Rabu, 10 Juli 2013

Versi Teks Blood Lad episode 1 bagian 4


Sinar-sinar itu lalu menghilang dan semuanya kembali normal.
“Kami sudah mengetahuinya.” Ucap si hewan bermata tiga itu. “Dari apa yang kulihat, kau dulunya seorang manusia, ya? Tapi, kau baru saja berubah menjadi iblis, sehingga kehidupanmu masih belum stabil.”

“He-hebat!! Kau benar!!” ucap Yanagi terkagum-kagum.

“Dia bukan peramal, tahu.” Ucap Staz.

“Lalu, kau juga tidak memakai *** dan memakai celana pria…” ucap hewan itu. “Kau adalah gadis yang mesum.”

JLEBB!
“Kau salah, aku punya alasan untuk ini…” ucap Yanagi.

“Ah, kalian berdua terlalu banyak bicara!!” ucap Staz. “Bisakah dia pergi?”

“Tidak masalah kalau dia pergi ke dunia manusia, tapi aku tidak menyarankan untuk tinggal lama disana…” ucap hewan itu.

“Hanya itu saja yang ingin kudengar.”

"Jadi, apa kau akan menggunakannya untuk melakukan sesuatu di dunia manusia?” Tanya hewan itu.


“Tidak…” ucap Staz. “Sebenarnya aku juga akan ikut dengannya.”

“HA?!” Hewan itu langsung kaget. “Ikut bersamanya!? Lalu bagaimana dengan wilayahmu!?”

“Wilayahku akan baik-baik saja.” Ucap Staz datar.

“Apa kau bercanda?! Jika sang bos menghilang, semua mahkluk neraka akan melepaskan diri… Oei, Staz, apa kau mendengarkanku?!”

Sementara mereka membicarakan itu, di tempat lain, di dekat tirai hitam, seseorang baru saja akan memasuki tirai hitam miliknya. Ia kesal ketika menyadari seseorang sempat memakai tirainya… “Cih…”

KRING!!
Bel bar berbunyi, dan seseorang, bukan, beberapa orang… bukan, beberapa mahkluk memasuki bar itu.

“Oi, Deku.” Sapa Staz pada orang itu. Deku bersama seorang iblis misterius yang tidak memiliki wajah dan rupa.

“Apa kau punya waktu sebentar?” Tanya Deku. “Ayolah, katakana sendiri.” Ucapnya pada mahkluk di sebelahnya.

“Aku… Yoshida si peniru…” ucap mahkluk itu pada Staz. “Dan aku sangat menghormatimu, Staz-san. Izinkan aku bergabung di wilayahmu.” Staz mendengarkan orang itu sambil mengupil.

“Hei, Deku, dengarkan aku!” ucap si hewan bermata tiga pada Deku. “Si bodoh ini berbicara omong kosong soal pergi ke dunia manusia!” Ia menunjuk-nunjuk Staz.

“Apa?”

“Bayangkan apa yang akan terjadi jika wilayah lain mendengar kabar ini!! Mereka pasti akan segera memulai petarungan untuk menentukan siapa bos selanjutnya, dan bagaimana nasib hewan lemah seperti aku ini?! Kami akan menjadi hewan pertama yang ditangkap dan digoreng!!”

Hewan itu berpura-pura menangis agar Staz simpati padanya.
“Baiklah, aku mengerti.” Ucap Staz.

“Kau sungguh mengerti?” wajah hewan itu langsung cerah.

“Ya.” Ucap Staz. Kali ini yang mengupili telinganya(?). “Aku akan mengundurkan diri sebagai bos.”

Hening.

“Tidak!!”

“A-a-a-aku tidak mengerti!!”

“Aku juga tidak mengerti, kenapa kau mengambil keputusan itu?!”

“Jika seorang bos pergi, itu bukan hal yang bagus, bukan? Maka dari itu orang lain bisa mengambil alih tugasku. Benar, kan, Tsuboi-kun?”

“Na…namaku Yoshida…” ucap mahkluk yang dipanggil Tsuboi oleh Staz.

“Baiklah. Yoshida-kun, mulai hari ini kau adalah bos wilayah ini.” Ucap Staz.

“Eh?” Yoshida terkejut. Staz menepuk pundaknya untuk menenangkannya, dan tiba-tiba saja Yoshida yang tidak punya wajah langsung berubah menyerupai Staz.







“Whoa! Kau berubah jadi sepertiku!!” ucap Staz. Ia langsung mundur beberapa langkah. “Apa kau ini sebenarnya?!”

Padahal tadi sudah dikatakan, Aku Yoshida si peniru.

“Aku minta maaf.” Ucap Yoshida. “Aku punya kebiasaan berubah menjadi sesuatu yang kusukai.”

“Jadi kau bisa melakukan hal seperti itu?!” Deku terlihat kagum. “Baiklah, kalau begitu, selama bos pergi, Yoshida akan berubah ke dalam bentuk ini.”

“Um, tidak buruk juga!” ucap si hewan mata tiga.

“Ooh!!” Staz kagum dengan rencana itu.

“Bossu, sekarang kau boleh pergi ke dunia manusia!” ucap Deku.

“Baiklah!! Yoshida si peniru akan menirukan wujudku~!!”

Sementara itu, Yanagi dan Saty justru sedang dengan santai meminum teh berdua, tanpa memikirkan masalah pertahanan wilayah itu.

“Sepertinya… semuanya sudah beres.” Ucap Yanagi.


“Baiklah. Semuanya sudah di urus dan aku bisa ke dunia manusia.” Ucap Staz. “Mari kita sambut masuknya Yoshida ke dalam kelompok kita.” Mereka semua duduk mengitari meja dengan banyak makanan terhidang. “Kalau begitu,… bersulang!!”




Staz minum satu gelas bir dengan kecepatan tinggi, dan tak lama kemudian Ia langsung pergi ke toilet karena perbuatannya(?).

“Deku-san… apa Staz-san selalu seperti ini?” Tanya Yanagi ketika Staz sudah pergi.

“Um?”

“Maksudku, dia sangat tidak peduli dan tidak bertanggung jawab…” Yanagi meminum minumannya. “Apakah dia benar-benar akan… menghidupkanku kembali?”

Deku tersenyum. “Orang itu, ketika dia sudah berjanji, dia selalu punya cara untuk menepati janjinya itu. Dan dia selalu berhasil menepatinya. Jika dia sudah memutuskan untuk pergi ke dunia manusia, dia akan tetap pergi meskipun dia harus mempertaruhkan jabatan bosnya. Jika dia akan melakukan sesuatu, dia tidak bisa dihentikan… kami sering dibuat bingung oleh tingkah lakunya.”

“Itu pasti sulit…” ucap Yanagi.

“Aku hanya bisa memberitahumu satu hal,” ucap Deku. “Saat dia bilang ingin menghidupkanmu kembali, aku tidak pernah melihatnya seserius itu…”

Wajah Yanagi memerah. “Be-begitu, ya.. benar-benar pria yang aneh!” Yanagi langsung melahap daging yang ada di depannya tanpa pikir panjang, untuk menutupi rasa malunya.

“Ah, leganya…” ucap Staz yang baru keluar dari toilet. Ia langsung terkejut melihat Yanagi melahap apa, “Siapa yang kau boleh memakan tsuchinoko-ku?!”

DEGG!! Yanagi baru sadar kalau apa yang Ia makan adalah tsuchinoko*, dan wajahnya langsung membiru.
* Tsuchinoko: Kalau tidak salah ini adalah hewan legenda di Jepang, bentuknya seperti ular namun perutnya sangat besar. Bisa dikatakan ini menyerupai botol… kalau tidak salah saya pernah membacanya di manga Chibi Maruko-chan waktu kecil ^^


“Itu adalah makanan favoritku!” ucap Staz. “Saty-chan, tolong buatkan satu lagi.”

“Jangan memakannya!” ucap Yanagi yang sepertinya sudah kapok.

“Kenapa?”

Lalu, hari akhirnya berakhir… dengan perayaan yang tidak begitu kumengerti…

“Tsuchinoko~ wa~~!!!”

Ngomong-ngomong, Tsuchinoko rasanya lumayan enak. Lalu keesokan harinya, baju seragamku sudah mongering.

Staz dan Yanagi berdiri di depan tirai hitam itu. Staz nampak sangat bersemangat di balik mata sayunya.

“Baiklah! Ayo kita pergi ke dunia manusia!!”




Bersambung: Blood Lad episode 2

==============================================================

Blood Lad episode 2 realease minggu depan~!!

Bantu like fanspage kami, ya!! klik disini
-Official DEWidhayang's blog fp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar