Rabu, 12 Juni 2013

Versi Teks Naruto Chapter 634


Sebelumnya: Naruto chapter 633

Naruto, Sasuke, dan Sakura sudah berdiri di atas kuchiyose masing-masing. Namun, ada yang nampak salah dengan kuchiyose Naruto…

“He? Um… Kau… Gamakichi??” tanya Naruto.

“Ayah sedang sibuk! Aku datang ke tempatnya…” ucap katak yang ternyata bukan Gamabunta itu. “Kau terkejut?”

“Tidak, bukan begitu… maksudku, kau terlihat sangat besar.” Ucap Naruto. “Pertumbuhanmu membuatku lebih terkejut dibanding melihat pertumbuhan Akamaru!”

“Kalian manusia memang sangat lamban…” ucap Gamakichi. Lamban pertumbuhan maksudnya? XD. “Lalu, ada apa kau memanggilku?”

Naruto menunjuk Juubi di depan mereka, “Yeah, bisakah kau melihat benda besar di depan sana? Mendekatlah kesana dengan satu lompatan.”


“Apa yang kau maksud yang ‘paling besar’?” tanya Gamakichi. Karena juubi-juubi kecil yang membelah diri dari juubi utama besarnya sama dengan Kuchiyose Naruto, Sasuke dan Sakura.



“Sasuke-sama, apa yang kau butuhkan?” tanya Kuchiyose Sasuke.

“Cukup terus melangkah lurus ke depan..” ucap Sasuke. “Aku akan mengurus tubuh utama Juubi.”

“Sakura-chan, kau akhirnya dapat mengaktifkan segel Byakugou!” ucap Kuchiyose Sakura, Katsuyu. “Tsunade-sama pasti akan—“

“Katsuyu-sama, tolong dengarkan aku.” Potong Sakura. “Tolong membelahlah menjadi beberapa bagian hingga dapat menempel pada setiap orang di aliansi… kita harus membantu pemulihan mereka!”

“Aku tidak pernah berpikir dapat melihat kebuntuan Kuchiyose sekali lagi.” Ucap Minato.

“Hehe…” Hokage ketiga terkekeh. Ia teringat masa-masa muridnya, Tsunade, Jiraiya dan Orochimaru.

Era baru telah tiba!!

“Maju!!” ucap Hokage ketiga.

“Maju, Aoda!!”
“Lompat, Gamakichi!!”
“Tolonglah, Katsuyu-sama!!”

Ketiga Kuchiyose itu melesat dengan cepat, membuat hembusan angin yang diciptakan lumayan keras.

“Inilah Team 7 yang sebelumnya…” pikir Sai. Dari kejauhan Juugo terus saja memperhatikan tindakan Sasuke itu.

Ular Sasuke, Aoda, melesat dengan lincahnya di tanah melewati Juubi-juubi kecil. Karena Ia adalah ular, Ia dapat melata dan menyelinap melalui celah-celah sempit dengan cepat.

Disisi lain, Gamakichi yang melompati juubi-juubi kecil mendapat serangan berupa lemparan-lemparan duri yang dipatahkan dari tubuh juubi kecil. Mereka jadi menyerupai landak. Gamakichi lalu menarik pedang pendeknya dan menangkis duri-duri itu.

“Hebat, Gamakichi!! Selain bertambah besar, kau juga lebih hebat sekarang!” ucap Naruto.

“Sudahlah, cepatlah dan lakukan penyegelan.” Ucap Gamakichi. “Aku akan melompat tepat di atasnya.

“Dia bertambah ego juga…” pikir Naruto. Ia menempelkan kedua tangannya, “Aku tahu!”

Sementara itu, siput-siput Sakura yang sudah membelah menyebar ke setiap anggota aliansi.

“Uwah! Apa ini?” tanya seorang anggota aliansi yang melihat siput besar berjalan ke arahnya.

“Tidak apa-apa, siput ini adalah jutsu pemulihan Hokage Kelima.” Ucap Shizune.

“Jangan khawatir.” Ucap siput itu pada si anggota aliansi tadi.

“Kekuatanku… pulih kembali…” pikirnya setelah siput itu menaiki tubuhnya.

Di sisi lain anggota aliansi yang lain juga sudah mendapatkan siput, dan luka-luka mereka segera sembuh dengan cepat.

“Dia sedang mengaktifkan segel byakugou… namun dia masih bisa menggunakan Katsuyu-sama sebagai penyembuhan jarak jauh…” pikir Shizune. “Sakura, kau sungguh gadis yang piawai!”

Disisi lain, seekor juubi kecil menghalangi Sasuke dengan membuat tembok berduri, tentu saja Sasuke mampu menebasnya dengan mudah, namun, ternyata di setelah Ia menebas, di belakang tembok itu sudah menunggu beberapa juubi kecil.

“Sasuke-sama…” ucap Aoda.

“Maju saja!” ucap Sasuke. Sementara itu, Naruto dengan rasenganshurikennya sudah bersiap mendarat di atas Juubi.

JRRRAASSSSS!!! Sasuke menembus Juubi kecil yang menjadi tembok itu dengan susano’onya. Susano’onya itu membawa semacam anak panah dengan busur lalu menembakkannya.

“Sasuke!!” ucap Naruto. Ia sudah siap dengan rasenganshurikennya sementara Sasuke sudah siap dengan susano’onya yang membawa busur.

Teman-teman seangkatan mereka hanya dapat melihat dan mendukung mereka dari jauh.
“Majulah!!” “Lakukan!” “Lakukan yang terbaik!” “Bidik dengan hati-hati!” “Kau bisa melakukannya!” “Majulah dan selesaikan!!”

“Ya!!” pikir Sakura yang sedang mempertahankan jutsunya. Dari ujung-ujung mata Sakura perlahan keluar air mata.

“Fuuton: Chou Odama Rasengan!!”
“Enton: Susano’o Kagutsuchi!!”

Naruto melemparkan rasengannya sementara Sasuke melepas anak panah dari amaterasunya. Beberapa detik sebelum itu mengenai juubi, Naruto teringat masa lalu ketika Ia berlatih rasengan.

“Hanya angin yang bisa menang melawan petir…” ucap Naruto waktu itu. “Aku senang karena aku cocok dengan Sasuke.”

“Tidak, bukan itu maksudku yang sebenarnya!” pikir Naruto. Rasenganshuriken Naruto dengan panah amaterasu Sasuke lalu bertemu, “Yang kumaksud adalah, satu-satunya elemen… yang dapat membantu dan memperbesar api adalah angin.”

Saat amaterasu Sasuke dan rasengan Naruto bertemu, amaterasu itu menjadi semakin besar, dan lalu mengenai Juubi.

“Gyaaaaaahhh!!!” Juubi kepanasan ketika amaterasu itu mengenainya.

“Mereka berhasil!” “Mereka benar-benar telah melakukannya!!” sorak para shinobi-shinobi aliansi.

“Aku belum pernah melihat Kagatsuchi seperti itu…” pikir Hokage kedua. “Mereka mengkombinasikan kedua jutsu mereka bersama dengan rasio chakra yang sama…”

“Itu sangat sulit dilakukan bahkan untuk dua orang yang berpengalaman.” ucap Hokage kedua.

“Sebuah shuriken yang seperti kincir angin dan anak panah hitam yang seperti dipoles oleh minyak rengas. Kita bisa menyebutnya ‘Shakuton – Kourin Shippuu Shikkoku no ya Zeroshiki’ (Elemen Menakjubkan – Putaran Cahaya dan Panah Hitam) .” ucap Minato tersenyum. “Uhm.. nah!”

“Heh!” Naruto tersenyum. Ia dan Gamakichi mendarat disamping Sasuke dan Aoda.

Ekspresi Sasuke tiba-tiba aneh, “Bakar…” ucap Sasuke. Mata Sasuke sudah berubah ke mode Eternal Mangekyou Sharingan. Orang-orang agak bingung dibuat oleh ucapan Sasuke.



“Kau juga dengar kan apa yang Sasuke katakan tadi?” tanya Sai pada Juugo disebelahnya. “Apa tujuannya yang sebenarnya?”

Juugo terdiam. Ia lalu melihat ke arah Sasuke. Ia hanya dapat melihat punggung Sasuke. “Siapa yang tahu…”

Di lain tempat, Orochimaru, Suigetsu, dan Karin sudah sampai di suatu tempat.

“Tidak dalam kondisi yang bagus, eh? Tsunade?” ucap Orochimaru.




Bersambung ke: Naruto chapter 635

1 komentar:

  1. Terima kasih untuk kerja samanya, blog sobat udah terpajang manja di tempatku...

    Silakan cek di mari..

    http://arbain.pun.bz/relationship-blog.xhtml

    BalasHapus