Sebelumnya: Naruto Chapter 636
“ROOOOAAAARRR!!!” Juubi
terlihat mulai mengamuk, sementara tubuh Obito yang penuh luka mulai menghitam
sebagian.
“Obito… kau hanyalah cadangan yang aku persiapkan untuk membangkitkanku kembali…” ucap Madara.
Obito teringat ketika dulu Ia diselamatkan oleh Madara, “Apakah kau yang sudah menyelamatkanku, Pak Tua?” Tanya Obito waktu itu. “Terima Kasih.”
“Terlalu cepat untuk mengatakan terima kasih padaku.” Ucap Madara waktu itu. “Kau nantinya…”
“…Akan membayar untuk itu!” ucap Madara di masa kini.
“Obito… kau hanyalah cadangan yang aku persiapkan untuk membangkitkanku kembali…” ucap Madara.
Obito teringat ketika dulu Ia diselamatkan oleh Madara, “Apakah kau yang sudah menyelamatkanku, Pak Tua?” Tanya Obito waktu itu. “Terima Kasih.”
“Terlalu cepat untuk mengatakan terima kasih padaku.” Ucap Madara waktu itu. “Kau nantinya…”
“…Akan membayar untuk itu!” ucap Madara di masa kini.
Naruto: Jinchuuriki Juubi
Text Version by: esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by: esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
“Wooooaaarrr!!” Juubi terlihat terus mengerang.
“Madara mengontrol nya dengan chakranya…” pikir Hashirama. Ia menengok ke arah Madara, dan melihat tubuh Madara mulai mengeluarkan semacam asap. “Apa itu Kinjutsu Rikudou? Rinne… Tensei?”
“Itu…” Naruto terkejut melihat ke arah Madara.
“Kita tidak boleh membiarkannya bangkit…” pikir Hashirama. “Nak, kau yang paling dekat… hentikan jutsu yang dilakukan oleh orang yang berada di atas Juubi… sekarang!!” ucap Hashirama pada Naruto.
Naruto dengan kuchiyosenya berjalan ke arah Juubi utama, namun Sasuke dengan ularnya melesat lebih cepat kesana.
“Tunggu, Sasuke!!” panggil Naruto.
Di tempat lain, Minato membuka matanya perlahan setelah selesai memikirkan sesuatu. “Begitu…” ucap Minato. “Sekarang aku mengerti…”
Hashirama membentuk beberapa clon lagi dengan kayunya, “Ini clone terbatas yang dapat ku pakai di dalam penahan ini…” pikir Hashirama. Tobirama juga membuat clon, namun Ia hanya berhasil membuat dua.
“Hanya dua… ini yang terbaik yang bisa kulakukan…” pikir Tobirama. Sementara itu, Minato juga merapal jutsu…
Semua clon Hashirama maju dan hendak menyerang Madara.
“Apa kau bersiap menyerangku karena takut tidak akan dapat menjangkau Obito tepat waktu? Kau harus tahu, kau tidak akan bisa menghentikanku dengan clon sederhana…” ucap Madara.
Selain sebelah tubuhnya yang mulai menghitam, kini rambut Obito juga mulai menghitam. Ia nampak menahan sakit…
Dalam pikirannya Ia terbayang sosok Rin yang menghadap dirinya. Perlahan-lahan muncul Kakashi disamping Rin. Lalu Minato. Mereka bertiga menatap Obito. Tapi tak lama kemudian Rind an Kakashi meninggalkan Obito…
Sasuke dengan ularnya berhasil menaiki tubuh Juubi, namun di tengah perjalanan, dari tubuh-tubuh Juubi itu muncul tangan-tangan yang memegang ular Sasuke dan membuatnya tak dapat bergerak lagi.
Sasuke melompat dari Aoda, “Sudah cukup, Aoda. Menghilanglah!” ucap Sasuke.
“Baik, Sasuke-sama!!”
Sasuke memanah Obito dari jauh dengan anak panah amaterasu dari susano’o nya. Namun, tombak-tombak yang menancap di tubuh Obito melesat dan menghentikan panah-panah itu.
Sasuke maju untuk lebih dekat. Clon Hashirama dan Tobiichi juga maju. Begitupula dengan Naruto dan kuchiyosenya.
Obito kembali terbayang-bayang sosok Kakashi dan Rin yang menjauh darinya. Yang ada disampingnya kini hanyalah Minato. “Kau tidak bisa terus begini. Jangan menyerah.” Ucap Minato. “Rin… kau menyukainya, bukan?” Obito menengadah ketika Minato mengatakan itu. “Kita akan menjadi Hokage.”
JRRRRAASSSS!!!
Entah datang darimana, Minato sekarang sudah ada di depan Obito dan menebasnya dengan kunai khasnya.
…Obito.
Obito membuka matanya dan
melihat Minato yang menebasnya. Mata mereka bertemu…
“…Sen…sei…” ucap Obito.
Minato terkejut. Ia seperti melihat kembali muridnya yang dulu, bukan orang jahat yang sekarang sedang dihadapinya.
Minato teringat pria bertopeng yang sempat Ia serang dengan rasengannya 16 tahun yang lalu… Minato ingat kalau Ia memberi tanda di punggung pria itu…
“Apakah itu… kau?” Tanya Minato.
Sekarang enam clon Hashirama sudah berada di depan Madara.
“Yang ini…?”
“Itu tadi adalah kegagalan…” ucap Madara. “Tapi… ah, yah…”
“Apakah mereka berhasil melakukannya?” “Lihat, itu Hokage Keempat!!” ucap orang-orang di aliansi yang tidak bisa mendekat lagi.
Tobirama memperhatikan Minato, “Dia menggunakan kagebunshin bersamaan dengan shunshin no jutsu…” pikirnya. “Apakah dia sudah pernah menandai orang itu?”
Minato berjalan ke arah kunainya yang terjatuh dan mengambil kunai yang sudah berlumuran darah itu.
“Tanda Hiraishin tidak akan pernah menghilang…” ucap Minato. “Aku tidak pernah memberitahumu tentang itu, kan, Obito?” tubuh Obito tergeletak di bawah dan bersimbah darah.
“Seandainya kau masih hidup…” ucap Minato. “Aku akan senang jika kau yang menjadi Hokage… mengapa…”
“Akhir yang cukup cepat…” ucap Sasuke berjalan mendekati Minato dan tubuh Obito yang tergeletak. “Sekarang kita hanya perlu menyegel ‘zombie’ itu dan perang akan berakhir. Kita juga harus membereskan raksasa ini…”
“Mengapa kau begitu yakin perang akan berakhir, kau si pengikut pengkhianat?!” ucap Obito yang ternyata masih hidup walau sepertinya sudah di ambang batas.
Minato dan Sasuke terkejut mengetahui Obito masih hidup.
Tiba-tiba saja Juubi menyusut, semua penghalang dan segel yang dibentuk Hashirama dapat lolos oleh tubuh Juubi yang mengecil. Orang-orang yang berada di atas Juubi pun terpaksa harus mengungsi(?) ke tempat yang aman terlebih dahulu.
“Dia memblokir usaha Madara untuk mengontrolnya…” ucap Naruto. “Karena inilah apa yang dia inginkan dari awal…”
Obito bangkit dan Juubi mulai menyatu dengan dirinya.
“Jinchuuriki… Juubi…”
“…Sen…sei…” ucap Obito.
Minato terkejut. Ia seperti melihat kembali muridnya yang dulu, bukan orang jahat yang sekarang sedang dihadapinya.
Minato teringat pria bertopeng yang sempat Ia serang dengan rasengannya 16 tahun yang lalu… Minato ingat kalau Ia memberi tanda di punggung pria itu…
“Apakah itu… kau?” Tanya Minato.
Sekarang enam clon Hashirama sudah berada di depan Madara.
“Yang ini…?”
“Itu tadi adalah kegagalan…” ucap Madara. “Tapi… ah, yah…”
“Apakah mereka berhasil melakukannya?” “Lihat, itu Hokage Keempat!!” ucap orang-orang di aliansi yang tidak bisa mendekat lagi.
Tobirama memperhatikan Minato, “Dia menggunakan kagebunshin bersamaan dengan shunshin no jutsu…” pikirnya. “Apakah dia sudah pernah menandai orang itu?”
Minato berjalan ke arah kunainya yang terjatuh dan mengambil kunai yang sudah berlumuran darah itu.
“Tanda Hiraishin tidak akan pernah menghilang…” ucap Minato. “Aku tidak pernah memberitahumu tentang itu, kan, Obito?” tubuh Obito tergeletak di bawah dan bersimbah darah.
“Seandainya kau masih hidup…” ucap Minato. “Aku akan senang jika kau yang menjadi Hokage… mengapa…”
“Akhir yang cukup cepat…” ucap Sasuke berjalan mendekati Minato dan tubuh Obito yang tergeletak. “Sekarang kita hanya perlu menyegel ‘zombie’ itu dan perang akan berakhir. Kita juga harus membereskan raksasa ini…”
“Mengapa kau begitu yakin perang akan berakhir, kau si pengikut pengkhianat?!” ucap Obito yang ternyata masih hidup walau sepertinya sudah di ambang batas.
Minato dan Sasuke terkejut mengetahui Obito masih hidup.
Tiba-tiba saja Juubi menyusut, semua penghalang dan segel yang dibentuk Hashirama dapat lolos oleh tubuh Juubi yang mengecil. Orang-orang yang berada di atas Juubi pun terpaksa harus mengungsi(?) ke tempat yang aman terlebih dahulu.
“Dia memblokir usaha Madara untuk mengontrolnya…” ucap Naruto. “Karena inilah apa yang dia inginkan dari awal…”
Obito bangkit dan Juubi mulai menyatu dengan dirinya.
“Jinchuuriki… Juubi…”
Bersambung ke: Naruto Chapter 638
Tidak ada komentar:
Posting Komentar