Sebelumnya: Hobby * Hobby chapter 2
“Sebagai
gantinya…” Hayama tersenyum. “kalau aku menang, kau harus putus dengan Mina!”
Hobby * Hobby
Teks Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Teks Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
“Apa!?” pikir
Mina terkejut. “Kenapa harus begitu!? Kenapa jadi begini?”
“Tunggu!
Jangan memutuskan seenaknya, dong!” ucap Kazu.
“Kenapa? Kau
takut?” tanya Hayama.
“Jangan
melibatkan Mina!”
“Ternyata kau
nggak yakin bisa menang, ya?” Hayama tersenyum. “Fufufu…”
“Grrr… bukan
begitu!!” ucap Kazu.
‘Aduh…’ pikir
Mina. Ia heran kenapa situasi jadi begini!?
“Kalau
begitu, bersiaplah…” ucap Hayama memutuskan. “Kita tanding seminggu lagi. Jenis
mobilnya 1/8 racing, oke!?” kemudian Ia beranjak pergi. “Aku tunggu, lho!”
Mina dan Kazu
nampak pundung(?). “ ‘Aku tunggu’, katanya…” ucap Kazu. “Memangnya dia bisa
bermain radio control?”
“Mana kutahu…
kami cuma ngobrol soal foto…” sahut Mina menjawab pertanyaan Kazu.
“Hmmm…” gumam
Kazu.
“Kalau
begitu…” Mina tiba-tiba jadi panik. “Kenapa kau terima tantangannya!? Aku nggak
suka hal seperti ini! Kalau kau kalah, kita harus putus… ini konyol…”
“…” Kazu
terdiam sesaat. “Maaf, Mina… tapi… aku sudah menyetujuinya….”
Hening
sesaat.
“Kau
mengerti?” tanya Kazu pelan dengan nada pertanyaan-yang-tabu-untuk-dijawab.
Hal itu… aku
nggak ngerti… mana bisa kumengerti? Habis, mau kalah atau menang dalam
perlombaan itu…
Perasaanku
tidak akan berubah, kan?
Mina sudah
tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Ia hanya mampu memperhatikan kedua
laki-laki itu merakit mobil mereka dengan serius.
“Mereka
berdua… serius sekali. Susah diajak bicara!” pikir Mina. “Tapi bukan saatnya
merasa gentar. Bagaimanapun juga, ini pertandingan mereka berdua.” Mina
tiba-tiba jadi membara. “Hm, kalau bukan aku, siapa lagi yang akan menghentikan
mereka!?”
“Hei,
ngomong-ngomong, orang itu Hayama, kan? Kudengar dia dibimbing langsung oleh
Tanaka dari Works.” Bisik orang-orang yang menjadi penonton.
“Works?”
dalam hati Mina bertanya-tanya.
“Eh?!
Dibimbing Tanaka? Aku juga mau!” “Aku pun berharap mobilku dilihat Tanaka.”
Lanjut orang-orang itu.
“Siapa itu
Tanaka?!” Mina semakin penasaran. “Works… berarti pemain pro, dong? Sepertinya
ayah pernah bilang seperti itu…” Mina mengingat-ingat. Kemudian Ia mengalihkan
pandangan ke Kazu. Ternyata Kazu juga mendengar apa yang diucapkan orang-orang
itu, dan terlihat semangatnya sedikit down.
“Dibimbing
Tanaka!?” pikir Kazu lesu.
“Sepertinya
orang yang hebat! Kazu sampai shock!” pikir Mina. “pada dasarnya, kenapa Hayama
menantang Kazu, ya? Aku tidak mengerti. Apa sih yang dia pikirkan?” Mina
akhirnya memutuskan ke tempat Hayama merakit mobilnya.
“Hobi kita
sama… kukira kau teman yang baik…” ucap Mina pada Hayama.
“Kau..”
Hayama tersenyum. “…merasa seperti dikhianati, ya? Maaf, deh!”
“Jangan
sembarangan menjadikanku taruhan, dong!” ucap Mina langsung pada intinya.
“Hentikan pertandingan ini!”
“Jadi kau
kemari untuk mengatakan itu?” Hayama berdiri. “Tapi maaf, nggak bisa
kubatalkan. Aku harus mengalahkannya.”
“Kenapa?”
“Kenapa,
katamu?” Hayama menempelkan kedua tangannya di dinding dengan Mina berada di
depannya, sehingga gadis itu tersudut. “Karena aku benar-benar… terlanjur
menyukaimu.”
Meskipun
begitu…
“Pertandingan
ini nggak ada artinya.” Mina menunduk sesaat,mengumpulkan keberanian untuk apa
yang akan dia ucapkan selanjutnya. Kemudian menengadah menatap Hayama. “Sebab
aku menyukai Kazu.”
Hayama
melepas pegangan tangannya di dinding. “Bagimu mungkin nggak ada artinya tapi
bagiku ada.” Kemudian Ia berkata, “makanya aku harus mengalahkan Kazuya.”
Kenapa cowok
selalu seperti ini, sih?
Tidak
berhasil dengan Hayama, Mina pun bergerak ke tempat Kazu. “Hei…” Ia memanggil
Kazu.
“Ng?” gumam
Kazu yang sedang serius merakit mobilnya.
“Kenapa Kazu
bertanding?”
“Karena aku
nggak mau kalah dari Hayama.” Dalem :|.
Menang…
kalah… sebegitukah pentingnya?
Dengan
perlahan, Mina memeluk Kazu dari belakang. “Meskipun Kazu nggak melakukan
pertandingan ini….Aku tetap menyukaimu.” Mina memejamkan matanya sesaat, kemudian
kembali membukanya. “Apa kau nggak bisa mempercayaiku?”
“…” Kazu
memikirkan semua itu. “Aku… menyukai Mina, kok. Aku juga tahu… kalau Mina
menyukaiku. Tapi….”
-----Hobby * Hobby-----
Hari
Pertandingan.
“Kenapa jadi
seperti ini, ya?” pikir Mina. Ia memperhatikan jam yang terus berputar(?) *ya
iyalah*. “Jam 2 lewat. Pertandingannya jam 3. Sudah waktunya pergi…”
“Huwaaaa!
Hatiku berat! Pada akhirnya nggak bisa kuhentikan!” Mina berteriak melepas
kekesalannya. “Kenapa cowok begitu, sih!? Keras kepala! B*ka!”
BRAAAAKK!!
Pintu kamar tiba-tiba dibuka. “Woi, Mina!” Ryuichi masuk ke kamar Mina dengan
wajah berseri-seri. “Hari ini pertandingannya, kan? Ayo pergi menonton
cowok-cowok b*ka itu!”
“Aya
kelihatannya senang…” Mina jadi semakin sebal.
“Kudengar
Hayama lumayan jago. Apa Kazuya akan baik-baik saja, ya?”
“Apa?! Kazu
pasti baik-baik saja! Dia pasti menang!” ucap Mina penuh keyakinan. Meskipun
hatinya tidak seyakin ucapannya. Karena menyemangati pacarnya di depan ayahnya,
wajah Mina jadi memerah.
“Dasar!” gumam
Ryuichi.
Aku tidak
yakin…tapi… aku tidak mau Kazu kalah…
“Meskipun ini
pertandingan, tapi karena sifatnya pribadi, kita persingkat waktunya menjadi 5
menit saja supaya nggak ganggu orang lain.” Ucap Hayama. “Pemenangnya
ditentukan berdasarkan Best Lap. Dengan kata lain, pemenangnya adalah yang
memiliki waktu terbaik dan tercepat dalam satu putaran selama 5 menit.”
“Mina…” ucap
Kazu mendekati gadis itu. “Aku pasti menang.”
“…”
“Aku juga
nggak berniat…” Hayama mendekat ke mereka berdua. “…untuk kalah.”
“DAN,
PERTANDINGAN DIMULAI!”
Ryuichi
menepuk kepala anaknya. “Kau mau menyaksikannya?”
“Ya. Nggak
ada yang bisa kulakukan selain ini…”
Tapi… 5 menit
terasa cepat sekali. Mobil Hayama terus saja berada di posisi terdepan.
“Percuma.
Kazuya tertinggal jauh.” “Hayama selalu lebih cepat 16 detik.” “Padahal sisa
waktunya tinggal satu menit lagi.” Bisik penonton-penonton. Karena gelisah,
Mina menatap ke tempat Kazu berdiri dengan remot controlnya. Ia tampak gelisah
juga.
“Kazu…” Mina
hanya dapat berkata dalam hati, “Berjuanglah!” dan seolah ucapan itu sampai ke
Kazu, mobil Kazu berjalan mendahului mobil Hayama.
Penonton
terkesima. “Lap-nya?!” “Dilewati?!” “Kazuya…” “Kazuya yang memimpin!” “Ini
sungguh menarik!” “Sudah tidak ada waktu lagi…” “Apakah Kazuya pemenangnya?”
para penonton mulai menghitung mundur. “5…4…3…2….”
Pada hitungan
1, sesuatu yang aneh terjadi. Ada sebuah mobil lain yang mendahului mobil
Kazuya dan Hayama.
“Eh…?!!” Kazu
dan Hayama bingung. “mobil siapa itu!?”
“Selesai! Aku
nomor satu! Hmm…” ucap Ryuichi. Ternyata itu adalah mobil miliknya. “Mina
milikku, yeaah!!” Ia memeluk Mina.
“Eh?” Mina
terkejut.
“Eeeeeehhhh???!!!”
Kazu dan Hayama lebih terkejut lagi.
“Tunggu! Kau
ngomong seenaknya?!” tuntut Kazu dan Hayama.
“Hah?! Siapa
yang sudah berbuat seenaknya?” tanya Ryuichi balik. “Kalian masih anak-anak.
Kalian boleh menyukai Mina, tapi… kalian nggak boleh mengabaikan perasaan
Mina!”
“…” Kazu dan
Hayama terdiam. Kemudian mereka menunduk minta maaf setelah menyadari kesalahan
masing-masing. “Ayah benar…” “Maaf, kami terbawa emosi!”
Mina menghela
nafas lega. “Sudahlah… sejak awal sudah aku bilang, kan?” Ia tersenyum.
“Perasaanku nggak akan berubah!”
Wajah Kazu
memerah mendengar itu. Tiba-tiba Ia memeluk Mina. “Mina, aku menyukaimu!!”
“Woi, berani
sekali kau!!! Lepaskaaan!!!” suruh Ryuichi.
“Terlalu
terbawa suasana, dasar!” Hayama menghela nafas. “sulit dipercaya mobilku
dilewati Kazuya…kau jadi jago disaat terdesak saja, ya? Hahaha!”
“Itu namanya
kemampuan, tahu! Dasar menyebalkan!” ucap Kazu.
“Tapi… kuakui
aku kalah… kali ini saja!” ia mengedipkan mata. “Hari ini aku akan pulang
dengan tenang. Sampai jumpa Mina~” Ia berhenti di depan Mina. “Hahaha! Ah, satu
lagi, Kazuya… kapan-kapan kita bertanding radio control lagi, ya!? Habis
lumayan menarik, sih…”
-----Hobby * Hobby-----
Mina sedang
asyik melihat-lihat buku koleksi fotonya di padang rumput ketika seseorang
memanggilnya. “Mina!” orang itu adalah Kazuya, Ia mendekat dan tersenyum, “Hari
ini pun langitnya cerah, ya!”
“Kazu!” Mina
terkejut namun senang mengetahui laki-laki itu datang.
Mulai
sekarang pun pasti akan muncul banyak masalah. Tapi akan kuatasi satu-persatu.
“Sedang
istirahat, ya?” tanya Kazu.
“Ya. Kazu
sendiri nggak main radio control?” Mina bangun dari posisi tidur-tidurannya
agar dapat duduk disamping cowok itu.
“Aku juga
sedang istirahat.” Kazu melihat buku yang dibawa Mina, dan bertanya.
“Ngomong-ngomong, kau sedang melihat foto apa?”
“Rahasia.”
Ucap Mina tersenyum.
Sebab aku…
ingin menjaga waktu berharga yang kami lalui berdua. Asalkan bersamamu, aku
akan baik-baik saja.
“Langitnya
cerah, ya.” Itu yang dikatakan Kazu dengan ceria ketika Mina memotonya dulu.
Wajah ceria itulah yang menjadi rahasia Mina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar