Sabtu, 16 Maret 2013

Versi Teks Defense Devil Chapter 09


Sebelumnya: Defense DevilChapter 08

---Dunia Setan---
“Apa kau sudah mendengarnya, Sugal?” tanya seseorang. “Adikmu, Ponzol, dikalahkan oleh pangeran yang telah diusir…”
“Dan menurut gossip dia menyebut dirinya ‘pengacara’. Lalu menyelamatkan arwah yang harus masuk ke neraka.” Ucap orang yang lain. “Apa tidak masalah terus membiarkannya…?”

Mahkluk yang bernama Sugal itu hanya diam saja, tangannya menggoreskan rumus-rumus dan formula di udara dengan asap rokoknya.

“Apa yang sedang kau lakukan, Sugal?”

“Aku sedang mencoba menaruh bola besi di atas sana.” Ucap shinigami bernama Sugal itu. Ia menunjuk ke arah puncak runcing yang ada bola besi di atasnya, puncak itu turun melandai. “…Lalu dibawahnya ada kriminal. Dan dengan menghitung energi saat bola itu menggelinding, kalau mendorongnya tepat, maka massa yang dimiliki bola akan lebih efektif.”

Sugal kembali menulis di udara dengan asap rokoknya, “…Lalu kalau bisa menyelesaikan formula persamaan x dan y , masalah tentang bilangan irasional dan rasional akan selesai.” Ucapnya menjelaskan. “Dan akhirnya…”

Bola tersebut menggelinding turun, kriminal dibawahnya berteriak histeris. Namun tubuh kriminal tersebut terikat, sehingga Ia tidak dapat berbuat apa-apa selain pasrah. Bola itu terus menggelinding, dan GRASSSHH!!! GUAAKKK!!! Melindas tubuh kriminal itu.

“Kalau adikku sampai dia kalahkan… berarti pengacara itu…” ucap Sugal. “…Tidak bodoh, kan?”


---Event Horizon bagian barat---

Di depan sebuah toko bernama Elimona Shop, Kucabara dan Bichiura berdiri sambil membawa kardus berisi sesuatu yang sepertinya adalah bola mata.

“Bichiura, kau masuk duluan!!” ucap Kucabara.
“Tidak mau… tuan saja yang masuk duluan!!” ucap Bichiura.

“Ayolah… kau tahu kan Bichiura, Elimona itu suka menjahiliku…” ucap Kucabara. “Aku akan menunggu diluar jadi kau sendiri saja yang masuk ke dalam—“

“Tidak mau, soalnya sebelumnya aku juga dikerjai. Tuan saja, lagian yang dulu masuk untuk mengambil pekerjaan ini aku, jadi—“

“Tidak~ kau duluan!!” “”Tuan saja!!” Pada akhirnya Kucabara dan Bichiura saling tendang, cara membujuk yang baik.

“Apa yang kau lakukan, Kucabara!?” tiba-tiba dari belakang Kucabara terdengar suara perempuan, pemilik suara itu terbang dengan menggunakan pakaian dokter dan membawa suntikan berukuran ekstra besar lalu mendarat di tubuh Kucabara. “Kau sudah terlambat, kan… aku lelah menunggumu.”



“Apakah pekerjaan yang kuberikan sudah kau kerjakan dengan baik?” tanya perempuan itu, Elimona, penghuni Event Horizont. Elimona menunjukkan suntikan besar yang Ia bawa kemudian berkata, “Kalau jelek akan kusuntik p*nt*tmu dengan ini!”

“Minggir!” ucap Kucabara menjauhkan Elimona dari tubuhnya. “Kenapa kau berpakaian perawat!? Kau sudah dewasa, tapi terus menerus memakai cosplay!”

***Maaf, percakapan selanjutnya adalah percakapan yang tidak boleh ditulis anak 15 tahun seperti saya ==a jika anda penasaran lihat saja manga-nya. Saya akan memotong beberapa ucapannya.***

Bichiura diam-diam berjalan mengendap-endap, berusaha kabur dari perempuan bernama Elimona itu.

“Bichiura, aku kangen!!” ucap Elimona memeluk Bichiura denggan erat. “Aku ingin memajangmu di dinding kamarku!!”
“Apakah itu benar?” tanya Elimona sambil membersihkan sebuah ‘mata’ dengan kuas. “…Shinigami menggunakan trik dalam kematian manusia?”

“Ya, dia menggunakan sihirnya dan menjatuhkan gadis itu ke rel…” ucap Kucabara sambil duduk di sebuah tempat yang nampak seperti bar, hanya saja isinya barang-barang aneh. “..Makanya gadis itu jadi arwah bermasalah.”

“Aneh, ya… Shinigami pada umumnya tidak bisa ikut campur dalam urusan takdir manusia…selain itu, karena berada pada dimensi yang berbeda, seharusnya menyentuhnya pun tidak bisa.” Ucap Elimona. “Kecuali kalau sudah membuat ‘kontrak’. ‘Kontrak’ adalah tindakan yang menciptakan ketidakseimbangan pada dunia manusia dan setan. Sampai kontrak selesai makan kedua dunia tersebut akan terhubung. Makanya kau juga bisa berhubungan dengan manusia…”

***pemotongan***

“Ah, iya, iya, itu indah. Eh, maksudku itu benar.” Ucap Kucabara dengan wajah memerah.

“Pokoknya campur tangan Shinigami dalam dunia manusia mungkin menandakan sesuatu yang baru di dunia setan… Kucabara, kau hati-hati, ya!!”

“Kau tidak perlu khawatir soal itu…” Kucabara tersenyum sambil mengangkat kedua jarinya menjadi lambang perdamaian. “…Aku sudah menang dua kali, lho…”



Elimona menghembuskan nafas pelan, “Kucabara, apa kau sudah lupa? Saat aku menjual kontrak, aku sudah bilang; ‘kontrak ini seperti tantangan tertulis yang ditujukan kepada dunia setan. Walaupun dosa arwah itu sangat diragukan, mengubah jalan yang ditentukan oleh hukum dunia setan 180 derajat selalu beresiko’.”

“Dan jangan lupa, kau sudah menjadi target semua Shinigami.” Lanjut Elimona. “Kalau kau kalah dalam membela klienmu, tubuhmu akan menjadi debu di dunia ini dan menghilang.”

“…”

***Pemotongan***

“Oh ya, Kucabara, Aku punya barang menarik. Kau mau lihat?” Elimona mengambil selipan kartu dan menunjukkannya pada Kucabara. “Devil Litmus Card, barang yang digunakan berpasangan dengan Dark Matter.”



“Tidak ada tulisan apa-apa…” ucap Kucabara memperhatikan kartu itu.

“Kan sudah kubilang dipakai bersama Dark Matter…” ucap Elimona. “Bichiura, keluarkan Dark Matter yang kau bawa!”

Bichiura memberikan Dark Matternya dengan ekspresi tak rela.

“Lihat, ini Dark Matter yang terkumpul dari pertarunganmu dengan Ponzol…” ucap Elimona mengambil Dark Matter itu. “Kau membela arwah dan memenangkannya, dengan begitu kau tidak hanya mendapatkan Dark Matter arwah tersebut… kau juga bisa menghisap sedikit… Dark Matter Shinigami yang kau kalahkan.”

“Jadi Dark Matter Ponzol terkontaminasi disini…” Elimona menuangkan perlahan Dark Matter itu ke kartu tadi… dan secara menakjubkan kartu itu bersinar lalu berubah. Setidaknya tidak lagi kosong, kini ada gambarnya. “Selesai.”

Elimona mengambil sebuah buku kemudian mencocok-kan gambar yang ada di buku dengan gambar di kartu, “Sepertinya ini kartu ‘necromancer’ type tumbuhan.” Ucap Elimona. “…Kalau menggunakan kartu ini, kau bisa merubah tumbuhan menjadi monster.”

“Wah, itu jurusnya Ponzol!” ucap Kucabara kagum sambil memperhatikan kartu yang sekarang sudah tidak kosong itu. “Hebat! Tapi gambar apa ini!?” tanya Kucabara ketika melihat sebuah lambing matahari pada kartu itu.

“Itu disebut kelemahan kartu itu, syaratnya dibagi menjadi siang dan malam.” Ucap Elimona. “Singkatnya, kalau gambarnya matahari, hanya bisa digunakan siang hari. Sedangkan kalau gambarnya bulan, pada malam hari.”

“Walau Devil Litmus Card ada batasnya, tapi kau bisa menyerap kekuatan Shinigami lawanmu. Menurutku ini akan berguna saat kau sedang terpojok.” Ucap Elimona tersenyum. Lalu, Ia mengambil kartu itu dari Kucabara dan berkata,

“Selembar harganya 100 gram Dark Matter.”

Didunia ini nggak ada yang gratis bro :v xD *peace*

Di Event Horizon, terlihat seorang laki-laki berlumuran darah nampak kebingungan, “Apa aku… sudah mati?” tanyanya bingung. “Apa ini… dunia setelah orang mati?”

Di kejauhan, seorang Shinigami yang menghirup sebatang rokok berjalan mendekat, Shinigami Sugal.

Kucabara dan Bichiura sudah pulang ke rumah mereka, sedang merenungi perbuatan mereka baru saja.

“Cuih… Dark Matter kita habis…” ucap Kucabara sendu.

“Itu karena tuan lemah terhadap godaan!!” ucap Bichiura menjambak-jabak rambut Kucabara.

“Elimona itu adalah setan diantara setan…” ucap Kucabara lirih. Ia melirik ke timbangan ‘keadilan’nya, dan nampak timbangan itu tidak seimbang, yang menandakan ada arwah di Event Horizon. “Wahh, ada arwah di Event Horizon…”

“Ayo kita kerja, Tuan. Untuk mengganti Dark Matter yang hilang!!”

“Ayo, Bichiura!!”


“Siapa kau?” tanya arwah di Event Horizon itu kepada Sugal. “Apa kau adalah Dewa…?”

Sugal mengambil puntung rokoknya dan menggambar rumus lagi di udara. Ia nampaknya sedang serius menghitung sesuatu.

“Hei, apa yang kau lakukan disana?” tanya si arwah.

“Sekarang,” ucap Ponzol dan pada saat itu juga Kucabara dan Bichiura jatuh dari langit(?), BRUAAKKK!!!. Ternyata yang Ia hitung adalah waktu kedatangan Kucabara.

“Aduuhhh…” Kucabara memegang punggungnya, pendaratannya tadi tidak mulus. Ia langsung main tonjok-tonjokkan dengan Bichiura, “Makanya kubilang terbangnya pelan-pelan!!”

“Karena tuan menghalangi pandanganku!!” ucap Bichiura membela diri.

“Kalian juga siapa?” tanya arwah itu semakin bingung.

Tiba-tiba Sugal menaruh sesuatu yang bulat di tanah dan menghitung mundur, “10…” ucapnya.

“Apa kau Shinigami?” tanya Kucabara. “Apanya yang 10…?”

“SIAPA KALIAN!!??” tanya arwah itu semakin penasaran. Maka jadilah Ia arwah penasaran(?) xD #Abaikan~

“9…8…7” ucap Sugal sambil menghisap rokoknya (adik-adik jangan ditiru ya xD). Benda bulan yang ditaruh Sugal mulai mengeluarkan asap…

“Tuan, itu…” ucap Bichiura terbata-bata melihat ke benda bulat itu.

“Ya, aku tahu…” ucap Kucabara seolah pikiran mereka searah. “…Dia sedang menghitung mundur.” *sweatdrop*

“6…5…”

Kucabara langsung menarik tangan si arwah dan membawanya pergi menjauh.

“Heii, lepaskan!! Kenapa kita lari??!!” tanya si arwah.

“Dasar bodoh, itu kan bom!” ucap Bichura.

“Kita harus lari membawa arwah sejauh mungkin, sebelum kita kena!” ucap Kucabara. Mereka berhenti sesaat setelah nampak cukup jauh dengan Sugal. Namun Shinigami itu tetap menghitung.

“4…”

“Kita sudah cukup jauh…” ucap Bichiura ngos-ngosan.

“3…”

Kucabara melihat benda bulat itu semakin berasap, dan kali ini lebih pekat. Kucabara langsung menarik kerah baju si arwah dan bertanya, “Apa kau ingat kejadian saat kau masih hidup!?”

“Ya… tentu saja aku ingat…” ucap si arwah.

“Kalau begitu apa dosamu!?”

“Apa dosaku?” ucap arwah itu. “…Aku dituduh mencuri roti.”

“..2…”

“Oh, pencemaran nama baik, ya!? Aku bisa menolongmu jika kau membuat kontrak denganku.” Ucap Kucabara menjelaskan dengan cepat.

“Kontrak? Menolongku?”

“….1…”

“Tuan! Mungkin Shinigami br*ngs*k itu menyiapkan misil!!” ucap Bichiura panik.

“Nah, tanda tangan disini!” Kucabara mengeluarkan surat kontrak. “Sebenarnya aku harus mengetesmu… tapi sekarang kita sedang berpacu dengan waktu!!” ucap Kucabara tak kalah panik dengan Bichiura.



“…Nol…”

“Oke!! Kontrak selesai. Dengan ini kita akan ke dunia manusia!!”

BUUUMMM!! Terlihat ledakan sinar di Event Horizon dan ketiga mahkluk itu menghilang ke dunia manusia. Sementara itu, benda bulat yang dipasang Sugal itu tiba-tiba menghilang asapnya, dan kembali seperti semula. Ternyata itu hanya gertakan.

Dunia Manusia.

“Apa!? Kau bukan dituduh mencuri!?” tanya Kucabara.

“Aku tidak pernah ingat mengatakan itu..” ucap arwah itu sambil duduk di sebuah padang rumput dengan tenangnya. “Kau tidak mendengar ceritaku sampai selesai…”

“Ketika aku bebas, beberapa hari setelahnya…” lanjut arwah itu. “…Aku membunuh seorang wanita…”

“Tunggu dulu, kau ‘membunuh’?” tanya Kucabara. “Bukan ‘dituduh’?”

“YA…” ucap arwah itu. “Aku membunuhnya.”

Kucabara dan Bichiura langsung shock mendengar hal itu.

“Kalau begitu, kita membuat kontrak bukan pada arwah yang menyesal…” ucap Bichiura.

“…Tapi dengan arwah pembunuh…” lanjut Kucabara.

“Hei, apa yang kalian lakukan? Aku kan sudah membuat kontrak dengan kalian, sekarang cepat bekerja untukku…!” ucap arwah itu.

Sementara itu di Event Horizon, Sugal tersenyum puas sambil menulis rumus-rumus di udara. “Bagaimana Kucabara…? Soal yang kubuat dengan formula sulit…” ucapnya. “Kau pasti… tidak bisa memecahkan soal ini…”

Kucabara teringat kata-kata Elimona, “Ingat baik-baik, kalau kau kalah dalam membela klienmu, maka tubuhmu akan jadi debu dan menghilang dari dunia setan atau dunia manusia..”

“Bichiura, bagaimanapun aku ini adalah setan… kalau terdesak seperti ini,…” Kucabara mengeratkan kepalan tangannya. “…membuatku… semakin bersemangat…” ucap Kucabara dengan senyum ‘setan’ yang terukir di wajahnya..


Bersambung ke: Defense Devil Chapter 10
http://esti-widhayang.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar