Ini sangat
dingin…
Putih…
Salju….
Mengapa putih? Apa salju itu?
Harusnya… ini tidak merah…
Jadi darimana warna merah ini…
datang?
Putih…
Salju….
Mengapa putih? Apa salju itu?
Harusnya… ini tidak merah…
Jadi darimana warna merah ini…
datang?
Vampire Knight
Teks Version by esti-widhayang.blogspot.com
Auhtor: Dhwati Esti Widhayang
“Vampires…”Teks Version by esti-widhayang.blogspot.com
Auhtor: Dhwati Esti Widhayang
“Anak kecil, apa kau sedang tersesat?” tanya mahkluk di depan anak perempuan itu. Gigi taring mahkluk itu mencuat keluar. “Kalau begitu, boleh kuminum darahmu?”
Mereka…
“He-henti--!!” anak itu berusaha melawan, namun mahkluk itu memeluk anak itu begitu erat.
TRAACCCKKK!! Seserorang pria datang menyelamatkan anak kecil itu dari serangan mahkluk bergigi tajam itu. “Kau mencemari nama semua vampire…” ucap pria itu sebelum menghancurkan mahkluk itu dengan tangannya.
Monster peminum darah… Yang berkedok manusia…
Pria itu menjilat darah dari mahkluk yang baru saja dibasminya, lalu melirik anak kecil yang diselamatkannya, “Kamu tidak apa-apa?”
Vampire itu ada, tapi banyak orang yang tidak mempercayainya.
Ingatanku berawal dari hari bersalju itu. 10 tahun kemudian…
…
Di Cross Academy, sore hari di depan asrama bulan.
“Jangan dorong-dorong!!” “Cepat keluar”
“Okey, okey, semuanya tolong mundur!!” ucap sorang siswi menghalangi puluhan siswi lain untuk menerobos suatu gerbang. “Ini waktu jam malam, bagi semua siswa Day Class, harap segera kembali ke asrama kalian!!” ucap siswi itu.
Namaku Yuuki Kurosu. Siswi kelas satu dan anggota Kedisiplinan Day Class. Cross Academy adalah sekolah swasta yang bergengsi dan membagi muridnya menjadi dua grup, yaitu Day Class dan Night Class.
“Jangan sok ngatur karena kau ini anggota Kedisiplinan!!” ucap salah siswi yang dilarang menerobos.
Day Class dan Night Class menggunakan fasilitas sekolah yang sama secara bergantian. Namun saat pergantian kelas di sore hari, selalu ada kekacauan.
Click! Bunyi sebuah kunci terbuka. Siswi-siswi yang sedang ditahan untuk tidak menerobos teralihkan perhatiannya. “Aaaahh…” “Lihat itu!!” ucap para gadis-gadis itu.
“Gawat! Gerbangnya~!!” pikir gadis anggota kedisiplinan itu, Yuuki Kurosu.
Alasan kenapa murid Day Class selalu ramai disini adalah… Night Class merupakan kumpulan siswa elit.
Tap, gerbang terbuka, beberapa orang nampak keluar dari gerbang tersebut. Berbeda dengan seragam hitam Day Class, mereka menggunakan seragam putih, yang menandakan mereka murid Night Class.
…Dan menawan.
“Selamat
pagi, gadis! Semuanya masih cantik, ya!” ucap salah satu siswa dari Night Class
itu.
“Dia bilang pagi?” pikir Yuuki.
“KYAAA!!!” “Kyaaa!!!” begitu disapa murid Night Class, murid Day Class langsung menggila dan menerobos Yuuki untuk sampai ke tempat para Night Class. Bahkan sampai membuat Yuuki terjatuh.
“Kau tidak apa-apa, Yuuki?” tanya seseorang. “Mereka sulit diatur, ya?!”
Wajah Yuuki memerah. Orang itu dari berseragam putih Night Class, namanya adalah, “Ka..Kaname-senpai…” ucap Yuuki, Ia langsung spontan berdiri. “I-iya. Aku baik-baik saja.”
Orang yang bernama Kaname itu tersenyum, “Kau terlalu formal padaku. Itu membuatku sedih…”
“Ah, maaf aku tidak bermaksud…” ucap Yuuki tersendat. “Itu karena kau telah menyelamatkanku…”
Dia Kaname Kuran. Dia perwakilan Night Class sekaligus ketua asrama bulan. Selain itu, … saat malam salju sepuluh tahun yang lalu… dia yang telah menyelamatkanku.
“Jangan dipikirkan lagi, itu kan sudah lama terjadi.” Ucap Kaname yang kemudian menepuk kepala Yuuki. Tiba-tiba sebuah tangan menggenggam pergelangan tangan Kaname dan memaksanya melepaskan sentuhan di kepala Yuuki.
“Kelas sudah dimulai, Kuran…” ucap seseorang yang menggenggam pergelangan tangan Kaname. Kaname melepaskan tangannya dan berjalan pergi,
“Kau menakutkan,” ucap Kaname. “…Mr. Kedisiplinan.”
Seorang perempuan Day Class datang sambil membawa sebuah bunga, yang lalu Ia berikan pada Kaname, “K-Kuran!!... i-ini… maukah kau menerimanya?” tanyanya.
“Terima Kasih.” Kaname menerima bunga itu.
