Rabu, 31 Juli 2013

Versi Teks Naruto Chapter 640

Sebelumnya: Naruto Chapter 639

Obito memegang kepala Naruto dan Sasuke dengan kedua tangannya. Bijuudama terbentuk melalui tangannya.

Minato terkejut melihat itu, Obito menembakkan bijuudamanya namun gerakan Minato lebih cepat. Ia segera melakukan respon dengan menarik Naruto dengan tangan bijuu dari mode bijuunya.

“Ugh!” erang Gamakichi.

“Wah, aku pikir aku akan mati!” ucap Naruto. Sasuke tidak terlihat senang sama sekali sudah ditolong. Ia justru teringat kata-kata Minato,
“Itu hanya bekerja pada orang yang dekat denganku atau ketika chakra ku sudah menyentuh mereka…” ucap Minato waktu itu. Mungkinkah Ia sudah tersentuh chakra Minato sebelumnya…? Atau ini jurus yang Minato tidak pernah tunjukkan sebelumnya…?



“Jadi putraku menyeamatkan Sasuke juga…” pikir Minato. “Baiklah...”

Obito muncul dari dalam tanah dalam bentuk seperti ular dan bergerak menyerang mereka bertiga.

“Bentuknya seperti ular…” ucap Gamakichi.

“Kita harus mengalahkannya saat dia masih tidak dapat mengontrol kekuatannya.” Ucap Minato.

“Teeehh… Ohh….” Terdengar suara aneh dari arah Obito. Tubuhnya membengkak dan membesar, dari tangannya mulai muncul bijuudama yang sepertinya akan ditembakkan. Minato menyiapkan kunainya dan bersiaga untuk menteleportasikan bijuudama itu kalau-kalau diarahkan ke mereka.

Obito melesatkan bijuudamanya, namun belum sampai menyentuh Minato, bijuudama itu sudah meledak di depan duluan.
“Apa dia bermaksud mengincar clone ayah?!” Naruto agak heran.

“Tidak…” ucap Minato. “…Sepertinya tidak begitu.” Kepulan asap akibat bijuudama itu perlahan-lahan menepis. Lalu terlihatlah Obito yang membuat bijuudama lagi, namun yang diserang bukanlah musuh, melainkan dirinya sendiri. Tubuh Obito yang membengkak terbelah.

“Dia menyerang dirinya sendiri…” ucap Sasuke yang sepertinya waspada pada apa yang direncanakan Obito.

“Dia meleset?!” Minato keheranan.

“Sepertinya pikiran Obito belum selaras dengan Juubi, sehingga Ia belum dapat mengontrolnya.” Ucap Naruto.

“Kita beruntung dia meleset, lain kali bisa saja kita mati. Kita harus berhati-hati.” Ucap Gamakichi menebak kata-kata Naruto selanjutnya.

“Kali ini aku akan menggunakan Rasen Senkou Chourinbu Kousanshiki!” pikir Minato sambil mengeluarkan masing-masing tiga kunai bermata pisau tiga dari tangannya. “Aku akan membuka jalan, dengan cara menggunakan serangan kombinasi padanya dan tidak memberi kesempatan untuk bereaksi!” ucap Minato.

Tubuh Obito yang terbelah perlahan mulai membengkak dan terus membengkak. “…Rin…” gumam Obito yang terlihat seperti sudah kehilangan pikirannya. Minato terkejut mendengar apa yang digumamkan Obito. “Gwaaaahhhh!!!” Obito berteriak kesakitan.

“Tentu saja aku akan menjadi Hokage!” ucap Obito pada Minato dulu.

“Ri…N…”

Minato melemparkan keenam kunainya di tempat berbeda dan maju menyerang.

“…Aku yakin, saat itu tiba, aku bahkan tidak akan punya waktu untuk memikirkan perempuan. Benar, kan, Sensei?” waktu itu Obito mengatakan itu dengan riang walaupun di hatinya ada Rin.

Obito teringat foto tim mereka dulu. Ia berada di sebelah kanan, Kakashi di kiri, Rin di tengah, dan Minato di atas mengelus kepala mereka. Perlahan Obito mulai menghilang dari foto itu. Bersamaan dengan tercabutnya tangan kanannya. Perlahan wajah Kakashi mulai menghilang, dan tangan kiri Obito terputus. Wajah Minato mulai menghilang… dan perut Obito terputus. Terakhir, wajah Rin.

“Aku datang, Obito!!!” ucap Minato.

“Siapa…kau…?” Tanya Obito perlahan. Wajah Rin mulai memudar dalam bayangannya. Wajah Obito mulai retak dan terbelah menjadi dua. Semua kenangannya mulai memudar dalam benaknya.

Tidak, mana mungkin berakhir seperti ini.

Dengan tekad yang kuat, Obito menyatukan kembali kenangan masa lalunya itu. Perlahan tubuhnya mulai menyatu kembali. “Woooooooaaaaahh!!!” kepulan asap mengelilingi Obito, Ia berubah menjadi sosok yang baru.



Obito menyerupai Rikudo Sennin, dengan tongkat dan tomoe-tomoe di tubuhnya.

Obito membuka matanya perlahan. “Akhirnya…. Sensei…” ucapnya pada Minato.

Minato terkejut dengan perubahan Obito, namun Ia sudah terlanjur berada di dekat Obito. Tidak ada waktu untuk mundur. Minato menyerang Obito dengan kunainya, Obito menangkis serangan itu dengan tongkatnya dan membuat kunai itu patah begitu saja. Sedetik kemudian Obito sudah menciptakan bijuudama di tangannya dan menghancurkan Minato menjadi serpihan hingga yang tersisa hanya potongan tangannya.

“Ayah!!”

“Naruto, bersiaplah!” ucap Sasuke.

Tiba-tiba Minato sudah muncul di depan Sasuke dengan tangan yang terpotong. “Dia mengenaiku, tapi aku baik-baik saja. Aku meloncat dengan hiraishin.”

“Kau yakin kau baik-baik saja?” Tanya Obito. Tiba-tiba sudah muncul bijuudama dari tangan Minato yang tadi terpotong.

Minato terkejut sekaligus bingung melihat bijuudama itu. “Sejak kapan dia…Mungkinkah… Ia menancapkan itu padaku?!”

Sekarang Minato justru membawa bijuudama ke tempat Naruto dan Sasuke berada. Tak berapa lama, bijuudama itu siap meledak.

                            

Bersambung: Naruto Chapter 641

Tidak ada komentar:

Posting Komentar