Sebelumnya: Defense Devil Chapter 24
Insert teks: Aku pikir kita
akan selalu menjalani hari yang indah seperti dulu.
“Ku..Kucabara… dia terlalu kuat… terlalu kuat…” ucap salah satu prajurit serigala yang menyerang melawan Kucabara yang begitu kuat setelah berubah.
Seekor anak anjing yang diselamatkan Dukov mengaum ketakutan karena merasakan energi iblis yang kuat dari Kucabara. Kucabara hanya menatap anak anjing itu. Ia teringat kata-kata terakhir Dukov. “Aku hanya ingin… menyelamatkan anak anjing ini…”
“Kau harus berhenti bermain-main disini.” Ucap seseorang dari arah belakang Kucabara. Seseorang dengan kursi roda yang memangkunya. “O-oniichan (kakak)…”
“Legato??” Kucabara heran. “Kenapa kau ada disini?”
“Ku..Kucabara… dia terlalu kuat… terlalu kuat…” ucap salah satu prajurit serigala yang menyerang melawan Kucabara yang begitu kuat setelah berubah.
Seekor anak anjing yang diselamatkan Dukov mengaum ketakutan karena merasakan energi iblis yang kuat dari Kucabara. Kucabara hanya menatap anak anjing itu. Ia teringat kata-kata terakhir Dukov. “Aku hanya ingin… menyelamatkan anak anjing ini…”
“Kau harus berhenti bermain-main disini.” Ucap seseorang dari arah belakang Kucabara. Seseorang dengan kursi roda yang memangkunya. “O-oniichan (kakak)…”
“Legato??” Kucabara heran. “Kenapa kau ada disini?”
Defense Devil: Judgement 5 - Kebijakan Kucabara part VI
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
“Aku akan memberitahumu…
kebenaran tentang dunia ini…” Legato berdiri dari kursi rodanya dan berjalan ke
arah Kucabara. “..Kau tidak pernah berkembang dari kebodohan dan sifat
kekanak-kanakanmu... itulah mengapa aku membencimu.”
“Kau… kau bisa berjalan?” Kucabara tidak menghiraukan apa yang Legato ucapkan. Yang membuatnya terheran adalah selama ini adiknya bisa berjalan.
Si gimbal datang dan membawa Bichiura yang sudah terikat rapi lengkap dengan plester mulut di tangannya. Kucabara semakin tidak mengerti.
“Apa-apaan ini…?”
“Apa itu ‘jahat’ yang sebenarnya? Jawabannya adalah, kegelapan dan kebencian yang tak terukur, kejahatan dan kekerasan yang meledak hingga akhirnya perlahan-lahan mereda…” ucap Legato tanpa menghiraukan Kucabara yang bingung. “Itulah mengapa dunia iblis membutuhkan ‘jahat’. Jahat dari yang paling jahat, itulah yang kukejar.”
“Legato, apa yang kau─?”
“Aku juga menderita…” potong Legato. “…Karena harus dipaksa menyembunyikan karakterku yang sebenarnya dibalik topeng yang lemah…” ucapnya. “Saat kematiaannya, saudara-saudara kita… benar-benar sedikit yang kudapatkan…”
Kucabara masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan adiknya itu. “Kau… mungkinkah itu─”
“Ya…” tiba-tiba Legato berubah. Matanya mengeluarkan darah. Sesuatu yang aneh keluar dari tubuhnya. Serangkaian rantai jiwa. “…Seperti ini.”
“Kau… kau bisa berjalan?” Kucabara tidak menghiraukan apa yang Legato ucapkan. Yang membuatnya terheran adalah selama ini adiknya bisa berjalan.
Si gimbal datang dan membawa Bichiura yang sudah terikat rapi lengkap dengan plester mulut di tangannya. Kucabara semakin tidak mengerti.
“Apa-apaan ini…?”
“Apa itu ‘jahat’ yang sebenarnya? Jawabannya adalah, kegelapan dan kebencian yang tak terukur, kejahatan dan kekerasan yang meledak hingga akhirnya perlahan-lahan mereda…” ucap Legato tanpa menghiraukan Kucabara yang bingung. “Itulah mengapa dunia iblis membutuhkan ‘jahat’. Jahat dari yang paling jahat, itulah yang kukejar.”
“Legato, apa yang kau─?”
“Aku juga menderita…” potong Legato. “…Karena harus dipaksa menyembunyikan karakterku yang sebenarnya dibalik topeng yang lemah…” ucapnya. “Saat kematiaannya, saudara-saudara kita… benar-benar sedikit yang kudapatkan…”
Kucabara masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan adiknya itu. “Kau… mungkinkah itu─”
“Ya…” tiba-tiba Legato berubah. Matanya mengeluarkan darah. Sesuatu yang aneh keluar dari tubuhnya. Serangkaian rantai jiwa. “…Seperti ini.”
Serentetan jiwa-jiwa yang keluar dari tubuh Legato mengikat Kucabara dan membuatnya tak mampu bergerak. Jiwa-jiwa itu tak terlihat, namun mampu membuat lawannya tunduk.
“Ap─??!! Aku tidak dapat menggerakkan tubuhku!!” batin Kucabara.
“Selama ini aku lelah mendengarkan kata-katamu yang menyedihkan.” Ucap Legato. Ia mengangkat tangan kirinya dan sebuah pedang perlahan muncul. “Apa yang kau cita-citakan itu sama sekali tidak bisa dilakukan…hanya omong kosong belaka. Kenapa harus kau yang memiliki jumlah dark matter terbanyak di antara saudara kita? Itu membuatku muak! Itu sangat menyakitkan!”
JLEBB.
Legato menusuk Kucabara dengan pedangnya.
“Yang akan menjadi raja iblis selanjutnya adalah aku!!” teriak Legato. “Kucabara!!”
“Tuan!!” batin Bichiura. Ia tak dapat berbuat apa-apa dengan tubuhnya yang terikat. Bahkan berteriakpun Ia tak mampu. Funi yang ada disana juga terlihat tidak berniat menolong Kucabara.
Darah kental mengucur dari bibir Kucabara. Tangannya yang gemetar hebat berusaha meraih pundak Legato. “Puji Tuhan…” ucapnya. “…Tubuhmu sudah tidak apa-apa… itu sangat bagus, Legato…” Kucabara menatap wajah adiknya dengan senyum yang disertai air mata.
“J-Jangan bertingkah menyedihkan!!” Legato menggampar Kucabara. “Itulah mengapa kau tidak cocok menjadi raja iblis! Kau adalah penyebab kekacauan di dunia iblis!!”
Para prajurit serigala sudah mengepung Kucabara yang tertunduk lemah dengan darah yang masih mengucur dari bibirnya.
“Bunuh dia sesukamu.” Ucap Legato pada para prajurit serigala itu dan melangkah pergi.
“Kekacauan di dunia iblis, huh…” ucap Kucabara. Legato menghentikan langkahnya. “…Aku yang menyebabkannya?” Kucabara berusaha menegakkan tubuhnya walau cuma sedikit. “Kau salah, Legato… dunia iblis.. memang sudah merosot ke neraka… kau membunuh seluruh keluarga dan teman-temanmu… salah satu yang tersisa akan memujamu… mungkin, itulah takdir seorang iblis… tapi, apapun jalan yang kau pilih sebagai iblis… tidakkah kau ingin menjadi iblis dengan hati yang hangat?” Anjing hitam itu mendekati Kucabara yang sudah tidak memiliki aura negatif di sekitarnya. Kucabara memeluk anjing itu.
“Bukankah menjadi iblis seperti itu… akan sedikit terlihat keren?” lanjut Kucabara.
“Kau merusak pemandangan.” Ucap Legato dingin. “Dia telah terikat oleh rantai jiwa, dia tidak akan mampu melarikan diri. Bunuh dia. Sembelih seperti babi yang menjijikkan.” Ucap Legato pada para manusia serigala.
“Aku tidak bisa bergerak… inikah akhirnya?” pikir Kucabara sambil menatap anak anjing itu. “Aku minta maaf, karena aku, kau akan terbunuh juga…” ucap Kucabara pada anak anjing itu.
“Legato, tunggu!” ucap Kucabara tiba-tiba. “Aku punya tawaran untukmu, tolong dengarkan aku!”
“Jika kau akan mengemis untuk hidupmu, menyerah saja. Lebih baik kau terima kematianmu dengan jantan seperti anggota keluarga kerajaan lainnya.” Ucap Legato dingin.
“Anggota keluarga kerajaan… huh.” Ucap Kucabara. “Sepertinya kematian seperti itu akan menyenangkan…”
[Bichiura] Waktu itu… jika saja tuan memilih untuk mati… jika dia menerima kematiannya seperti anggota keluarga kerajaan lainnya… masa depan seperti apa yang akan terjadi? Apa akhir yang akan terbentuk?
“…Tapi, aku tidak bisa melakukannya.” Lanjut Kucabara. “Selama ada hal yang ingin kulindungi.. aku tidak boleh mati.”
“Menggunakan anjing dalam akting tololmu…apa kau benar-benar sudah terjatuh sejauh itu, Kucabara?” Legato berjalan pergi.
“Legato, kumohon tunggu!”
“DIAM!!” teriaknya. “Kalian semua, cepatlah dan bunuh dia─!!”
“Kau… ingin menjadi lebih kuat, bukan?”
Legato terdiam.
“Saat kau masih kecil kau pernah mengatakan itu. Saat kau sudah sembuh kau ingin menjadi lebih kuat…” ucap Kucabara. “Biarkan aku tetap hidup… jika kau melakukannya… kekuatanku… aku akan memberikan semuanya untukmu. Kumohon… kumohon, Legato.” Kucabara berlutut di depan Legato.
[Bichiura]
Waktu itu, jika tuan memilih mati… jika Ia mengakhiri hidupnya seperti iblis
lainnya… maka rasa sakit dan cercaan
yang akan kami terima setelahnya tidak akan pernah terjadi… aku tidak akan
menangis menyesal di depan tuanku setiap malam…
Tapi…
Jika waktu itu tuan menerima kematiannya… apa yang akan terjadi pada mereka? (orang-orang yang telah diselamatkan Kucabara dari jatuhnya ke neraka)… untuk kesempatan melindungi itu… tuanku menyerahkan kekuatan besarnya… aku tidak tahu apakah yang dilakukannya benar atau salah…
Tapi… hal ini jelas terlihat… seseorang yang menanggung hati yang hangat… sampai sekarang, aku masih percaya bahwa dia adalah iblis terhebat di antara kami.
Tapi…
Jika waktu itu tuan menerima kematiannya… apa yang akan terjadi pada mereka? (orang-orang yang telah diselamatkan Kucabara dari jatuhnya ke neraka)… untuk kesempatan melindungi itu… tuanku menyerahkan kekuatan besarnya… aku tidak tahu apakah yang dilakukannya benar atau salah…
Tapi… hal ini jelas terlihat… seseorang yang menanggung hati yang hangat… sampai sekarang, aku masih percaya bahwa dia adalah iblis terhebat di antara kami.
Bersambung: Defense Devil Chapter 26
===============================================
Like fanpage click here
Follow me click here
Follow me click here
wah sayang ndak diterusin :)
BalasHapus