Sementara itu, Yuuki berdiri berdua dengan laki-laki yang tadi menggenggam pergelangan tangan Kaname. Laki-laki itu menatap death glare ke arah Yuuki dan berkata,
“Bukan urusanku kau menyukai Kuran, tapi kau tahu peraturannya, kan?”
Si egois ini adalah Zero Kiryuu, yang juga anggota kedisiplinan.
“Diam! Aku sudah tahu!” ucap Yuuki. “Mereka berbeda dengan kita.”
Karena Night Class bukan cuma grup elit yang terdiri dari siswa-siswi tampan dan cantik… Rahasia yang tidak diketahui siapapun tentang Night Class… Bahwa mereka semua adalah “Vampire”. Karena itulah…
Laki-laki bernama Zero itu menatap death glare kepada siswi-siswi yang tidak mau tertib. “Dengar anak nakal! Segera kembali ke asrama! Kenapa aku harus mengurusi kalian yang berlari-lari dan suka berteriak-teriak ‘kyaa’ ‘kyaa’ setiap hari, sih!?” perintahnya dengan ganasnya.
“Kau sendiri telat lagi! Dasar bodoh!” Yuuki memukul pinggang Zero.
“Ow! Sakit!”
Jabatan anggota Kedisiplinan hanya luarnya saja…
“Awas kau, ya.” Ancam Zero
.
“Coba saja.” Tantang Yuuki.
Pekerjaan kami yang sebenarnya adalah “School Guardians”. Yang bertugas untuk menjaga rahasia… Night Class.
“Dia bilang pagi?” pikir Yuuki.
“KYAAA!!!” “Kyaaa!!!” begitu disapa murid Night Class, murid Day Class langsung menggila dan menerobos Yuuki untuk sampai ke tempat para Night Class. Bahkan sampai membuat Yuuki terjatuh.
“Kau tidak apa-apa, Yuuki?” tanya seseorang. “Mereka sulit diatur, ya?!”
Wajah Yuuki memerah. Orang itu dari berseragam putih Night Class, namanya adalah, “Ka..Kaname-senpai…” ucap Yuuki, Ia langsung spontan berdiri. “I-iya. Aku baik-baik saja.”
Orang yang bernama Kaname itu tersenyum, “Kau terlalu formal padaku. Itu membuatku sedih…”
“Ah, maaf aku tidak bermaksud…” ucap Yuuki tersendat. “Itu karena kau telah menyelamatkanku…”
Dia Kaname Kuran. Dia perwakilan Night Class sekaligus ketua asrama bulan. Selain itu, … saat malam salju sepuluh tahun yang lalu… dia yang telah menyelamatkanku.
“Jangan dipikirkan lagi, itu kan sudah lama terjadi.” Ucap Kaname yang kemudian menepuk kepala Yuuki. Tiba-tiba sebuah tangan menggenggam pergelangan tangan Kaname dan memaksanya melepaskan sentuhan di kepala Yuuki.
“Kelas sudah dimulai, Kuran…” ucap seseorang yang menggenggam pergelangan tangan Kaname. Kaname melepaskan tangannya dan berjalan pergi,
“Kau menakutkan,” ucap Kaname. “…Mr. Kedisiplinan.”
Seorang perempuan Day Class datang sambil membawa sebuah bunga, yang lalu Ia berikan pada Kaname, “K-Kuran!!... i-ini… maukah kau menerimanya?” tanyanya.
“Terima Kasih.” Kaname menerima bunga itu.
Sementara itu, Yuuki berdiri berdua dengan laki-laki yang tadi menggenggam pergelangan tangan Kaname. Laki-laki itu menatap death glare ke arah Yuuki dan berkata,
“Bukan urusanku kau menyukai Kuran, tapi kau tahu peraturannya, kan?”
Si egois ini adalah Zero Kiryuu, yang juga anggota kedisiplinan.
“Diam! Aku sudah tahu!” ucap Yuuki. “Mereka berbeda dengan kita.”
Karena Night Class bukan cuma grup elit yang terdiri dari siswa-siswi tampan dan cantik… Rahasia yang tidak diketahui siapapun tentang Night Class… Bahwa mereka semua adalah “Vampire”. Karena itulah…
Laki-laki bernama Zero itu menatap death glare kepada siswi-siswi yang tidak mau tertib. “Dengar anak nakal! Segera kembali ke asrama! Kenapa aku harus mengurusi kalian yang berlari-lari dan suka berteriak-teriak ‘kyaa’ ‘kyaa’ setiap hari, sih!?” perintahnya dengan ganasnya.
“Kau sendiri telat lagi! Dasar bodoh!” Yuuki memukul pinggang Zero.
“Ow! Sakit!”
Jabatan anggota Kedisiplinan hanya luarnya saja…
“Awas kau, ya.” Ancam Zero
.
“Coba saja.” Tantang Yuuki.
Pekerjaan kami yang sebenarnya adalah “School Guardians”. Yang bertugas untuk menjaga rahasia… Night Class.
Sejak
dulu, dibalik bayang-bayang sejarah, sudah ada pertengkaran antara manusia dan
vampire. Di Negara ini, hanya beberapa manusia yang mengingat masa itu. Tapi…
Keberadaan vampire itu benar-benar nyata.
Bersambung ke: Vampire Knight Chapter 2
http://esti-widhayang.blogspot.com/
Keberadaan vampire itu benar-benar nyata.
Bersambung ke: Vampire Knight Chapter 2
http://esti-widhayang.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar