Sebelumnya: DefenseDevil chapter 04-1
“Apakah kau mau membuat kontrak denganku?” Kucabara menawarkan. “Aku adalah pengacara. Kalau membuat kontrak denganku, aku akan memeriksa apakah kau melakukan dosa itu dibenarkan atau tidak,dan jika buktinya menyatakan kau tidak bersalah, kau dapat dihidupkan kembali…”
-----Defense Devil chapter 04-2: Judgement 2: Pohon Apel part II-----
Teks Version by http://esti-widhayang.blogspot.com/
-Dhwati Esti Widhayang-
“Dan bayarannya adalah…” ucap Nami. “Dark yang kau maksud tadi…?”
“Kukira kau lambat mengerti tapi ternyata tidak… ya, itu benar.” Kucabara member jempol pada Nami. “Tapi jangan khawatir, aku jamin kau baik-baik saja.” Kucabara jadi salah tingkah.
“huh? Kenapa wajahmu tersenyum?” tanya Nami.
“Apakah kau mau membuat kontrak denganku?” Kucabara menawarkan. “Aku adalah pengacara. Kalau membuat kontrak denganku, aku akan memeriksa apakah kau melakukan dosa itu dibenarkan atau tidak,dan jika buktinya menyatakan kau tidak bersalah, kau dapat dihidupkan kembali…”
-----Defense Devil chapter 04-2: Judgement 2: Pohon Apel part II-----
Teks Version by http://esti-widhayang.blogspot.com/
-Dhwati Esti Widhayang-
“Dan bayarannya adalah…” ucap Nami. “Dark yang kau maksud tadi…?”
“Kukira kau lambat mengerti tapi ternyata tidak… ya, itu benar.” Kucabara member jempol pada Nami. “Tapi jangan khawatir, aku jamin kau baik-baik saja.” Kucabara jadi salah tingkah.
“huh? Kenapa wajahmu tersenyum?” tanya Nami.
“Ah!!
Aku salah memasang ekspresi wajah!! Padahal seharusnya aku serius sekarang.”
Ucap Kucabara.
“Bichiura, apa yang kau lakukan..?” bisik Kucabara ketika melihat tombak pemenggal shinigami di belakangnya. “tidak usah memakai kostum shinigami.” Bisiknya lagi.
“Baik, aku kesana sekarang.” Bisik Bichiura. “…panas..”
“Kau bicara dengan siapa?” tanya Nami.
“Bichiura, apa yang kau lakukan..?” bisik Kucabara ketika melihat tombak pemenggal shinigami di belakangnya. “tidak usah memakai kostum shinigami.” Bisiknya lagi.
“Baik, aku kesana sekarang.” Bisik Bichiura. “…panas..”
“Kau bicara dengan siapa?” tanya Nami.
“Ke..kedengaran,
ya?” Kucabara salah tingkah lagi.
“Tentu
saja. Suaramu sangat keras.”
“Tidak, tidak!! Aku
sedang bicara sendiri… dan ingin mencoba memakai kostum shinigami.” Kucabara ngeless.“Dan yang lebih penting sekarang, sepertinya shinigami sudah muncul.” Ucap Kucabara menunjuk kebelakang, ke sosok mahkluk yang dikiranya penyamaran Bichiura…
“Aku
mengerti.” Ucap mahkluk itu. “Ternyata kau lumayan juga..”
“Eh…”
BUAKK!! Kucabara dihempaskan oleh mahkluk yang merupakan shinigami betulan itu. BUG!! Kucabara tergeletak.
“Apa? Padahal aku sudah memujinya.. aku kira hebat karena bisa membaca kehadiranku.” Ucap Shinigami itu. “ternyata hanya seekor lalat.”
“siapa..?” tanya Nami dengan polosnya.
“Aku Ponsol.” Shinigami itu memperkenalkan diri. “Shinigami yang spesial ditugaskan untuk arwah bunuh diri sepertimu. Dan kau sangat menarik bagiku… Dark Mattermu yang sangat pekat dan kualitasnya bagus. Lebih baik kau menyesal di dalam nerakaku selamanya..”
“Tuan, bertahanlah…” Bichiura menghampiri tubuh Kucabara.
“Kyaaaaaa” Nami berteriak dan lari dari Shinigami bernama Ponsol itu.
“Gawat, Bichiura…” ucap Kucabara. “Kalau aku tidak salah, shinigami Ponsol itu…”
“Menyerang dengan mengubah tumbuhan menjadi monster. Dia seorang penyihir!!”
TAP!! Ponsol menepuk kedua tangannya dan salah satu tumbuhan di dekat sana berubah menjadi monster yang kemudian mengejar Nami.
“Kyaaa!! Kyaaa!!!”
“Baru saja dibilang…” ucap Bichiura.
“Daripada membawamu ke neraka,” ucap Ponsol. “Mungkin lebih baik membereskan dan mengambil Dark Matter mu disini… matilah kau!!”
PYARR!! Tanaman itu melumat hancur tubuh Nami, namun Nami terjatuh dan kembali ke bentuk tubuhnya semula.
“Apa kau tahu kehebatan arwah? Dibunuh seperti apapun, dia akan kembali seperti semula.” Ucap Ponsol. “Tentu saja mudah untuk membunuhmu, tapi aku masih ingin terus bermain. Apakah sakit? Bagaimana kalau sekali lagi…?”
GREB.. Kucabara menepuk pundak Ponsol. “Sudah, hentikan.”
“Lalat kecil… kau masih hidup?”
“Aku bukan lalat…”
ucap Kucabara. “Tapi aku pengacara yang menjaga keseimbangan dunia ini. Dan
bagiku Nami bukanlah kriminal. Dia arwah yang masih bisa diperiksa.”“Eh…”
BUAKK!! Kucabara dihempaskan oleh mahkluk yang merupakan shinigami betulan itu. BUG!! Kucabara tergeletak.
“Apa? Padahal aku sudah memujinya.. aku kira hebat karena bisa membaca kehadiranku.” Ucap Shinigami itu. “ternyata hanya seekor lalat.”
“siapa..?” tanya Nami dengan polosnya.
“Aku Ponsol.” Shinigami itu memperkenalkan diri. “Shinigami yang spesial ditugaskan untuk arwah bunuh diri sepertimu. Dan kau sangat menarik bagiku… Dark Mattermu yang sangat pekat dan kualitasnya bagus. Lebih baik kau menyesal di dalam nerakaku selamanya..”
“Tuan, bertahanlah…” Bichiura menghampiri tubuh Kucabara.
“Kyaaaaaa” Nami berteriak dan lari dari Shinigami bernama Ponsol itu.
“Gawat, Bichiura…” ucap Kucabara. “Kalau aku tidak salah, shinigami Ponsol itu…”
“Menyerang dengan mengubah tumbuhan menjadi monster. Dia seorang penyihir!!”
TAP!! Ponsol menepuk kedua tangannya dan salah satu tumbuhan di dekat sana berubah menjadi monster yang kemudian mengejar Nami.
“Kyaaa!! Kyaaa!!!”
“Baru saja dibilang…” ucap Bichiura.
“Daripada membawamu ke neraka,” ucap Ponsol. “Mungkin lebih baik membereskan dan mengambil Dark Matter mu disini… matilah kau!!”
PYARR!! Tanaman itu melumat hancur tubuh Nami, namun Nami terjatuh dan kembali ke bentuk tubuhnya semula.
“Apa kau tahu kehebatan arwah? Dibunuh seperti apapun, dia akan kembali seperti semula.” Ucap Ponsol. “Tentu saja mudah untuk membunuhmu, tapi aku masih ingin terus bermain. Apakah sakit? Bagaimana kalau sekali lagi…?”
GREB.. Kucabara menepuk pundak Ponsol. “Sudah, hentikan.”
“Lalat kecil… kau masih hidup?”
“Kalau aku tidak mau…” ucap Ponsol dengan tatapan menantang. “Apa yang akan kau lakukan?”
“Ya aku akan membawanya lari.” Jawab Kucabara santai. ternyata Nami sudah dibawa lari oleh Bichiura. Benar-benar ‘dibawa’ dengan ‘berlari’. #IfYouKnowWhatIMean
“Bagus, Bichiura…!!!” SWINGGG, Kucabara juga ikut berlari. Namun kecepatan lari mereka percuma. Ponsol hanya perlu menepuk tangannya untuk merubah tanaman di dekat Bichiura menjadi monster. PLOK!!
GROOOOOOOORRR!!! Monster itu menyerang Bichiura sehingga Nami yang dibawanya terjatuh. “Sial..” umpat Bichiura.
“Serahkan padaku,” ucap Kucabara yang sudah berada di bawah Nami. “Aku akan menangkapmu.”
“Eh…”
UARGHHH!!!! Seekor monster muncul dan menghempaskan tubuh Kucabara. BRUKK!!!
“Hahahaha… menjaga keseimbangan dunia? Dari cara bicaramu, seolah aku yang salah!!” ucap Ponsol. “Lihat ini, pecund*ng”
Ponsol mengangkat tangan kanan Nami, di jari manisnya terlihat bekas lilitan cincin. “Ini adalah bukti bahwa wanita ini bersalah.”
“Apa itu?” tanya Bichiura.
“Aku tidak tahu.” Sahut Kucabara.
“Ini adalah bekas cincin yang dilepasnya… setelah sebelumnya dia memakainya dalam waktu yang cukup lama. Manusia itu, bila pria dan wanita berpacaran dalam waktu yang lama akan memakai cincin yang sama sebagai buktinya.” Ponsol menjelaskan. “Apa kau mengerti alasan wanita ini bunuh diri…? Itu karena dia sedang patah hati.”
“Wanita ini berencana bunuh diri dua hari yang lalu…” sebuah portal muncul menampilkan tayangan. “Karena hubungannya berakhir dengan lelaki yang sudah lama menjadi kekasihnya. Wanita ini terus menempel pada pria itu…”
“Kau sangat keras kepala! Tinggalkan aku sendiri! Aku tidak ingin mendengar omong kosongmu lagi!!” ucap lelaki pada layar yang dikatakan merupakan kekasih Nami.
“Dia dimaki dan ditinggalkan oleh pria itu..” ucap Ponsol lagi. “Lalu saat depresi dia pergi ke stasiun untuk bunuh diri,…BUM!!... pola yang sering terjadi.” Ucap Ponsol sambil memperagakan adegan di-tabrak-kereta pada kata ‘BUM’.
“Kau salah… aku ingin menolong anak kecil…” ucap Nami dengan diiringi tangis.
Tiba-tiba monster tanaman Ponsol meraup tubuh Nami dengan mulutnya.
“Kyaaaa”
“Dasar licik… apa kau kira aku akan tertipu…?” ucap Ponsol. ”Walau kau hampir jatuh karena anak itu, tapi jika kembali mengatur keseimbanganmu, kau tak akan jatuh.”
“KYAAAAA”
“Tapi kau tdak melakukannya… kenapa?” tanya Ponsol. “Karena kau tidak ingin hidup.”
TAPP, Kucabara berlari menolong Nami, namun kakinya dicegat oleh Bichiura. BRUKK!! Kucabara terjatuh.
“Lepaskan, Bichiura!!!”
“Apa kau lupa akan janjimu? Kalau tujuan kita hanyalah Dark Matter? Tidak ada alasan untuk menolong wanita itu…”
“Bichiura!!” Kucabara memotong ucapan Bichiura. “Kubilang… Lepaskan aku!!!” terlihat ekspresi marah setan Kucabara keluar.
“TIDAKK!!” teriak Nami.
“Hei, sebelah sini!!” Kucabara mengorbankan dirinya untuk menjadi umpan. Namun yang mengejarnya bukan satu monster, melainkan dua. Ia mengelabui kedua monster itu sehingga mereka berdua bertabrakan.
“Rasakan itu!!”
GREB, Kucabara menangkap tubuh Nami.
“Bekas cincin itu adalah bukti bunuh diri.” Ucap Ponsol. “Jangan membuatku tertawa dengan berkata justru itu adalah bukti dia tidak bunuh diri.”
“Nami tidak bersalah…” ucap Kucabara. “Aku pasti akan membuktikannya.”
Bersambung ke Defense Devil Chapter 5
(http://esti-widhayang.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar