.
SRETT, Kakashi member aba-aba untuk berhenti.
“!!”
“Bagus, Kakashi…” pikir Minato.
“Aku ketahuan… anak itu hebat…” pikir seorang ninja berambut merah yang bersembunyi di salah satu jamur. Pandangannya tertuju ke Minato. “Dia… tidak, itu tidak mungkin… tapi sepertinya….” Ninja itu merapal jutsu.
Minato menyentuh tanah dengan jarinya. “Dia sendirian… ya…” pikir Minato. Mereka berempat bersembunyi di balik pohon jamur.
“Hati-hati semuanya…” instruksi Minato. “Ada sekitar 20 musuh… atau mungkin itu cuma kagebunshin.”
“Sepertinya memang begitu.” Ucap Kakashi. “Sensei… tolong lindungi aku… aku akan maju.”
“Jangan terburu-buru, Kaashi, seharusnya kau yang melindungi aku dari belakang.”
“Sensei, aku adalah pemimpin hari ini, kan? Ini saat yang tepat untuk mencoba jutsu baruku!” Kakashi memegang tangan kanannya dengan tangan kiri, dan aliran listrik keluar. “Chidori!!!”
“Aku tak akan membiarkan itu mengenaiku!” pikir ninja berambut merah itu.
“Ju-jutsu apa itu?” pikir Obito.
“Cakranya begitu hebat!” pikir Rn terpesona.
“…” Minato hanya memperhatikan.
“Ayo!” ucap Kakashi.
Bersambung ke: Kakashi Gaiden chapter 2
(http://esti-widhayang.logspot.com/)
Chapter ini adalah hasil request user twitter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar