Sebelumnya: Date a Live episode 1 bagian 2
“Apa kau juga… akan membunuhku?” tanya perempuan itu sambil menodongkan
pedang besarnya ke muka Shido.“Kau juga datang untuk membunuhku, kan?” perempuan itu mengulangi pertanyaannya. “Kalau begitu, aku akan segera menghabisimu.”
“Tu-tunggu dulu!! Tidak mungkin aku melakukan itu!”
“Apa?”
“A-aku tidak pernah membunuh…” ucap Shido. “Lagipula, kau ini siapa?!”
WUUUSSSSHHHH… Dari atas langit, beberapa orang dengan pakaian aneh dan senjata aneh datang. Mereka menembakkan beberapa rudal kecil ke arah perempuan itu,
“Aaaaaaaa!!” teriak Shido. Ia berteriak karena saat ini Ia tepat berada di belakang perempuan itu. Kalau rudalnya mengenai perempuan itu, maka, Ia juga akan…
Perempuan itu mengangkat tangannya dan seketika tercipta lapisan pelindung. Tidak ada satupun yang dapat menembusnya. “Kenapa mereka tidak mau mengerti kalau semua ini sia-sia?”
Perempuan itu terbang dan menyerang orang-orang dengan senjata itu, Ia dengan mudah menepis serangan yang ditujukan padanya.
“Kenapa, perempuan ini…” pikir Shido. Perempuan itu menatap Shido dengan tatapan kesepian.
“Dia kuat… tapi terlihat sedih…” pikir Shido.
Orang-orang bersenjata itu kembali menyerang, namun tetap saja hasilnya sama. Salah satu dari orang bersenjata itu menemukan titik lemah perempuan itu, kini senjatanya sudah berada tepat di depan muka perempuan itu, namun…
Perempuan itu mengangkat tangannya seolah ingin menutup lubang senjata itu. Entah mengapa tiba-tiba senjata itu jadi tidak berfungsi dan dengan kesempatan itu si perempuan itu menyerang, dan menebas semua alat yang digunakan musuhnya untuk terbang.
Karena sudah tidak bersenjata, musuhnya hanya dapat menghindar dan pada akhirnya Ia sudah berada di belakang Shido. Shido menoleh untuk melihat siapa itu, dan ternyata dia adalah orang yang dikenali Shido.
“Tobiichi Origami?”
“Itsuka Shido?” Tobiichi balik bertanya.
“Pa-pakaian macam apa itu?”
BBLLLLAAZZZTTT!! Si perempuan dengan pedang besar itu kembali melepaskan sayatan pedangnya, dan membuat Shido terpental. Sementara itu, Tobiichi berhasil menghindar dengan melompat ke udara. Entah darimana Tobiichi sudah mendapatkan pedang dan sekarang mereka bertarung dengan imbang dengan sama-sama memakai pedang.
Gerakan mereka sama-sama cepat, lalu di satu titik, hantamana pedang mereka sama-sama bertemu hingga menghasilkan percikan. Percikan itu lalu menjadi ledakan dan yang selanjutnya terjadi adalah semuanya menjadi putih.
“Situasi tidak mendukung untuk melanjutkan pelacakan.”
“Ukh…” Shido mulai sadar. Ia seperti mendengar suara-suara. “Apa?”
“Lama tidak bertemu.” Ucap sseorang.
“Siapa?”
“Aku senang sekali.” Orang itu tidak menjawab. “Tapi, tunggu sebentar lagi. Aku tidak akan membiarkanmu pergi, aku tidak akan mengulangi kesalahanku. Jadi…”
Shido tidak dapat melihat siapa yang berbicara, segalanya masih terlihat putih. “Ugh!!” Shido terbangun dan mendapati sebuah senter sedang menyorot matanya.
“Sepertinya kau sudah sadar.” Ucap seorang perempuan yang menyorotkan senter ke mata Shido.
“Si-siapa kau???”
“Aku petugas analisis disini, Murasame Reine.” Ucap perempuan itu. Kantung matanya nampak sangat hitam. “Tenang saja, aku mungkin bukan dokter, tapi aku bisa melakukan beberapa pengobatan dasar.”
-Name: Murasame Reine. Age:??. Height: 164cm. bloodtype: O.-
“Tidak meyakinkan…” pikir Shido.
Shido melihat ke sekitarnya, “Ano… sekarang aku ada dimana?”
“Ruang pengobatan Fraxinus.” Jawab Reine. “Kami membawamu kesini saat kau pingsan.
“Fraxi—? Pingsan?” tanya Shido bingung. “Benar, juga, aku tadi berada di tengah pertarungan…Kotori!!” Ia baru ingat soal adiknya. “Adikku!! Aku sedang mencari adikku!! Dia diluar restoran dan tidak berlindung dan—“
“Tenanglah.” Potong Reine. “Dia baik-baik saja.”
“Hee? Hah?”
“Aku mengerti ada banyak hal yang ingin kau ketahui, tapi bukan aku yang bisa menjelaskan padamu.” Ucap Reine. “Komandan yang akan menjawab semua pertanyaanmu.” Sebuah pintu terbuka, dan nampak ada seorang pria disana. “Dia ada disana.”
“Terima kasih.” Ucap pria itu pada Reine yang sudah mengantar Shido padanya. “Perkenalkan, aku wakil komandan, Kannazuki Kyouhei. Senang berkenalan denganmu.”
Kyouhei lalu menunjuk ke sampingnya, dan disana nampaklah Kotori sedang duduk dengan seragam aneh dan memakan permen lollipop kesukaannya.
“Ko-kotori?!”
“Selamat datang di Ratatoskr!” ucap Kotori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar