Sebelumnya: Road to Ninja bagian 11
“Hentikan…” ucap Itachi.
“Apa??” Naruto bertanya-tanya.
“Kami datang kesini atas perintah Hokage.” Ucap Itachi.
“APA??!!”
Dia meminta kami membantumu, jadi kau bisa mengalahkan pria bertopeng itu, hmm.” Ucap Deidara menjelaskan.
“Gyyyaaawww!!” Para anggota Akatsuki itu mulai menyerang hewan-hewan summon itu.
“Apa itu Akatsuki, kelompok ninja sewaan?” ucap si pria bermantel bertanya-tanya. semua hewan summon pria itu ditaklukkan oleh Akatsuki.
“Apa??” Naruto bertanya-tanya.
“Kami datang kesini atas perintah Hokage.” Ucap Itachi.
“APA??!!”
Dia meminta kami membantumu, jadi kau bisa mengalahkan pria bertopeng itu, hmm.” Ucap Deidara menjelaskan.
“Gyyyaaawww!!” Para anggota Akatsuki itu mulai menyerang hewan-hewan summon itu.
“Apa itu Akatsuki, kelompok ninja sewaan?” ucap si pria bermantel bertanya-tanya. semua hewan summon pria itu ditaklukkan oleh Akatsuki.
“Ini keren, Akatsuki adalah sekutu!” ucap Naruto.
Si pria bermantel melemparkan beberapa kunai ke Naruto, namun Naruto dapat menangkisnya, “Jangan bercanda!” Ia lalu berlari menjauh untuk menjaga jarak.
Sementara itu, di atas jembatan, Itachi melepaskan ikatan pada tangan Sakura.
“Apa ini juga termasuk perputaran dunia ini?” tanya Tobi heran. “Aku tidak pernah menyangka Hokage akan meminta bantuan Akatsuki.”
Sakura yang mendengar itu terkejut, dan melihat kalau memang benar Akatsuki-lah yang menyelamatkannya.
“Ah? Uchiha Itachi?”
Itachi dan Tobi sedang berhadapan sekarang. Sungguh kondisi yang aneh.
“Dia bukan orang yang bisa dikalahkan dengan serangan fisik.” Ucap Itachi melihat wujud fisik Tobi yang transparan. “Namun, pasti ada suatu cara…” Ia lalu mengaktifkan sharingannya.
“Maksudmu, kau dapat mengorbankan api jika kau mau? Kau tetap saja seorang pengganggu.” Ucap Tobi dan matanya-pun mulai menghisap dirinya dan menghilang.
“Tolong jaga Sakura!!” teriak Naruto dari bawah jembatan kepada Itachi, lalu berlari mengejar si pria bermantel.
Naruto lari mengejar pria itu menaiki suatu tangga sementara Akatsuki mengurus sisanya. Lalu Naruto dipancing oleh pria itu untuk memasuki sebuah ruangan yang dipenuhi dengan roda-roda gerigi yang tiba-tiba bergerak saat Naruto masuk.
“Aku tahu, ini ruang latihan bawah tanah…” ucap Naruto yang mengenal tempat itu karena itu adalah tempat latihan gurunya, Jiraiya.
Naruto berjalan melewati gerigi-gerigi dan kayu-kayu untuk latihan yang bergerak. Dari sela-sela gerigi itu tiba-tiba muncul si pria bermantel dan menendang perut Naruto.
“Tajuu Kagebunshin no Jutsu!!” ucap Naruto dan memunculkan klon-klonnya. Ia menggunakan klon-klon itu untuk menyerang, dan ada satu klon yang bertapa untuk mendapatkan mode Sannin dan dilindungi oleh Naruto yang asli.
Pria bermantel itu menghajar klon Naruto satu persatu, namun Ia akhirnya sadar bahwa yang perlu Ia hajar hanya yang asli. Ia lalu berlari melewati para klon itu dan berhenti tepat beberapa centi dari Naruto.
“Kau mencoba menang dengan memperbanyak jumlahmu?” tanya pria bermantel itu. “Sungguh menyedihkan.”
“Menurutmu begitu?” tanya Naruto balik. Klon yang bertapa dibelakangnya lalu menghilang dan hasil tapa-nya itu langsung berdampak ke Naruto, mata Naruto berubah ke mode Sannin.
*nb: dampak itu terjadi karena Naruto menggunakan Tajuu Kagebunshin, yaitu apa yang dilakukan kagebunshin itu atau apa yang terjadi pada kagebunshin itu akan berdampak ke tubuh yang asli**
“Kau sudah berakhir…” ucap
Naruto. Ia lalu memukul pria bermantel itu sekuat tenaganya, namun pria itu
menangkisnya. Dari tangan pria itu muncul semacam chakr ungu.
“Kaulah yang berakhir.”
Pria itu lalu memelintir tangan Naruto dan melemparkannya ke gerigi yang terbuka di bawah. Naruto terus terjatuh dan terjatuh melewati gerigi itu, hingga Ia melihat kalau dibawah gerigi itu terdapat tombak-tombak kayu…
JLEEBB!! Entah bagaimana Naruto bertukar tempat dengan sebuah boneka kayu hingga boneka itulah yang tertusuk tombak kayu.
Naruto berusaha menjaga keseimbangannya saat berdiri di atas tombak kayu itu, lalu pria bermantel itu turun kesana.
“Siapa kau?” tanya Naruto.
“Kau mengotot sekali…” ucap pria itu lalu mengangkat tangan kanannya dan membuat sebuah bola chakra lagi. Naruto juga bersiap dengan mengeluarkan bunshin dan membuat sebuah rasengan shuriken.
Mereka berdua sama-sama
maju, dan rasengan keduanya beradu, menciptakan ledakan yang cukup dashyat.
Saat ledakan itu terjadi, semua hewan summon pria bermantel yang sedang dilawan
Akatsuki itu berubah ke wujud asli mereka, hewan biasa.
Saat rasengan Naruto dan pria itu beradu, mereka seolah berada dalam sebuah bola biru yang besar.
“Dia bahkan bisa menggunakan jutsu ini..” pikir Naruto.
DEGGG!!! Tiba-tiba tubuh Naruto bergoncang lagi.
“Apa isi perutku bergoncang?” pikir Naruto bertanya-tanya.
“Kau bodoh.” Ucap pria bermantel itu. “Sepertinya yang berada di dalam perutmu telah merasa gelisah sejak lama.”
“Di dalam perutku…? Bagaimana kau—!??”
“Kutebak itu mungkin Kyuubi atau yang lainnya…” ucap pria itu. Di dalam lingkaran biru itu, perlahan-lahan baju pria itu seolah terbakar dan menghilang. Begitu juga topeng yang digunakannya. “Sungguh, aku tidak bisa membayangkan apa itu!”
Ketika topeng pria itu sepenuhnya terkelupas, terlihatlah wajah yang mirip seperti Naruto. Bagaikan cerminan wajah Naruto, namun yang memilik sifat jahat.
Saat rasengan Naruto dan pria itu beradu, mereka seolah berada dalam sebuah bola biru yang besar.
“Dia bahkan bisa menggunakan jutsu ini..” pikir Naruto.
DEGGG!!! Tiba-tiba tubuh Naruto bergoncang lagi.
“Apa isi perutku bergoncang?” pikir Naruto bertanya-tanya.
“Kau bodoh.” Ucap pria bermantel itu. “Sepertinya yang berada di dalam perutmu telah merasa gelisah sejak lama.”
“Di dalam perutku…? Bagaimana kau—!??”
“Kutebak itu mungkin Kyuubi atau yang lainnya…” ucap pria itu. Di dalam lingkaran biru itu, perlahan-lahan baju pria itu seolah terbakar dan menghilang. Begitu juga topeng yang digunakannya. “Sungguh, aku tidak bisa membayangkan apa itu!”
Ketika topeng pria itu sepenuhnya terkelupas, terlihatlah wajah yang mirip seperti Naruto. Bagaikan cerminan wajah Naruto, namun yang memilik sifat jahat.
Lalu semuanya tiba-tiba
menjadi putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar