Kamis, 15 November 2012

Versi Teks Naruto chapter 609

Versi Teks Naruto chapter 609
Teks version by http://esti-widhayang.blogspot.com/
-Dhwati Esti Widhayang-

“… Melindungi Naruto, katamu?” ucap Obito. Naruto tertegun. Kakashi dan Naruto sekarang saling berhadapan dengan Obito.

“Disini juga sama..” ucap Hachibi, melihat Guru Guy yang sedang pingsan terlilit naga kayu Obito didekatnya.
“Dia tetap melakukannya walaupun sudah pada batasnya. Sepertinya ninja Konoha suka memaksakan diri.” Pikir Hachibi. Hachibi merasakan sesuatu..

“Cengkraman kayunya melemah!!” ucap Hachibi, membebaskan dirinya dari cengkraman kayu itu sehingga kayunya terpental kesana-sini.
“Ouch” terdengar suara Guru Guy yang ikut terpental.

=====Naruto Chapter 609-Akhir!!=====
Teks Version by http://esti-widhayang.blogspot.com/

“Hati-hati, Naruto!! Cengkraman elemen kayunya sama dengan milik Hokage Pertama!! Dia bahkan bisa menahan serangan Bijuu!!” ucap Hachibi memperingati Naruto. “Seperti kapten Yamato….”

“Menggunakan sharingan untuk menggunakan raikiri..” ucap Naruto.

“…” Obito sepertinya menyadari sesuatu. “Menggunakan sharingan untuk menggunakan raikiri… kau lumayan ahli menggunakan matamu, ya.. kau bahkan membangkitkan mangekyou..”
“Tapi kita lihat saja, apa kau bisa kembali dari dimensi lain untuk kedua kalinya… dengan kondisimu yang sekarang.”

Naruto melayangkan pukulannya ke Obito, sayangnya naga kayu Obito lebih cepat, menahan serangan Naruto dan melilit sebagian lengan kanannya.

“Tetaplah berada di tempat sampah, Kakashi..!!” Obito yang sudah menahan Naruto, siap memasukkan Kakashi ke ‘dimensi’ miliknya.

“Kakashi-sensei…” ucap Naruto. Tangan Obito sudah hampir memegang kepala Kakashi, namun…


 “…SAMA SEPERTI DIRIKU!!” seru Naruto, membenturkan keningnya ke kening Obito, untuk menahan Obito menyentuh Kakashi. Benturan itu membuat Obito terpental.

“Aku serahkan Obito padamu! Aku akan mengurus yang disana..” ucap Hachibi kepada Naruto.

“Heh!! Sekarang aku bisa melihat dengan jelas..” ucap Naruto.
“!?” Obito dan Kakashi sama-sama tidak mengerti maksud Naruto. Sebenarnya Author juga. Sebuah naga kayu melilit Naruto secara tiba-tiba.

 “…wajah sengsaramu.” Ucap Naruto.

“…” Obito terdiam. “Harusnya kau mengatakan itu saat melihat orang disebelahmu.” Tentu saja maksud Obito adalah Kakashi. Obito maju menyerang.

“…sebaiknya aku melakukan sesuatu terhadap Kakashi-sensei…” pikir Naruto. “Dia benar-benar kelelahan setelah menggunakan sharingan terlalu banyak, jika tersedot lagi…”

“Naruto… kita bertukar.” Ucap Kurama dari dalam tubuh Naruto.
“hm?”

“Biar aku yang menyelesaikan ini.” Ucap Kurama dengan ekspresi bosan, seakan pertarungan ini terlalu lama baginya.

“Tapi…!”

“Sudah tukar saja dulu..!”

Tap, Naruto melangkah ke Kakashi. “Hei, Kakashi, berikan tanganmu..”

“Kau…”

“Cepat berikan tanganmu!!” .Obito sudah sangat dekat, dan … GREBB.. Naruto berhasil memegang Kakashi, dan….

Naruto melemparkan tubuh Kakashi ke Obito. Tentu saja itu membuat Kakashi langsung menyentuh tangan Obito dan terhisap.

“…” Naruto terdiam. “Uwaaaaa!!! Kurama apa yang kau lakukan!!!”

“Sekarang kau bisa bertarung tanpa ragu, cepat sana Naruto!” ucap Kurama masih dengan ekspresi bosan bahkan dengan tangan menopang pipi.

“Haah!? Sial..” ucap Naruto. Setelah menghisap Kakashi, Obito terus melangkah ke arahnya. Naruto memanjangkan tangan mode Kyuubinya untuk memukul perut Obito. Sayangnya meleset.. tapi…

“!? Ukh…” Obito memuncratkan darah dari mulutnya. Membuat Naruto bingung.. ternyata di dalam dunia dimensi, Kakashi-lah yang memukul Obito. Namun didimensi itu hanya ada sebagian perut Obito, tanpa tubuh.

“Sekarang kami sudah tahu triknya… dengan berhati-hati kita bisa mengalahkannya…” ucap Kakashi. “Lanjutkan, Naruto…!” ucap Kakashi lagi yang sepertinya sudah jadi anggota parta Demokr*t #PLAK.

Seluruh tubuh Obito masuk ke dimensi, sehingga tubuhnya yang tadi hanya sepenggal jadi utuh di dimensi tapi juga menyisakan tubuh yang utuh di dunia nyata. Ia terkejut melihat Kakashi yang bersiap memukulnya.

“Benar kata Naruto… kau terlihat kesakitan, Obito..” ucap Kakashi. Dan, BUGHHH!!
“Ugh”


“Apa!?” Naruto masih kebingungan.
“Kakashi yang melakukannya dari sisi yang satunya,…” Kurama menjelaskan. “Perbedaanku denganmu adalah aku bisa membagikan cakra dengan bebas… aku akan menjelaskan detailnya nanti.”

“Kapan kau memberikannya?” tanya Naruto.

“Saat aku menggenggam tangannya untuk melemparnya.”

“Jadi dia…”

“Tentu saja.” Ucap Kurama santai. Dia bisa kembali ke sini kapan saja dengan Kamui..


“Kakashi-sensei!!” ucap Naruto senang ketika melihat Kakashi muncul di depannya.

“…Bilang terima kasih pada Kyuubi..” ucap Kakashi.

Naruto dan Hachibi lalu bekerja sama membuat Bijuu Bom yang sangat besar. Naruto seperti terselimut cakra yang berbentuk Kurama dalam mode Bijuu. Entahlah, atau itu memang Kurama?

“Kita  akan meledakkannya sebelum dia hidup kembali!!”ucap Hachibi. “Buat sebesar mungkin!!”

“Yeahh!! Kami siap kapan saja, paman Bee dan Hattsan!!” seru Naruto.

“Ok!! SERAANG SEKARAAANGG!!” Hachibi member aba-aba. “Inilah akhir semuanya!!” mereka menyerang ke arah apa yang sepertinya Gedou Mazou.

“Ugh” “Uwaaaaa” serangan itu menyebabkan guncangan yang besar. DUARRRRR!!!!!!!

“Cakra Mazounya…” ucap Naruto. “…Hilang..!”
“Berhasil!” Hachibi bersorak. “Kita berhasil, anak sialan!!” Jiah.. kok ‘anak sialan’ ? -____-
“Hurrraaayyy!” Naruto ikut bersorak.

“Apakah ini… akhir dari…” ucap Kakashi bertanya-tanya.

“…yeah” Obito menjawab. “Akhir dari dunia ini..” Ia mengatakannya dengan mata tajam penuh keyakinan.

“Baiklah.” Ucap Madara yang duduk diantara bebatuan yang retak. “Bisa kita mulai sekarang?”. Seekor mahkluk berekor sepuluh muncul, dengan satu mata sharingan yang Ia miliki.



Juubi telah dibangkitkan.

Bersambung ke Naruto chapter 610
(http://esti-widhayang.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar