Rabu, 31 Juli 2013

Versi Teks Naruto Chapter 641

Sebelumnya: Naruto  Chapter 640

Dari lengan Minato yang hancur muncul bijuudama. Minato justru membawa bom waktu ke arah Naruto dan Sasuke.

“Gawat… aku harus melompat dengan benda ini!!” pikir Minato panik. Sasuke mendekat ke arah Naruto dan membentu susano’o yang akan menjadi pelindung mereka berdua.

Bijuudama itu terlihat siap meledak, namun… GREBB. Seseorang memegang bijuudama itu, Ia adalah Hokage Kedua. Dengan kecepatan tinggi Hokage Kedua melesat dan sudah berada di samping Obito. “Akan kukembalikan ini padamu…”

BLAAARRRRR!!!



Bijuudama itu meledak setelah Hokage Kedua menyerangkannya ke Obito. Namun tiba-tiba saja Hokage Kedua sudah berada di belakang Sasuke dan Naruto. “Jangan khawatir, tadi itu hanya clon-ku.” Ucap Hokage Kedua. “Saat terakhir kali aku menyentuhnya, aku meninggalkan sebuah tanda pada tubuhnya.”

“Wow, kau bisa menirukan jurus ayahku, Pak-Tua-Berwajah-Seperti-Hokage-Kedua!!” ucap Naruto asal ceplos.

“Justru sebaliknya, Hokage Keempat yang meniruku.” Ucap Hokage Kedua nampak agak kesal. “Kau juga harus menghargaiku, karena aku memang Hokage Kedua!!”

Disisi lain, Hashirama menghadapi Madara sebagai rivalnya sekarang.
“Jangan menghalangiku, Madara!!” ucap Hokage Pertama.

“Tidak ada waktu lagi. Ini adalah sesuatu yang seharusnya kulakukan.” Ucap Madara. Ia berada di bagian puncak susano’o raksasanya, sementara Hashirama berada di atas monster kayunya.



“Aku akan menahanmu sedikit lebih lama…” ucap Madara.

“Gwah!” “Wah!” “Whoa!”
“Level penuh yang berbeda…” “Ini adalah cara pendahulu kita bertarung!” “Kalau kita ikut campur, kita hanya akan menjadi penghalang…” para shinobi menyaksikan pertarungan antara Madara dan Hashirama yang melegenda. Sejarah seolah terputar.

“Tidak peduli kekuatan sekecil apapun... pasti akan berguna. Dalam satu titik kita bisa menjadi sangat tidak berguna dan bisa menjadi sangat berguna pada titik yang lain…” Shikamaru mentransfer pikirannya melalui Ino ke semua anggota aliansi.

“Shikamaru?” Tanya Kiba ketika sebuah suara tiba-tiba muncul di kepalanya.

“Tetap melihat dan jangan bingung… Jika waktu yang tepat datang, bahkan kekuatan kecil pun dapat merubah masa depan dunia… itulah mengapa… kita harus focus dan menunggu!!”

Temari tersenyum. “Shikamaru, kau bisa menjadi Hokage yang baik kelak…” pikirnya. “Dapat merubah perasaan seseorang, adalah salah satu dasar untuk menjadi Hokage…” Para anggota aliansi terlihat lebih bersemangat dan tidak minder lagi.

Obito muncul dari tempatnya tadi diserang, dan tak terluka sedikit pun. Obito melindungi diirnya dengan bijuudama yang dibentuk seperti tameng.

“Apa dia mem-blok serangan tadi? Cepatnya…” ucap Hokage Kedua. “Kurasa tidak akan mudah menyerangnya…”

“Aku pikir memang sebaiknya aku membuat pembukaan dengan … rasen senkou chourinbu kousanshiki-ku…” ucap Minato.

“Terkadang kau bertingkah menggelikan.” Ucap Hokage Kedua. “Aku akan tertawa jika itu adalah nama sebuah teknik. Tapi, untuk saat ini tidak ada waktu untuk tertawa.”

Sasuke akhirnya mengambil tindakan dan menyerang Obito dengan amaterasunya. Namun, dengan mudah Obito membentuk penahan dari bijuudamanya dan bahkan api hitam itu dapat dilenyapkannya.

“Sasuke-kun!! Naruto!! Bukankah sudah kukatakan aku akan membuat pembukaan?!”
ucap Minato.

“Aku yang akan melakukannya.” Ucap Sasuke dan bergerak maju dengan Naruto berlari di belakangnya.

“Tidak, KITA-lah yang akan melakukannya!!” ucap Naruto membantah ucapan Sasuke. “Kita sisakan bagian utamanya untuk tim ayah!”

“Kupikir kau akan memfokuskan chakra di mata kirimu… serangan tiba-tibamu tidak akan bekerja padaku…” ucap Obito mencibir Sasuke.

“Ayo kita maju, Hokage Keempat!” ucap Hokage Kedua sambil memegang tangan Hokage Keempat yang terputus dan memberi tanda disana.

“Ugh… yah…” gumam Minato.

“Menggunakan Hiraishin bersama clon itu terlalu lambat. Kita harus menggunakan Hiraishin Mawashi pada diri kita. Tandai aku juga.” Ucap Hokage Kedua pada Hokage Keempat.

“Naruto, aku akan menyesuaikan persentasi chakramu dengan sharinganku…” ucap Sasuke pada Naruto sambil berlari.

“Aku yakin laki-laki ini tidak punya maksud sedikitpun untuk kalah!” ucap Naruto.

“Ya, dengan tubuh ini, kurasa tidak apa-apa…” ucap Hokage Kedua setelah Minato menandai tubuhnya.

“Fuuton: Rasen Shuriken!!”
“Enton: Kagutsuchi!!”
Naruto membentuk rasengan shuriken dan Sasuke mengeluarkan amaterasunya. Sasuke menyesuaikan chakra Naruto dengan jumlah chakranya untuk membuat kombinasi jurus yang ideal. Amaterasu Sasuke dan Rasengan Naruto perlahan bersatu.



Naruto dan Sasuke sudah siap menyerang Obito. Dari belakang Obito, Hokage Kedua muncul.

“Mereka akan menyerang dari dua sisi?!” pikir Obito. Naruto dan Sasuke sudah semakin dekat, namun tiba-tiba…

Shuuutt!! Minato muncul di depan mereka berdua dan menghalangi mereka. Naruto dan Sasuke terkejut, bahkan Obito juga. Namun karena jarak yang tak memungkinkan Naruto dan Sasuke untuk mundur, serangan itu mengenai Minato.

“Kau adalah bintang utamanya…” pikir Minato.
“Dia sudah mengalihkannya!!” pikir Hokage Kedua. Di waktu yang bersamaan, mereka merapal jutsu, “Hiraishin Goshun Mawashi no Jutsu (Bertukar di waktu yang bersamaan)!!”

Sedetik kemudian Naruto dan Sasuke sudah berada di depan Obito dan serangan mereka mengenai perut Obito, sementara Hokage Kedua menahan dari belakang agar efek serangan semakin keras.

“Aka shakuton - Kourin Shippu!!” ucap Minato. “Teruslah menyerangnya!!”

Karena tekanan dari Hokage Kedua dan serangan yang begitu keras dan tiba-tiba, Obito terpental bersama Hokage Kedua.

“Mereka bertukar tempat?!” pikir Obito yang tubuhnya sudah terlalap api amaterasu.

Di lain tempat, Sakura nampak panik melihat api hitam yang membara di arena pertarungan Naruto dan Sasuke. “Hinata! Bagaimana keadaan Naruto dan Sasuke?” Tanya Sakura.

Hinata terdiam agak lama. “Mereka berdua…” ucap Hinata. “…Tersenyum.”




Bersambung ke: Naruto Chapter 642

Tidak ada komentar:

Posting Komentar