Sebelumnya: Road to Ninja bagian 13
“Naruto…” ucap Sakura khawatir.
GRRROOOAAARRR!! Kedua Kyuubi itu keluar dari tempat itu dan bertarung diluar.
“Kitalah yang akan menang!” ucap laki-laki berambut hitam itu.
“Si*lan kau, si palsu!!” ucap Kyuubi geram.
“Dia melakukan segala yang dia inginkan dengan sebagian chakra…” ucap Naruto. Kyuubi berputar arah dan berlari menyeruduk si Kyuubi palsu dengan cepat.
“Menyerahlah sekarang!!” teriak pria berambut hitam dan memerintahkan Kyuubi nya juga untuk maju. Kepala Kedua Kyuubi itu saling bertabrakan sekarang. Saat itu juga, Naruto dan pria berambut hitam itu meloncat ke atas untuk mengakhiri pertarungan antara mereka berdua.
“Mati kau--!!!” teriak pria berambut hitam menaikkan pukulannya.
“Aku tidak akan mati--!!” teriak Naruto, ternyata kecepatan pukulan Naruto lebih cepat dari pria itu sehingga pria itulah yang terkena pukulan.
Bersamaan dengan pukulan itu, Kyuubi milik pria berambut hitam itu menghilang. *boft*. Namun, saat itu Kyuubi milik Naruto juga menghilang. Ternyata setelah melakukan pukulan itu, Naruto cukup terkuras tenaganya. Mereka berdua pun terjatuh dari ketinggian yang cukup tinggi(?).
Lalu semuanya menjadi gelap…
“Sudah kuduga, kau pasti
pemenangnya.” Ucap seseorang yang arah suaranya berasal dari atas. Tobi. “Tapi,
pertarungan ini diluar dugaanku. Aku tidak pernah menyangka… kau dan Kyuubi
membuat kerja sama yang kuat seperti itu.”
Naruto berdiri, dan menatap Tobi dengan mantap. “Sekarang, ini semua akan berakhir jika kau kukalahkan…”
“Sepertinya kau masih belum mengerti situasi dimana kau berada.” Ucap Tobi. Tobi tiba-tiba masuk ke dalam tubuh pria berambut hitam itu, seperti hantu yang merasuki tubuh manusia(?). “Dengan Kyuubi dan resonansi Kyuubi, dan, dengan pertarungan yang tidak bisa kau lakukan di dunia nyata…” pria berambut hitam itu tiba-tiba sadar, nampaknya yang ada dalam tubuhnya adalah Tobi. “…Kyuubi telah dilemahkan.”
Naruto berdiri, dan menatap Tobi dengan mantap. “Sekarang, ini semua akan berakhir jika kau kukalahkan…”
“Sepertinya kau masih belum mengerti situasi dimana kau berada.” Ucap Tobi. Tobi tiba-tiba masuk ke dalam tubuh pria berambut hitam itu, seperti hantu yang merasuki tubuh manusia(?). “Dengan Kyuubi dan resonansi Kyuubi, dan, dengan pertarungan yang tidak bisa kau lakukan di dunia nyata…” pria berambut hitam itu tiba-tiba sadar, nampaknya yang ada dalam tubuhnya adalah Tobi. “…Kyuubi telah dilemahkan.”
Mata kanan pria berambut
hitam itu tiba-tiba berubah menjadi sharingan. “Ya, sama seperti waktu itu…”
ucap Tobi yang ada dalam tubuh pria itu. Selama beberapa saat scene mundur ke
beberapa tahun lalu saat Kyuubi juga ditaklukkan dengan mata sharingan Tobi.
“Aku belum selesai. Larilah, Naruto!” ucap Kyuubi dalam diri Naruto.
“Apa? Ada apa?!” tanya Naruto pada perutnya(?).
“Aku meremehkannya(Tobi) karena Ia tidak memiliki tubuh disini… tapi ternyata ada cara seperti itu?!” ucap Kyuubi. “Dengan sharingan aku akan ditarik keluar dari tubuhmu seperti yang terjadi pada Kushina jika kita tidak segera bertindak.”
“Hah?!” TRRRIINNNGGGG~~!!!
Tobi bergerak maju, melayangkan kunai ke arah Naruto, dengan gesit Naruto menghindar. “Kyuubi adalah milikku!” ucap pria berambut hitam yang sekarang kita sebut saja Tobi.
“Hei, jangan sampai melihat ke arah matanya!” perintah Kyuubi. Naruto berusaha menghindari serangan Tobi hanya dengan melihat sampai ke batas dadanya. Tentunya itu sangat sulit.
Naruto ambruk, Ia terkena tendangan Tobi yang berputar. Ia melihat ke arah bulan purnama, bulan nampak besar dan berwarna merah. Di atas sebuah pohon nampak siluet para Akatsuki yang menyaksikan pertarungan itu.
“Kuso! Jika tidak melakukan apa-apa…” ucap Naruto. Tobi berjalan mendekat perlahan dengan kunai di tangannya. “..Bulan Merah…”
Naruto berdiri dan mengibaskan jubahnya, “Aku tidak punya pilihan. Jika sekarang adalah saat-saat yang dikatakan dalam ramalan itu…” Naruto dengan cerobohnya mengeluarkan gulungan itu untuk membacanya. Pada saat itu juga Tobi dengan kunai-nya mendekat dan menebas gulungan itu. Karena kaget, Naruto tak sengaja menongak ke atas dan melihat mata sharingan itu..
“Lupakan semuanya… Kyuubi… milikku.”
Setelah itu Naruto terjatuh begitu saja. Tatapan matanya berubah menjadi tatapan hampa. Dari perutnya terlihat gumpalan chakra jingga Kyuubi mulai keluar.
“Kau kehilangan harapanmu…”
Perlahan-lahan seluruh tubuh Naruto tertutupi chakra itu, dan tubuhnya melayang naik… Lalu saat itulah Sakura datang dan menendang Tobi, sayangnya meleset. Karena terusik, genjutsu yang sedang digunakan Tobi gagal dan tubuh Naruto kembali terjatuh.
Tobi menatap heran kepada siapa yang mengusiknya itu.
“Aku belum selesai. Larilah, Naruto!” ucap Kyuubi dalam diri Naruto.
“Apa? Ada apa?!” tanya Naruto pada perutnya(?).
“Aku meremehkannya(Tobi) karena Ia tidak memiliki tubuh disini… tapi ternyata ada cara seperti itu?!” ucap Kyuubi. “Dengan sharingan aku akan ditarik keluar dari tubuhmu seperti yang terjadi pada Kushina jika kita tidak segera bertindak.”
“Hah?!” TRRRIINNNGGGG~~!!!
Tobi bergerak maju, melayangkan kunai ke arah Naruto, dengan gesit Naruto menghindar. “Kyuubi adalah milikku!” ucap pria berambut hitam yang sekarang kita sebut saja Tobi.
“Hei, jangan sampai melihat ke arah matanya!” perintah Kyuubi. Naruto berusaha menghindari serangan Tobi hanya dengan melihat sampai ke batas dadanya. Tentunya itu sangat sulit.
Naruto ambruk, Ia terkena tendangan Tobi yang berputar. Ia melihat ke arah bulan purnama, bulan nampak besar dan berwarna merah. Di atas sebuah pohon nampak siluet para Akatsuki yang menyaksikan pertarungan itu.
“Kuso! Jika tidak melakukan apa-apa…” ucap Naruto. Tobi berjalan mendekat perlahan dengan kunai di tangannya. “..Bulan Merah…”
Naruto berdiri dan mengibaskan jubahnya, “Aku tidak punya pilihan. Jika sekarang adalah saat-saat yang dikatakan dalam ramalan itu…” Naruto dengan cerobohnya mengeluarkan gulungan itu untuk membacanya. Pada saat itu juga Tobi dengan kunai-nya mendekat dan menebas gulungan itu. Karena kaget, Naruto tak sengaja menongak ke atas dan melihat mata sharingan itu..
“Lupakan semuanya… Kyuubi… milikku.”
Setelah itu Naruto terjatuh begitu saja. Tatapan matanya berubah menjadi tatapan hampa. Dari perutnya terlihat gumpalan chakra jingga Kyuubi mulai keluar.
“Kau kehilangan harapanmu…”
Perlahan-lahan seluruh tubuh Naruto tertutupi chakra itu, dan tubuhnya melayang naik… Lalu saat itulah Sakura datang dan menendang Tobi, sayangnya meleset. Karena terusik, genjutsu yang sedang digunakan Tobi gagal dan tubuh Naruto kembali terjatuh.
Tobi menatap heran kepada siapa yang mengusiknya itu.
“Naruto, sadarlah!” ucap
Sakura.
“Aku menghapus ingatannya. Dia mungkin tidak bisa lagi bergerak.” Ucap Tobi. Setelah diperhatikan ternyata Tobi tidak berbicara dengan tubuh pria itu, dia berbicara dengan semacam telepati.
“Jangan sekali-kali kau menyentuh Naruto!”
“Aku menghapus ingatannya. Dia mungkin tidak bisa lagi bergerak.” Ucap Tobi. Setelah diperhatikan ternyata Tobi tidak berbicara dengan tubuh pria itu, dia berbicara dengan semacam telepati.
“Jangan sekali-kali kau menyentuh Naruto!”
-----Road to Ninja-----
Naruto membuka matanya perlahan. Telinganya seolah tidak mendengar suara
apapun. Bahkan suara pertarungan Sakura yang hendak melindunginya dari Tobi.
Yang pertama kali dilihatnya adalah gulungan Bulan Merah yang sudah tergeletak
di tanah.“Apa yang sedang kulakukan?” tanya Naruto pada dirinya sendiri. “Dan… siapa aku?... dan karena apa… aku…”
Sakura nampaknya terus
mencoba memanggil Naruto, namun Naruto tidak mendengar apapun. Tidak ada yang
sampai padanya.
Ketika memperhatikan bulatan yang dibentuk gulungan itu, Naruto teringat sesuatu. Rasengan. Ia ingat waktu itu gurunya, Jiraiya, mengajarkan tekhnik itu kepadanya.
“Ini jutsu yang diciptakan Hokage Keempat.” Ucap Jiraiya waktu itu pada Naruto yang masih kecil, yang bahkan tidak tahu kalau Hokage Keempat itu adalah ayahnya.
“Ajarkan aku itu!” pinta Naruto waktu itu. Ia lalu teringat saat usaha kerasnya membuat rasengan, dan saat Jiraiya membelah es lilinya dan memberikannya pada Naruto.
“Ambillah…” ucap Jiraiya.
“HAH!!” Naruto tiba-tiba sadar. Matanya tidak lagi menatap hampa.
Sakura terkena tendangan Tobi karena berusaha menahan serangan kunainya. Disaat yang tepat Naruto menangkap tubuh Sakura.
“Naruto…”
“Jadi kau sudah sadar…?” Tobi tertawa licik dengan tubuh pria berambut hitam itu.
“Aku tidak akan lupa bahkan jika aku mati!..” ucap Naruto. *boft* ternyata yang menyelamatkan Sakura itu hanya Naruto clon. Naruto yang asli sudah bersiap dengan rasengan di tangannya.
“…Apa yang telah guruku berikan adalah rasengan dan namaku!” ucap Naruto. “Buku yang guruku tulis adalah tentang Legenda Shinobi yang kuat! Namaku dibuat oleh dua pahlawan dalam buku itu!”
Ketika memperhatikan bulatan yang dibentuk gulungan itu, Naruto teringat sesuatu. Rasengan. Ia ingat waktu itu gurunya, Jiraiya, mengajarkan tekhnik itu kepadanya.
“Ini jutsu yang diciptakan Hokage Keempat.” Ucap Jiraiya waktu itu pada Naruto yang masih kecil, yang bahkan tidak tahu kalau Hokage Keempat itu adalah ayahnya.
“Ajarkan aku itu!” pinta Naruto waktu itu. Ia lalu teringat saat usaha kerasnya membuat rasengan, dan saat Jiraiya membelah es lilinya dan memberikannya pada Naruto.
“Ambillah…” ucap Jiraiya.
“HAH!!” Naruto tiba-tiba sadar. Matanya tidak lagi menatap hampa.
Sakura terkena tendangan Tobi karena berusaha menahan serangan kunainya. Disaat yang tepat Naruto menangkap tubuh Sakura.
“Naruto…”
“Jadi kau sudah sadar…?” Tobi tertawa licik dengan tubuh pria berambut hitam itu.
“Aku tidak akan lupa bahkan jika aku mati!..” ucap Naruto. *boft* ternyata yang menyelamatkan Sakura itu hanya Naruto clon. Naruto yang asli sudah bersiap dengan rasengan di tangannya.
“…Apa yang telah guruku berikan adalah rasengan dan namaku!” ucap Naruto. “Buku yang guruku tulis adalah tentang Legenda Shinobi yang kuat! Namaku dibuat oleh dua pahlawan dalam buku itu!”
http://esti-widhayang.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar