Versi Teks Naruto chapter 609
Teks version by http://esti-widhayang.blogspot.com/
-Dhwati Esti Widhayang-
“… Melindungi Naruto, katamu?” ucap Obito. Naruto tertegun. Kakashi dan
Naruto sekarang saling berhadapan dengan Obito.
“Disini juga sama..” ucap Hachibi, melihat Guru Guy yang sedang pingsan terlilit
naga kayu Obito didekatnya.
“Dia tetap melakukannya walaupun sudah pada batasnya. Sepertinya ninja Konoha
suka memaksakan diri.” Pikir Hachibi. Hachibi merasakan sesuatu..
“Cengkraman kayunya melemah!!” ucap Hachibi, membebaskan dirinya dari
cengkraman kayu itu sehingga kayunya terpental kesana-sini.
“Ouch” terdengar suara Guru Guy yang ikut terpental.
=====Naruto Chapter 609-Akhir!!=====
Teks Version by http://esti-widhayang.blogspot.com/
“Hati-hati, Naruto!! Cengkraman elemen kayunya sama dengan milik Hokage
Pertama!! Dia bahkan bisa menahan serangan Bijuu!!” ucap Hachibi memperingati
Naruto. “Seperti kapten Yamato….”
“Menggunakan sharingan untuk menggunakan raikiri..” ucap Naruto.
“…” Obito sepertinya menyadari sesuatu. “Menggunakan sharingan untuk
menggunakan raikiri… kau lumayan ahli menggunakan matamu, ya.. kau bahkan
membangkitkan mangekyou..”
“Tapi kita lihat saja, apa kau bisa kembali dari dimensi lain untuk kedua
kalinya… dengan kondisimu yang sekarang.”
Naruto melayangkan pukulannya ke Obito, sayangnya naga kayu Obito lebih cepat,
menahan serangan Naruto dan melilit sebagian lengan kanannya.
“Tetaplah berada di tempat sampah, Kakashi..!!” Obito yang sudah menahan
Naruto, siap memasukkan Kakashi ke ‘dimensi’ miliknya.
“Kakashi-sensei…” ucap Naruto. Tangan Obito sudah hampir memegang kepala
Kakashi, namun…
“…SAMA SEPERTI DIRIKU!!” seru Naruto,
membenturkan keningnya ke kening Obito, untuk menahan Obito menyentuh Kakashi.
Benturan itu membuat Obito terpental.
“Aku serahkan Obito padamu! Aku akan mengurus yang disana..” ucap Hachibi
kepada Naruto.
“Heh!! Sekarang aku bisa melihat dengan jelas..” ucap Naruto.
“!?” Obito dan Kakashi sama-sama tidak mengerti maksud Naruto. Sebenarnya
Author juga. Sebuah naga kayu melilit Naruto secara tiba-tiba.
“…wajah sengsaramu.” Ucap Naruto.
“…” Obito terdiam. “Harusnya kau mengatakan itu saat melihat orang
disebelahmu.” Tentu saja maksud Obito adalah Kakashi. Obito maju menyerang.
“…sebaiknya aku melakukan sesuatu terhadap Kakashi-sensei…” pikir Naruto. “Dia
benar-benar kelelahan setelah menggunakan sharingan terlalu banyak, jika
tersedot lagi…”
“Naruto… kita bertukar.” Ucap Kurama dari dalam tubuh Naruto.
“hm?”
“Biar aku yang menyelesaikan ini.” Ucap Kurama dengan ekspresi bosan, seakan
pertarungan ini terlalu lama baginya.
“Tapi…!”
“Sudah tukar saja dulu..!”
Tap, Naruto melangkah ke Kakashi. “Hei, Kakashi, berikan tanganmu..”
“Kau…”
“Cepat berikan tanganmu!!” .Obito sudah sangat dekat, dan … GREBB.. Naruto
berhasil memegang Kakashi, dan….
Naruto melemparkan tubuh Kakashi ke Obito. Tentu saja itu membuat Kakashi
langsung menyentuh tangan Obito dan terhisap.
“…” Naruto terdiam. “Uwaaaaa!!! Kurama apa yang kau lakukan!!!”
“Sekarang kau bisa bertarung tanpa ragu, cepat sana Naruto!” ucap Kurama masih
dengan ekspresi bosan bahkan dengan tangan menopang pipi.
“Haah!? Sial..” ucap Naruto. Setelah menghisap Kakashi, Obito terus melangkah
ke arahnya. Naruto memanjangkan tangan mode Kyuubinya untuk memukul perut
Obito. Sayangnya meleset.. tapi…
“!? Ukh…” Obito memuncratkan darah dari mulutnya. Membuat Naruto bingung..
ternyata di dalam dunia dimensi, Kakashi-lah yang memukul Obito. Namun
didimensi itu hanya ada sebagian perut Obito, tanpa tubuh.
“Sekarang kami sudah tahu triknya… dengan berhati-hati kita bisa
mengalahkannya…” ucap Kakashi. “Lanjutkan, Naruto…!” ucap Kakashi lagi yang
sepertinya sudah jadi anggota parta Demokr*t #PLAK.
Seluruh tubuh Obito masuk ke dimensi, sehingga tubuhnya yang tadi hanya
sepenggal jadi utuh di dimensi tapi juga menyisakan tubuh yang utuh di dunia
nyata. Ia terkejut melihat Kakashi yang bersiap memukulnya.
“Benar kata Naruto… kau terlihat kesakitan, Obito..” ucap Kakashi. Dan,
BUGHHH!!
“Ugh”
“Apa!?” Naruto masih kebingungan.
“Kakashi yang melakukannya dari sisi yang satunya,…” Kurama menjelaskan.
“Perbedaanku denganmu adalah aku bisa membagikan cakra dengan bebas… aku akan
menjelaskan detailnya nanti.”
“Kapan kau memberikannya?” tanya Naruto.
“Saat aku menggenggam tangannya untuk melemparnya.”
“Jadi dia…”
“Tentu saja.” Ucap Kurama santai. Dia bisa kembali ke sini kapan saja dengan
Kamui..
“Kakashi-sensei!!” ucap Naruto senang ketika melihat Kakashi muncul di
depannya.
“…Bilang terima kasih pada Kyuubi..” ucap Kakashi.
Naruto dan Hachibi lalu bekerja sama membuat Bijuu Bom yang sangat besar.
Naruto seperti terselimut cakra yang berbentuk Kurama dalam mode Bijuu.
Entahlah, atau itu memang Kurama?
“Kita akan meledakkannya sebelum dia
hidup kembali!!”ucap Hachibi. “Buat sebesar mungkin!!”
“Yeahh!! Kami siap kapan saja, paman Bee dan Hattsan!!” seru Naruto.
“Ok!! SERAANG SEKARAAANGG!!” Hachibi member aba-aba. “Inilah akhir semuanya!!”
mereka menyerang ke arah apa yang sepertinya Gedou Mazou.
“Ugh” “Uwaaaaa” serangan itu menyebabkan guncangan yang besar. DUARRRRR!!!!!!!
“Cakra Mazounya…” ucap Naruto. “…Hilang..!”
“Berhasil!” Hachibi bersorak. “Kita berhasil, anak sialan!!” Jiah.. kok ‘anak
sialan’ ? -____-
“Hurrraaayyy!” Naruto ikut bersorak.
“Apakah ini… akhir dari…” ucap Kakashi bertanya-tanya.
“…yeah” Obito menjawab. “Akhir dari dunia ini..” Ia mengatakannya dengan mata
tajam penuh keyakinan.
“Baiklah.” Ucap Madara yang duduk diantara bebatuan yang retak. “Bisa kita
mulai sekarang?”. Seekor mahkluk berekor sepuluh muncul, dengan satu mata
sharingan yang Ia miliki.
Juubi telah dibangkitkan.
Bersambung ke Naruto chapter 610
(http://esti-widhayang.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar