Versi Teks Defense Devil chapter 04-1
by Dhwati Esti Widhayang
Sebelumnya: Defense Devil chapter 03
“Sebentar lagi kereta akan tiba..” suara pengumuman melalui speaker di stasiun itu. Cuaca dingin bersalju, terlihat semua orang mengenakan pakaian tebal. Namun terlihat seorang remaja perempuan menunggu kereta dengan pakaian yang tipis.
“Fuuhh… dingin..” perempuan itu berusaha menghangatkan tubuhnya dengan memeluk dirinya sendiri. Perempuan itu melihat seorang anak kecil asyik memainkan baling-baling anginnya di dekat rel kereta.
“Hey, adik kecil, itu bahaya..” ucapnya. “Berdirilah dibelakang garis kuning…” Ia memperingatkan anak kecil itu.
“Mama!! Ada orang asing!!” teriak anak itu dan mendorong perempuan itu.
by Dhwati Esti Widhayang
Sebelumnya: Defense Devil chapter 03
“Sebentar lagi kereta akan tiba..” suara pengumuman melalui speaker di stasiun itu. Cuaca dingin bersalju, terlihat semua orang mengenakan pakaian tebal. Namun terlihat seorang remaja perempuan menunggu kereta dengan pakaian yang tipis.
“Fuuhh… dingin..” perempuan itu berusaha menghangatkan tubuhnya dengan memeluk dirinya sendiri. Perempuan itu melihat seorang anak kecil asyik memainkan baling-baling anginnya di dekat rel kereta.
“Hey, adik kecil, itu bahaya..” ucapnya. “Berdirilah dibelakang garis kuning…” Ia memperingatkan anak kecil itu.
“Mama!! Ada orang asing!!” teriak anak itu dan mendorong perempuan itu.
“eh..?” perempuan itu tidak menyangka. “Aku cuma bilang kalau itu bahaya…”
Perempuan itu terjatuh ke bawah rel, tepat pada saat kereta akan melintas…
“Apa…?”
-----Defense Devil chapter 04-1: Judgement 2: Pohon Apel part I-----
Teks Version by http://esti-widhayang.blogspot.com/
“Evakuasi darurat…” ucap Kucabara membaca buku sambil makan mie. “Hukum pembatasan tindakan illegal yang dilakukan diluar keinginan pelaku…” Ia terus membaca. Salah satu buku terlihat bertuliskan ‘Satanology’.
“Pada situasi ini pengacara juga boleh dibebaskan dari dosa..” bacanya lagi. “waahh.. ini bagus. Harus ku catat.”
“Bichiura, tambah… ternyata ramen dari dunia manusia memang enak…” pinta Kucabara pada Bichiura dengan mulut penuh.
BLETAK!! Sepatu bot mendarat di wajah Kucabara.
“Makan terus padahal kau tidak pernah bekerja mencari uang!! Coba lihat disekelilingmu, sangat bagus jika kau mengerjakannya!!”
“Dan lihat ini, Dark Matter yang kita dapat dari Tom.. karena tuan terlalu boros memakai kekuatan, jumlah yang dibutuhkan untuk jadi setan… 1/1000nya pun tidak cukup!!” Bichiura menunjuk sebuah tabung bertuliskan ‘Dark Matter’.
“Ta..tapi untung masih tersisa…”
“Apanya yang untung!! Kalau begini terus, berusaha 1000tahun pun belum cukup!!” maki Bichiura sambil membersihkan apa yang kelihatannya seperti sebuah tangan. “Sebaiknya menyerah saja jadi pengacara, lebih baik kita kerja sambilan membersihkan mayat monster dengan serius. Kita bisa menjualnya ke toko dan membeli 200 gram Dark Matter!!”
“Maafkan aku, Bichiura, tapi…” ucap Kucabara. “…Aku tidak bisa melakukannya..”
“…” Bichiura terdiam. “Kenapa tidak…?”
“Soalnya nanti tanganku lecet.”
BLETAK!!! Tendangan Bichiura mendarat di wajah Kucabara. “Kau pikir siapa dirimu sekarang!!??” serunya.
“Pokoknya bersihkan semuanya hari ini juga!” ucap Bichiura kepada Kucabara yang sekarang hidungnya sudah nosebleed. “Jika kau masih ingin makan ramen.”
Ketika sedang merapikan, tidak sengaja Kucabara melihat timbangan setan-nya. Timbangan itu Nampak tidak seimbang dan berat sebelah.
“Timbangan setannya tidak seimbang…” ucap Kucabara. “Ini artinya, di Event Horizon ada arwah…”
“Bichiura…”
“Sudah kukatakan aku tidak ingin jadi pengacara setan lagi!! Aku tidak ingin mengalami kesulitan dan setan yang membantu kriminal itu sangat konyol!!” elak Bichura. “Aku jadi malu!!”
Kucabara memasang tampang memelas-nya. “Kau benar, ini sangat memalukan… sampai diusir dari dunia setan…” sureem, Kucabara dalam kegelapan di pojok.
“Ti..tidak, bukan begitu maksudku..” ucap Bichiura. “Jangan berpikir begitu… aku yang salah, aku minta maaf… oke?”
BLETAKK!! Sebuah benda melayang ke kepala Bichiura. “Jika kau ingin minta maaf, ayo ikut aku..” ucap Kucabara yang menyeret Bichiura. “Kita harus menemui arwah tu sebelum shinigami ada disana…”
“oke, oke, aku akan ikut. Tapi kali ini kau haus janji…” Bichiura melepaskan dirinya dari pegangan Kucabara. “Tujuan kita adalah Dark Matter… kau tidak boleh bersimpati pada arwah, atau berbuat baik.”
“Soalnya kita harus cepat kembali… ke rumah tempat keluarga kita menunggu…”
Kucabara melirik ke arah benda seperti kompas miliknya. Di tengahnya terdapat tanda bintang.
“Keluarga..” ucap Kucabara. “Keluarga, huh”
-----Defense Devil chapter 04-1-----
http://esti-widhayang.blogspot.com/
Di Event Horizon, terlihat seorang perempuan kebingungan. Seorang perempuan dengan pakaian tipis yang dikenakannya.
“Apa yang terjadi… padaku?”
“Ini adalah Event Horizon, perbatasan antara dunia yang sebenarnya dan neraka. Juga tempat perginya arwah yang dicurigai melakukan dosa sepertimu.” Ucap seorang sosok yang muncul dari kegelapan.
“Siapa kau?” tanya perempuan itu.
“Namaku adalah Kucabara.” Ucap sosok itu. “Tugasku adalah melindungi keseimbangan disini dan juga seorang pengacara.”
“Um..” gumam perempuan itu. “Aku sama sekali tidak mengerti…”
“Sepertinya ini akan makan waktu yang lama…” Kucabara mengeluarkan secarik kertas dan membacanya. “Nami Hesse? Kemarin dalam perjalanan pulang ke rumah, kau menunggu kereta di stasiun.. lalu jatuh ke rel dan meninggal tertabrak kereta..”
“Penyebab kematiannya adalah…” baca Kucabara lagi. “Bunuh Diri.”
“!!?” perempuan yang bernama Nami itu membantah, “Itu bukan bunuh diri, itu kecelakaan!! Aku mendekat karena ingin menolong anak kecil… tapi tanpa senagaja aku terjatuh.”
“…” Kucabara terdiam. “Aneh… dalam dokumen ini tertulis ‘bunuh diri’… data ini harus dibagikan kepada para shinigami, tapi aku berhasil mencuri satu… lebih baik dipastikan dengan mata kepalaku sendiri..”
“Karena bunuh diri tidak hanya membawa penderitaan bagimu tapi juga bagi orang yang kau tinggalkan. Makanya itu adalah dosa yang paling membuat dewa marah..”
Terlihat sesuatu seperti portal berisi tayangan tentang kejadian kematian Nami muncul di depan mereka.
Terlihat orang-orang berteriak histeris melihat kejadian yang menimpa Nami… “Kyaa!! Tidak!! Tidak!!”
“Aku menabrak orang…” ucap si masinis.
Kemudian terlihat orang tua Nami yang menangisi foto anaknya. “Uh, Nami.. kenapa…”
seseorang datang ke rumah Nami .
“Permisi, ada orang? Kami wakil dari pihak kereta.. kami turut berduka-cita, tapi kematian putrid anda menimbulkan banyak kerugian kepada kami. Dan kami harap kebijaksanaan bapak membayar kompensasi kerugian itu..”
Siaran-siaran televisi juga memberitakan Nami. “Kemarin karena kasus bunuh diri yang terjadi di stasiun pusat, jalur kereta jadi macet dan belum terbuka.”
“Kenapa dia bunuh diri di stasiun..” “Apa kau sudah lihat berita? Malahan katanya dia mau melibatkan anak kecil…” “Ah..? masa orang yang seperti itu…?” “Memang lebih baik mati…” ucap oang-orang di stasiun.
Tayangan berakhir disana.
“Itu salah, kenyataannya tidak begitu…” ucap Nami yang kini menangis. “Aku… hanya terjebak.”
“Kau bilang kau terjebak, tapi Dark Matter yang keluar dari tubuhmu sangat pekat.” Kucabara melihat dari kcamata-sebelah-nya. “Jumlah Dark Matter adalah besarnya kebencian terhadap dosamu di dunia. Dan milikmu sangat besar… shinigami yang menginginkannya pasti akan muncul dan membawamu ke neraka…”
“ne..neraka…” Nami jatuh terduduk mendengar ucapan Kucabara.
“Tapi ada satu hal yang ingin aku tanyakan…” ucap Kucabara lagi. “Pada hari kematianmu sangatlah dingin karena hujan bersalju…”
“Tapi kenapa bajumu… sangat tipis…?”
“Eh…itu…” ucap Nami. “Aku tidak ingat…”
“Kau tidak ingat karena masih shock saat kau meninggal, nanti kau akan segera mengingatnya kembali.” Kucabara menjelaskan. “Pasti banyak hal yang belum kau ingat kembali. Nami…”
“Apakah
kau mau membuat kontrak denganku?” Kucabara menawarkan. “Aku adalah pengacara.
Kalau membuat kontrak denganku, aku akan memeriksa apakah kau melakukan dosa itu
dibenarkan atau tidak,dan jika buktinya menyatakan kau tidak bersalah, kau
dapat dihidupkan kembali…”
Bersambung ke Defense Devil chapter 04-2
(http://esti-widhayang.blogspot.com/)
Bersambung ke Defense Devil chapter 04-2
(http://esti-widhayang.blogspot.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar