Minggu, 27 Januari 2013

Versi Teks Kakashi Gaiden Chapter 2


Sebelumnya: Kakashi Gaiden Chapter 1
Kisah Kakashi~ seorang bocah yang hidup di jaman peperangan. Banyak anak kecil pada umumnya, tapi disini… ada seorang anak kecil yang tidak ada duanya!
Gaiden2: Kerja Tim
Teks Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang

Chiip chip chiipp chiipp~ bunyi chidori yang dikeluarkan Kakashi. Tiba-tiba sebuah tangan menghalanginya, tangan Minato.

“Meski ada banyak musuh di depan, jutsu ini bisa mengalahkan mereka.” Ucap Kakashi menerangkan kepada Minato yang nampak ragu. “Sama seperti nama julukanmu juga… lagipula…

Sekarang, akulah pemimpin.”


“Peraturannya, murid mengikuti instruksi pimpinan, kan?” lanjut Kakashi.

Minato hanya diam saja, Ia mengerti. “Guru!!” panggil Rin menyadarkan Minato.
Kakashi menjatuhkan chidorinya ke tanah dengan bunyi BLARRRRR!!! Yang dashyat, kemudian berjalan sambil menghancurkan tanah.

Musuh yang bersembunyi sudah siap dengan kunainya, Ia memperhatikan jurus Kakashi dan meremehkannya, “Hah, bergerak lurus ke depan…”

Kakashi pintar move on, ya -_- #pletakk. Back to the story~

Rupanya Kakashi menyarangkan chidorinya ke tanah agar mengenai musuh-musuh yang berada di dalam tanah. Dengan bantuan kunai yang dilemparkan Minato, Kakashi dapat mengetahui letak musuh.

“Eh?” si musuh tercengang dengan kemampuan Kakashi mengetahui letak-letaknya.

“Kunai itu telah memberitahuku semua posisi mereka.” Pikir Kakashi. “Ayo maju!”
Akhirnya, Minato melemparkan kunai-nya ke jamur tempat musuh yang sebenarnya bersembunyi. Mengetahui itu, si musuh buru-buru berpindah tempat. Namun sayangnya Kakashi dan Chidorinya tidak kalah cepat..

“Guh!” Kakashi menancapkan chidorinya ke perut musuh, dan…

BOFT! Ternyata itu hanya Kagebunshin.
“Sial! Kagebunshin!” pikir Kakashi yang meskipun terlambat menyadarinya, setidaknya Ia cepat berbalik. “Baiklah, satu lagi…”

Tiba-tiba dari tanah disamping Obito, muncul musuh dan bersiap menyerang Obito. Entah kenapa Obito hanya terdiam memandang ketakutan.

JRASSS! POOFF!!, Minato menusuk musuh itu dengan kunainya hingga kagebunshin itu menghilang.
“Jangan lengah!” ucap Minato, sementara Obito sudah hampir meneteskan air mata.

“I-iya.”

Kakashi terus menyerang di tanah dan dimanapun tempat Minato melemparkan kunainya, hingga bunyi “poof poof” terdengar disana-sini.

“Nomor 18.” Ucap Kakashi dengan chidorinya mendekati salah satu musuh. Anehnya musuh yang ini tidak bersembunyi, dan justru menunjukkan dirinya sambil membawa pedang.

“Jangan gila, kau, bocah!!” ucap si musuh. Ada yang aneh dengan perkataannya, untung saja Minato menyadarinya…

Minato menyelamatkan Kakashi tepat sebelum pedang yang dibawa musuh itu mengenai Kakashi. Rupanya musuh yang ini hanya pancingan. Secepat kilat Minato meraih Kakashi dan bersamaan dengan itu menyentuh kaki si musuh.

Meskipun sedikit terluka di pundaknya, Kakashi berhasil diselamatkan. Minato membawa Kakashi ke temapt Rind an Obito berada.

“Kakashi!” ucap Rin khawatir.

Musuh itu terus memperhatikan mereka dari jauh, sambil bergumam kesal, “Saat aku mau membalas serangan bocah itu… rambut pirang br*ngsek itu mengganggu..” musuh itu nampaknya sudah kelelahan, selain itu dari tadi Ia terus saja menggunakan kagebunshin.


Minato menaruh tas yang dibawanya disamping Rin, kemudian, sssssssshhhhuuuuu!!! Tiba-tiba saja Minato sudah berada disamping si musuh, siap dengan kunai yang ditodongkan ke leher musuh. Sementara Rin, Obito dan Kakashi terkejut melihat guru mereka yang tiba-tiba saja menghilang.

“Shunshin no jutsu… perpindahan dimensi…” pikir Rin. “Sangat cepat!”

“Tak mungkin… kau si ‘Kilat Kuning’ dari Konoha?” tanya si musuh yang baru menyadari siapa Minato sebenarnya.

Minato hanya diam, berkonsentrasi pada kunai yang ditodongkannya. Ketika tadi menyelamatkan Kakashi, Minato sempat menyentuh kaki si musuh, saat itulah Ia membentuk segel agar dapat dengan cepat melakukan perpindahan ke tempat si musuh.

“Di Iwagakure… kami diberitahu pimpinan untuk lari kalau bertemu orang tersebut (kilat kuning Konoha)…” ucap si musuh. “…Sekarang, aku tahu apa maksudnya….”


SHUUUU~ Rin dengan kekuatan ninja medisnya berusaha menyembuhkan luka di pundak Kakashi. Tiba-tiba saja Minato sudah berada dibelakang mereka.

“Luka Kakashi cukup parah… sekarang kita akan kembali ke markas.” Ucap Minato.

“Aku baik-baik saja!!” tolak Kakashi.

“Apa maksudmu ‘baik-baik saja’!!? kau dengan egoisnya tak menuruti perintah guru dan melakukan hal gila!!” ucap Obito.

“Aku tidak mau bicara apapun denganmu, … pada ‘elit Uchiha yang pengecut dan cengeng’.”

“Itu… itu karena ada sesuatu dimataku, dan air mataku menetes dengan sendirinya!”

“Kau tahu Peraturan Ninja nomor 25? ‘Seorang ninja tidak boleh meneteskan air mata’.”

“Hei, kalian berdua…” ucap Rin menengahi.

“Tolong tenanglah, semua!!” ucap Minato yang membuat ketiga muridnya itu terkejut. “Kakashi, peraturan dan regulasi memang penting, tapi… bukan hanya itu saja…” lanjut Minato. “Kuberi tahu, kau juga harus beradaptasi dengan situasi.”

“…” Kakashi hanya diam saja, menunduk.

Melihat ekspresi Kakashi yang seperti itu, Obito berkata, “Hah! Kau lihat!”

“Obito! Dengarkan!” ucap Minato, Obito langsung ikut terdiam. “Kau memakai kacamata, jadi tidak mungkin matamu kemasukan debu… jika kau tidak mengendalikan mulutmu, bukan hanya mulutmu, otakmu akan jadi lemah juga.” Sadis -_-“

“Dan satu hal lagi, Kakashi… jutsu yang kau gunakan tadi. Kau sebaiknya jangan gunakan jutsu itu lagi.” Ucap Minato. “Kekuatan yang terpusat pada satu titik…  tentu saja, kau memiliki kekuatan yang hebat dan kecepatan, tapi…  karena kecepatan gerakanmu terlalu cepat, kau tidak bisa melihat serangan dari musuh. Karena hal itu, jutsu itu tidak sempurna.”

Kakashi masih terdiam.

“Sebelum kita berpencar… aku akan mengatakannya sekali lagi.” Ucap Minato.  “Hal terpenting pada ninja adalah ‘Kerja Tim’.”

Ketiga muridnya itu menunduk, semuanya terdiam.

“Baiklah… ayo pergi.”

“Guru!” Obito memanggil Minato yang sedang duduk di sebuah batu besar, kemudian Ia memanjat batu itu dan duduk disamping gurunya.
nb: Obito melepas kacamatanya, lho xD

“Hm… ada apa?” tanya Minato. Obito terdiam sesaat, merenungkan kata-kata yang akan diucapkannya.

“Aku mengerti pentingnya kerja tim…tapi… Kakashi selalu membuatku jadi pemalas dan si bodoh…” ucap Obito. “Ah,… tidak. Dia juga menyebutku ‘elit’ karena aku dilahirkan dari klan Uchiha. Aku pecund*ng. aku menyadari kalau Kakashi orang yang luar biasa, tapi….”

“Hm,..” Gumam Minato mengerti. “Kakashi adalah anak dari ninja jenius Hatake Sakumo, yang dikenal sebagai ‘Taring Putih Konoha’… ayahnya dihormati layaknya seorang Sannin. Sejak kecil kejeniusannya telah menonjol… terkadang, dia mungkin memperhatikanmu dan menganggapmu pecund*ng…”

“…Taring Putih… kalau dia aku pernah mendengarnya… seorang pahlawan yang mati karena melindungi desa…” ucap Obito. “Kakashi tak pernah bilang satu katapun soal itu.”

Minato menunduk, “semua warga desa… dan tentu saja Kakashi, menghormati menghormati pria hebat itu.”

“…”

“…sampai peristiwa itu terjadi…”

“…Peristiwa…!?” tanya Obito.

“Aku seharusnya tidak menceritakan hal ini terang-terangan, tapi… karena kau satu tim dengan Kakashi, aku ingin kau tahu.” Ucap Minato.

“… Apa yang terjadi!?”

“Ayah Kakashi telah dipermalukan…” ucap Minato. “Lalu dia memutuskan bunuh diri…”

“Eh?”

“Lima tahun yang lalu, dia ditugaskan dalam misi rahasia, menyusup ke daerah musuh. Dia dihadapkan dua pilihan,…” Minato menceritakan. “Kesuksesan misinya, atau keselamatan rekannya.”

“Tentu saja, jika dia mengikuti peraturan dan regulasi desanya, misinya akan berhasil. Tapi dia meninggalkan misi dan pergi menyelamatkan nyawa rekannya.” Ucap Minato. “Tapi karena itu, Negara  api mengalami kekalahan telak, lalu semua warga desa dan rekannya menyalahkannya. Pada akhirnya, dia bahkan dipermalukan oleh rekan yang diselamatkannya. Setelah misi itu, tubuh dan pikiran Sakumo menjadi lemah, Sakumo kemudian bunuh diri. Sejak saat itu, Kakashi tak pernah berkata apapun soal ayahnya, dan dia mulai untuk mengikuti aturan dan regulasi.”

“…”

“Obito… mengertilah Kakashi… meski sedikit…” ucap Minato. “Jangan menaruh dendam padanya…”

Obito mengerti apa yang membuat Kakashi seperti sekarang ini… apa yang dia pikirkan? Dan situasi perang semakin memanas!




Bersambung ke: Kakashi Gaiden Chapter 3
http://esti-widhayang.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar