Jumat, 30 November 2012

Versi Teks Naruto chapter 611

Sebelumnya: Naruto Chapter 610“Strategi panci gurita!!” teriak Bee. “Maaf ya kalau curang!!”

Serangan Kejutan!
Hachibi sudah siap dengan bijuudama-nya..

“Akan kulemparkan tepat di bola matamu!!!”


Serang dengan kekuatan penuh!! Hachibi ,melontarkan bijuudama nya tepat lurus ke mata Juubi.
“Kenai dia!!” pikir Naruto.

Tuk!! Juubi menyentil bijuudama hachibi bagai sebuah batu kecil.
“Ah!?” Hachibi terkejut. Bijuudama itu justru terlontar balik ke arahnya.


“Ada dua lalat di atas kita…” ucap Madara pada Obito.

Juubi menyerang Naruto dan Kakashi dengan ekornya, untuk menyelamatkan gurunya, Naruto mendorong Kakashi.
‘Ekor Juubi…?’ pikir Kakashi. “Naruto!!”

“…” Obito terdiam. ia teringat masa lalunya, masa kecilnya. ketika Ia harus tertimbun batu demi menyelamatkan Kakashi. ‘Naruto… kau sangat mirip denganku…’

“Gwaahh” Kakashi pada akhirnya terkena juga kibasan ekor Juubi. Naruto juga sudah jauh terpental.
“Maafkan aku… Paman Bee… Hachibi…!!” ucap Naruto dalam hati, dan, boff!! Kagebunshinnya itu menghilang.

“Kagebunshin lainnya?” tanya Madara.

“Ugh.” Kakashi berhasil ditangkap oleh Kyuubi. Kyuubi juga berusaha menahan jatuhnya Hachibi, meski tidak terlalu berhasil. Gwooossshhh… tiba-tiba saja Kyuubi yang berbentuk cakra itu lenyap perlahan. Brukk!! Semua orang yang berhasil diselamatkan Kyuubi terjatuh semua.


“Kurama!! Kenapa kau menghilang disaat seperti ini!?” tanya Naruto di dalam ‘kesadaran’nya.

“Sekitar 8 menit… lebih lama dari sebelumnya, tapi ini sudah batasku.” Ucap Kurama. “Aku akan menciptakan dan mengumpulkan chakra! Coblah mengulur waktu selama itu. Kau tak bisa menang melawannya tanpa chakraku!” Kurama memulai tapa nya untuk mengumpulkan chakra.

“…Ya, baiklah…”


“Ini sakit, dasar kau bodoh…” Hachibi melihat tentacle nya yang terpotong dan terus saja mengeluarkan darah.
“Bee! Aku juga akan istirahat sebentar. Aku sudah mencapai batas.” Ucap Hachibi pada Bee. Dan, bofft!! Bee berubah ke wujudnya semula.

“Apa kau… sudah pulih…?” tanya Guy yang dalam posisi-tepar-memprihatinkan pada Kakashi.
‘Cukup sulit menyerap dan memunculkan kembali sesuatu sebesar Hachibi…’ pikir Kakashi yang baru menyadari betapa lelahnya drinya. ‘Aku jadi kelelahan…’

Guy dalam posisi terkapar, Kakashi dan Bee dalam posisi terduduk lemas dan lelah, hanya Naruto yang berdiri dengan kobaran api semangat.

“Sepertinya Hachibi dan Kyuubi kehabisan chakra.” ucap Obito.
Sret, Naruto memandang ke musuhnya itu dan merapal segel dengan kedua tangannya.

“Kagebunshin kesayanganmu lagi?” ucap Madara yang sudah tahu pola apa dari segel dua tangan yang dibentuk Naruto. “Walaupun kau gunakan ninjutsu terlarang kelas atas, kau hanya menambah ketidakmampuanmu…”

“Aku bukannya tidak mampu!!” Naruto memprotes ucapan Madara.

“Hentikan, Naruto! Kagebunshin tidak akan berguna, itu hanya akan memecah chakramu” cegat Kakashi. “Kau bisa memakainya sebagai pengalih, tapi tidak bisa sebagai serangan akhir…dan kalau terjadi sesuatu padamu…”
“…Kita kalah perang…!”

“Kau cuma pengganggu.” Ucap Madara.

“Uh!? Pengganggu!?”

“Kau itu tidak punya kemampuan.” Ucap Madara.
“Maksudnya adalah walaupun kau menggunakannya, tidak akan berubah…” Obito melanjutkan. “…Jadi percuma saja.”

“Akhirnya kau dan aku hanyalah shinobi yang tak berdaya..suatu hari nanti, kau juga akan.. bukan, semua orang akan…” ucap Obito. “…Menjadi sepertiku…”

“Aku takkan pernah menjadi sepertimu!! Berapa kali harus kukatakan itu!!?” seru Naruto. “Aku ingin menjadi HOKAGE!!”

“Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada satu ninjutsupun di dunia ini yang bisa menandingi Tsukuyomi Yang Tak Terhingga.” Ucap Obito. “Kau akan kujadikan Hokage dalam jutsu ini… Jadi… lenyaplah, bersama dengan dunia ini!!” Juubi menembakkan bijuudama super besarnya, BLARRR!!!!

Deg!! Obito terkejut. Bijuudama itu tidak mengenai Naruto.
“Bijuudamanya menghilang? Apakah dengan sengaja?” Naruto bertanya-tanya. Nampak suatu dinding melindungi Naruto.

“Kakashi! Guy! Maaf sudah menunggu!” beberapa shinobi turun dari langit. Eh, bukan…

“Naruto, kau baik-baik saja?” tanya Hinata yang dirangkul Ino.
“Mereka mampu menembusnya dalam waktu dua detik dengan shintenshin yang sempurna dengan bantuan Hyuuga.” Ucap ino.
“Tapi kau masih bisa menggeser arah serangan besar itu.. Bagus sekali!!” ucap ayah Hinata pada Ino. Banyak shinobi terus berjatuhan dari langit. #Eh….

“Hei, jangan banyak tingkah karena ada Hinata, Naruto!!” ucap Kiba.

“Mushi Jamming no Jutsu!!” Ninja-ninja Aburame mengeluarkan jurus serangga mereka.
“Kirigakure no Jutsu!!” ninja Negara Kiri juga tidak mau kalah.

Para ninja yang baru datang itu merapat.
“Kami datang, Naruto!!” ucap Chouji.
“Bagus, sekarang mereka tidak akan mampu melacak kita dengan mudah.” Ucap Shikamaru.

“Tuan Bee!! Kau melaukannya dengan baik, lebih dari dugaan kami.” Ucap Karui.
“Tuan Bee!! Jadi kau tak terluka parah!!” ucap Omoi. Eh ==a jadi maunya yang parah-parah?? xD

“Guru Guy, apa kau menggunakan Hirudora!?” tanya Lee.
“Maaf karena terlambat, kapten Kakashi.” Ucap Sai.

“Sakura, pertama-tama….” Ucap Naruto tiba-tiba.
“Aku tahu.” Sakura langsung mengerti dan mengeluarkan kemampuan medisnya untuk memulihkan kondisi Kakashi.

Ayah Shikamaru melihat pola air pelacak yang berubah bentuk, “Inoichi! Ao! Lihat situasinya!!” perintahnya.
“Ya!!” “Baik!!” sahut Inoichi dan Ao.

“Tim pertama, datang.” Ucap Darui yang memimpin divisi I.
“Tim kedua, datang.” “Tim ketiga datang.”
“Tim keempat, juga sudah datang.” Ucap Shikamaru.
“Kami juga, tim kelima!!” ucap Mifune yang memimpin pasukan samurai.
“Tim medis juga daang!!” ucap Shizune.
“Tim pelacak juga!!” ucap Shi.

“Sekarang kami bukanlah sekumpulan pengganggu lagi!! Kami adalah…” ucap Naruto. "Fuuton Kazekiri no jutsu (Tekhnik Pemotong angin)!!" Naruto melepas jutsu anginnya.



“Kau pikir, kau pintar bersembunyi?” ucap Naruto. Perlahan debu akibat jurus Naruto mulai menghilang... "ALIANSI SHINOBI" ucap Naruto.  “Ini adalah jutsu super hebat, jutsu terkuat yang pernah ada di dunia shinobi!”
“Dan jutsu ini bisa menang mealawan tsukuyomiu tak terhingga! ingatlah itu!!”

Bersambung ke Naruto chapter 612
(
http://esti-widhayang.blogspot.com/)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar