=>
Minggu, 30 Juni 2013
Versi Teks Date a Live episode 10 bagian 4
Sebelumnya: Date a Live episode 10 bagian 3
Shido yang berniat menjenguk adiknya, Mana, justru berakhir dengan
menggendong Tobiichi ke kamarnya yang berada di gedung yang lain.Ketika Shido akhirnya berhasil mencapai kamar Tobiichi dengan susah payah, hari sudah mulai larut.
“Yah, kalau begitu, sebaiknya aku pulang seka—“
DEG!! Tobiichi menodong
Shido dengan sebuah pisau. Di tangannya yang lain, Ia memegang sebuah apel.
Versi Teks Date a Live episode 10 bagian 3
Sebelumnya: Date a Live episode 10 bagian 2
“Mungkinkah ada yang menghapus ingatan kita berdua?” Shido terkejut
ketika Kotori mengatakan hal itu. Kotori memejamkan matanya dan tersenyum.
“Yah… mungkin saja.”“Pada akhirnya Ratatoskr menemukanku. Ketika aku mengetahui apa yang terjadi di belakang semua ini, aku memutuskan untuk membantu mereka, para Spirit.” Ucap Kotori.
“Tapi… Kotori hidup sebagai manusia biasa setelah kebakaran itu, bukan?” Tanya Shido “Lalu… apa yang terjadi dengan kekuatan Spiritmu?”
“Apa kau benar-benar tidak ingat?” Tanya Kotori balik. “Shido-lah yang menyegel kekuatanku!”
“He? Aku?”
“Ya.” Sahut Kotori “Apa kau tidak ingat apa yang kau katakana padaku? ‘izinkan aku untuk mengembalikan ini sedikit’… aku tidak tahu mengapa dan bagaimana, tapi kau memiliki kemampuan untuk menyegel kekuatan para Spirit.” Ucap Kotori. “Itulah alasan mengapa Ratatoskr memilihmu untuk menjadi perantara di antara para Spirit.”
Versi Teks Date a Live episode 10 bagian 2
Sebelumnya: Date a Live episode 10 bagian 1
“Mau aku tolong?”
“Tolong lakukan, sensei.”
Shido membuka matanya, dan Ia melihat Yoshinon di depannya. “Tidak perlu khawatir, percayakan padaku!” ucap Yoshinon.
Shido bingung melihat Yoshino dan Yoshinon di depannya. Begitu pula Yoshino, yang mengira Shido belum sadar.
“Oh… Selamat Pagi…” ucap Yoshino.
Ketika Shido akan membalas salam Yoshino, tidak ada suara yang keluar dari bibirnya. Yoshino pergi meninggalkan Shido untuk beristirahat. Di kasur Shido, nampak Tohka ketiduran disana karena menunggu Shido sadar.
“Eh? Bahkan Tohka ada disini?” pikir Shido.
“Shido…” Tohka mengigau.
“Tolong lakukan, sensei.”
Shido membuka matanya, dan Ia melihat Yoshinon di depannya. “Tidak perlu khawatir, percayakan padaku!” ucap Yoshinon.
Shido bingung melihat Yoshino dan Yoshinon di depannya. Begitu pula Yoshino, yang mengira Shido belum sadar.
“Oh… Selamat Pagi…” ucap Yoshino.
Ketika Shido akan membalas salam Yoshino, tidak ada suara yang keluar dari bibirnya. Yoshino pergi meninggalkan Shido untuk beristirahat. Di kasur Shido, nampak Tohka ketiduran disana karena menunggu Shido sadar.
“Eh? Bahkan Tohka ada disini?” pikir Shido.
“Shido…” Tohka mengigau.
Shido tersenyum. Tapi Ia
lalu sadar akan sesuatu. “Apa yang kulakukan disini?” Shido melihat sekitarnya.
Ia seperti sedang berada di rumah sakit.
Versi Teks Date a Live episode 10 bagian 1
Sebelumnya: Date a Live episode 9
Semua orang yang ada disana,
Shido, Kurumi, Tohka, dan Tobiichi, kaget melihat sosok Spirit yang muncul di
hadapan mereka. Spirit yang diselimuti api…
Tak berapa lama, Tobiichi pingsan karena kuatnya cekikan “Kurumi yang lain”.
“Kotori…” ucap Shido. “Mengapa…?”
“Bisakah kau tidak mengganggu kami?” Kurumi tersenyum. “Acara utamanya baru saja dimulai!”
Para Spirit bukanlah seorang manusia. Begitu pula sebaliknya, manusia bukanlah seorang Spirit. Namun meskipun begitu, … lantas kenapa…? Dunia Itsuka Shido saat ini terbalik..
Tak berapa lama, Tobiichi pingsan karena kuatnya cekikan “Kurumi yang lain”.
“Kotori…” ucap Shido. “Mengapa…?”
“Bisakah kau tidak mengganggu kami?” Kurumi tersenyum. “Acara utamanya baru saja dimulai!”
Para Spirit bukanlah seorang manusia. Begitu pula sebaliknya, manusia bukanlah seorang Spirit. Namun meskipun begitu, … lantas kenapa…? Dunia Itsuka Shido saat ini terbalik..
Date a Live: Spirit Api
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Cara Mengatasi Modem Yang Tidak Bisa Menerima Sms [FLEXI]
Mungkin anda mengalami hal
yang sama seperti saya, modem tidak bisa menerima sms, baik sms cek pulsa, sms
biasa, atau sms paket. Tapi, herannya, masih bisa mengirim sms.
Kalau sms paket tidak bisa masuk, kan susah. Waktu itu saya beli pulsa 10 ribu, lalu tiba-tiba tidak ada pemberitahuan pengisian pulsa atau perpanjangan paket. Ah, saya pikir mungkin paketnya sudah otomatis di perpanjang. Pas saya connect, tidak sampai 1 menit, pulsa itu sudah habis. Ya, habis.
Karena saya waktu itu tidak menemukan solusinya, akhirnya setiap mengalami hal yang sama, saya selalu ganti kartu. Tapi, semua berubah setelah Negara api menyerang(?) eh, maksudnya, setelah saya otak-atik.
Setelah saya mengobrak-abrik di google beberapa waktu yang lalu, ternyata masalahnya adalah kepenuhan memori penyimpanan sms internal. Karena memori penuh, jadinya sms yang baru tidak bisa masuk. Berikut saya akan beritahu tutorial mengatasinya:
Kalau sms paket tidak bisa masuk, kan susah. Waktu itu saya beli pulsa 10 ribu, lalu tiba-tiba tidak ada pemberitahuan pengisian pulsa atau perpanjangan paket. Ah, saya pikir mungkin paketnya sudah otomatis di perpanjang. Pas saya connect, tidak sampai 1 menit, pulsa itu sudah habis. Ya, habis.
Karena saya waktu itu tidak menemukan solusinya, akhirnya setiap mengalami hal yang sama, saya selalu ganti kartu. Tapi, semua berubah setelah Negara api menyerang(?) eh, maksudnya, setelah saya otak-atik.
Setelah saya mengobrak-abrik di google beberapa waktu yang lalu, ternyata masalahnya adalah kepenuhan memori penyimpanan sms internal. Karena memori penuh, jadinya sms yang baru tidak bisa masuk. Berikut saya akan beritahu tutorial mengatasinya:
Jumat, 28 Juni 2013
Shiny Tale – Op Danshi Kokosei no Nichijou lyrics + translate in Indonesian
Tabidatsu yume wo kanade hajime saisho no PEEJI hiraite
- Kita memulai dengan orchestra mimpi dari perjalanan kita, dan membalik halaman pertama
- Kita memulai dengan orchestra mimpi dari perjalanan kita, dan membalik halaman pertama
Donna takara yori kagayaku MONO mitsuketa
Furikaereba hora
BAKA mitai ni warau kao ga dokomademo susumaseru
-Aku menemukan sesuatu yang bersinar lebih terang dari harta karun
Saat aku berbalik dan menengok,
Wajah bodohmu saat tersenyum mendorongku untuk pergi sejauh yang kumau
Furikaereba hora
BAKA mitai ni warau kao ga dokomademo susumaseru
-Aku menemukan sesuatu yang bersinar lebih terang dari harta karun
Saat aku berbalik dan menengok,
Wajah bodohmu saat tersenyum mendorongku untuk pergi sejauh yang kumau
Kono semai heya de kaita monogatari ga
Tsumugu shousetsu no PUROROOGU
-Kisah yang dulu kita tulis di ruang kecil ini
Akan menjadi PROLOG dari novel yang sekarang kita tulis
Tsumugu shousetsu no PUROROOGU
-Kisah yang dulu kita tulis di ruang kecil ini
Akan menjadi PROLOG dari novel yang sekarang kita tulis
Kamis, 27 Juni 2013
Versi Teks Date a Live episode 9 bagian 4
Sebelumnya: Date a Live episode 9 bagian 3
“Sepertinya diriku yang ini masih terlalu muda…” ucap Kurumi. Lalu tubuh yang bersimbah darah itu perlahan ditarik oleh tangan-tangan putih dan menghilang.
Sekarang tangan-tangan putih itu menjerat kaki Shido. “Sekarang, ayo kita kembali ke acara utama.” Ucap Kurumi.
Kurumi menyentuh wajah Shido dengan tangan kanannya. Shido tak dapat berbuat apa-apa karena sekarang seluruh tubuhnya terjerat tangan-tangan putih itu.
ZRRRRAAAATT!! Tiba-tiba tangan kanan Kurumi itu tertebas. Orang yang menebasnya mendarat di depan Shido.
“Ma-Mana..?”
Mana berbalik dan memandang kakaknya. “Syukurlah. Sepertinya aku masih sempat.”
“Khukhukhu…” Kurumi tertawa. “Sama seperti biasanya, ya? Kau bisa memotong tanganku dengan mudah. Tapi, aku tidak akan membiarkanmu membunuh ku lagi.” Kurumi mengangkat tangannya ke angkasa, “Datanglah, Zafkiel!!”
“Sepertinya diriku yang ini masih terlalu muda…” ucap Kurumi. Lalu tubuh yang bersimbah darah itu perlahan ditarik oleh tangan-tangan putih dan menghilang.
Sekarang tangan-tangan putih itu menjerat kaki Shido. “Sekarang, ayo kita kembali ke acara utama.” Ucap Kurumi.
Kurumi menyentuh wajah Shido dengan tangan kanannya. Shido tak dapat berbuat apa-apa karena sekarang seluruh tubuhnya terjerat tangan-tangan putih itu.
ZRRRRAAAATT!! Tiba-tiba tangan kanan Kurumi itu tertebas. Orang yang menebasnya mendarat di depan Shido.
“Ma-Mana..?”
Mana berbalik dan memandang kakaknya. “Syukurlah. Sepertinya aku masih sempat.”
“Khukhukhu…” Kurumi tertawa. “Sama seperti biasanya, ya? Kau bisa memotong tanganku dengan mudah. Tapi, aku tidak akan membiarkanmu membunuh ku lagi.” Kurumi mengangkat tangannya ke angkasa, “Datanglah, Zafkiel!!”
Versi Teks Date a Live episode 9 bagian 3
Sebelumnya: Date a Live episode 9 bagian 2
“Karena…” Ia menjilat jarinya dengan lidahnya. “Aku datang untuk menjadi
satu denganmu, melahapmu pelan-pelan…”Shido marah mendengar kata-kata Kurumi itu, “Jika kau hanya menginginkanku, kau tidak perlu melakukan ini semua!”
“Sebelum aku memakanmu, aku ingin kau menarik kembali kata-katamu tadi pagi, bahwa kau ingin menyelamatkanku…” Ucap Kurumi.
Shido agak terkejut karena ternyata pemicu kemarahan Kurumi adalah hal itu.
“Aku melakukan semua ini untuk itu.” Kurumi tersenyum. “Apa kau takut, Shido-san?” Kurumi berjalan mendekati Shido, “Apa sekarang kau membenciku? Asal kau tahu, aku adalah orang yang tidak bisa menunjukkan rasa belas kasihan… jadi, cepat lepas kata-katamu tadi pagi.”
Kurumi memegang wajah Shido dengan kedua tangannya, “Jika kau melakukannya, aku akan melepas penghalang ini…” Kurumi tertawa. Ia berbisik ke telinga Shido. “Ayo.. tunggu apa lagi?! Kalau kau terlalu lama mengambil keputusan, penghalang ini tidak bisa dikembalikan lagi…”
“Cepat lepaskan penghalang
ini…” ucap Shido. Kurumi tersenyum puas, Ia mengira Shido sudah menyerah.
“Tapi, aku juga tidak akan menyerah tentang menyelamatkanmu.”
Versi Teks Date a Live episode 9 bagian 2
Sebelumnya: Date a Live episode 9 bagian 1
Tohka menggengam tangan
Shido semakin erat, “Jika ada perbedaan antara aku dan Kurumi, itu adalah… aku
punya tangan yang dapat kugenggam.”
Shido tersenyum. “Terima kasih, Tohka. Kau sudah mengingatkanku sesuatu yang penting.”
“Kau sudah tidak takut lagi?” Tanya Tohka.
“Yah… sedikit.”
“Tenang saja. Aku akan melindungi Shido.” Ucap Tohka dengan ekspresi meyakinkan.
“Aku merasa lega.”
“Ya, kan?” Tohka terlihat senang melihat Shido sudah pulih. “Shido, bisakah kita disini sedikit lebih lama?”
“Ya.”
Shido tersenyum. “Terima kasih, Tohka. Kau sudah mengingatkanku sesuatu yang penting.”
“Kau sudah tidak takut lagi?” Tanya Tohka.
“Yah… sedikit.”
“Tenang saja. Aku akan melindungi Shido.” Ucap Tohka dengan ekspresi meyakinkan.
“Aku merasa lega.”
“Ya, kan?” Tohka terlihat senang melihat Shido sudah pulih. “Shido, bisakah kita disini sedikit lebih lama?”
“Ya.”
Versi Teks Date a Live episode 9 bagian 1
Sebelumnya: Date a Live episode 8
Shido terkejut melihat sosok seorang TAR yang melindunginya itu.“Tadi itu hampir saja…” ucap orang itu. “Apa kau baik-baik saja?”
“Ma…Mana?”
“Ya.” Ucap orang itu, Mana. “Aku yakin kau tidak menyangka hal ini…” Mana mengira kalau Shido tidak tahu bahwa dia anggota TAR. Shido sebenarnya sudah mengetahui itu, saat Ia melihat rekaman pertarungan Mana dengan Kurumi.
“Ara ara, beraninya kau mengganggu kencanku dengan Shido-san…” ucap Kurumi.
“Kita bahas ini nanti, Nii-sama.” Ucap Mana. “Aku akan segera menyelesaikannya.”
Mana lalu mengeluarkan tembakan dari senjatanya, sekali menembak Ia dapat mengeluarkan tiga serangan. Tentu saja Kurumi menghindarinya, namun ternyata Mana dapat mengendalikan tembakan itu dengan jari-jarinya, dan dapat membuat tembakan itu berbelok. Semua tembakan yang diluncurkannya berbelok dan mendarat pada satu titik.
“Kurumi!!” panggil Shido.
Kurumi terjatuh dan bersimbah darah.
“Ukh…”
Mana mendekati Kurumi, dan senjata penembaknya sudah berubah ke dalam mode pedang sekarang.
“Hentikan!!” ucap Shido yang sudah tahu apa yang akan dilakukan Mana selanjutnya. “Jangan bunuh dia!!”
“Ukh…”
Mana mendekati Kurumi, dan senjata penembaknya sudah berubah ke dalam mode pedang sekarang.
“Hentikan!!” ucap Shido yang sudah tahu apa yang akan dilakukan Mana selanjutnya. “Jangan bunuh dia!!”
“Kau terlalu baik,
Shido-san…” ucap Kurumi lemah. Mana sudah mengayunkan pedangnya, dan menusuk
wajah Kurumi.
CRRAAAKKK!!
Shido hanya dapat terdiam melihat pemandangan di depannya. “Mengapa…” ucap Shido. “Mengapa kau bisa setenang itu?! Kau baru saja membunuh orang!!”
“Dia hanya Spirit, Nii-sama.” Ucap Mana. Pakaian TAR-nya kembali menjadi pakaian sehari-harinya. “Lagipula, aku sudah sering melakukannya.”
Sesuatu yang dimiliki semua orang, tapi tidak bisa dibeli. Terkadang orang meremehkannya, atau menghargainya, atau menyia-nyiakannya. Apa kau bisa menebak apa itu?
CRRAAAKKK!!
Shido hanya dapat terdiam melihat pemandangan di depannya. “Mengapa…” ucap Shido. “Mengapa kau bisa setenang itu?! Kau baru saja membunuh orang!!”
“Dia hanya Spirit, Nii-sama.” Ucap Mana. Pakaian TAR-nya kembali menjadi pakaian sehari-harinya. “Lagipula, aku sudah sering melakukannya.”
Sesuatu yang dimiliki semua orang, tapi tidak bisa dibeli. Terkadang orang meremehkannya, atau menghargainya, atau menyia-nyiakannya. Apa kau bisa menebak apa itu?
Date a Live: Kemarahan Nightmare
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Rabu, 26 Juni 2013
Versi Teks Naruto Chapter 636
Sebelumnya: Naruto Chapter 635
Taring yang tajam menusuk
satu sama lain!! Kakashi dan Obito yang berada di dimensi lain, sudah berada
pada titik puncak pertarungan mereka. Kakashi menyerang dengan chidori-nya,
sementara Obito menyerang dengan sebuah shuriken. Tusukan di antara keduanya
tidak terhindarkan.
“Obito…” ucap Kakashi. “Tidakkah kita sudah cukup melakukan semua ini? Aku sudah…” tiba-tiba Kakashi dan Obito sudah berada di tempat yang berbeda, saling berhadapan. “Mari kita selesaikan ini dengan genjutsu…”
“Aku tidak mau bertarung selamanya… ya…” Kakashi menyiapkan tangannya untuk merapal jutsu. “Masa depanmu adalah kematian.”
“Obito…” ucap Kakashi. “Tidakkah kita sudah cukup melakukan semua ini? Aku sudah…” tiba-tiba Kakashi dan Obito sudah berada di tempat yang berbeda, saling berhadapan. “Mari kita selesaikan ini dengan genjutsu…”
“Aku tidak mau bertarung selamanya… ya…” Kakashi menyiapkan tangannya untuk merapal jutsu. “Masa depanmu adalah kematian.”
Naruto: Obito Yang Sekarang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Minggu, 23 Juni 2013
Versi Teks Defense Devil Chapter 13
Sebelumnya: Defense Devil Chapter 12
Ketika Kucabara sedang
mencari info tentang kasus Paul, Sugal datang dan mengambil Paul tidak sesuai
dengan perjanjian. Di lain tempat, Bichiura yang dijebak Paul dengan diikatkan
ke beberapa anak yang tergantung di atas gedng, tak mampu berbuat apa-apa.
“Ukh… gatal!! Aku tidak tahan lagi!!” ucap Bichiura. Semut-semut yang mengincar kue diatasnya sudah mengerubunginya.
Karena tali yang mengikatnya sangat rapuh, tali itu terputus. “A-apa benar diikatkan pada anak-anak?” Bichiura mulai nampak ketakutan. “Mustahil…”
“Uwaaa!!!” anak-anak yang diikat itu mulai terjatuh. Dengan cepat Bichiura menarik semua tali yang putus itu.
“Dia benar-benar menggantung anak kecil… sial, aku pasti akan menghajarnya!!” Bichiura menarik tali-tali itu dengan susah payah karena perbandingan berat anak-anak itu sangat beda jauh dengannya. Ia sudah tidak tahan menarik tali tambang(?) itu, tangannya sudah mulai panas.
“Ugh… tanganku… ugh…. Uwaaa!!” tali itu akhirnya terlepas dari tangan Bichiura, anak-anak yang tergantung pada tali itu mulai melesat jatuh dengan cepat.
“Ukh… gatal!! Aku tidak tahan lagi!!” ucap Bichiura. Semut-semut yang mengincar kue diatasnya sudah mengerubunginya.
Karena tali yang mengikatnya sangat rapuh, tali itu terputus. “A-apa benar diikatkan pada anak-anak?” Bichiura mulai nampak ketakutan. “Mustahil…”
“Uwaaa!!!” anak-anak yang diikat itu mulai terjatuh. Dengan cepat Bichiura menarik semua tali yang putus itu.
“Dia benar-benar menggantung anak kecil… sial, aku pasti akan menghajarnya!!” Bichiura menarik tali-tali itu dengan susah payah karena perbandingan berat anak-anak itu sangat beda jauh dengannya. Ia sudah tidak tahan menarik tali tambang(?) itu, tangannya sudah mulai panas.
“Ugh… tanganku… ugh…. Uwaaa!!” tali itu akhirnya terlepas dari tangan Bichiura, anak-anak yang tergantung pada tali itu mulai melesat jatuh dengan cepat.
Defense Devil: Judgement 3 – Pahlawan PartV
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Cara mengatasi touchpad yang tidak bisa scroll down
Laptop saya merknya Acer
AsphireOne. Dulu saat saya pakai Windows Home Premium, touchpadnya masih bisa
berfungsi untuk scroll down. Namun, semua berubah ketika negara api menyerang(?) eh, maksudnya saat saya install Windows 7 Ultimate,
tiba-tiba fungsi scroll down-nya nggak berfungsi… setelah saya berkeliling
google, dan mencoba segala cara, masih tidak berhasil. Akhirnya saat saya otak
atik sendiri, ketemulah caranya!
Nah, semoga info ini bermanfaat!
Nah, semoga info ini bermanfaat!
Sabtu, 22 Juni 2013
Versi Teks Date a Live episode 8 bagian 4
Sebelumnya: Date a Live episode 8 bagian 3
BUKK!! Tanpa sengaja, Tohka dan Tobiichi saling bertabrakan ketika
mereka berdua sama-sama sedang mencari Shido.“Ma-maaf!” ucap Tohka.
“Tidak apa-apa. Seharusnya aku juga lebih berhati-hati.” Ucap Tobiichi.
“HE?!” Mereka berdua lalu sama-sama sadar sedang menabrak siapa.
“Tobiichi Origami, sedang apa kau disini?!”
“Yatogami Tohka…” Tobiichi berdiri dan membersihkan roknya. “Aku tidak punya alasan untuk memberitahukannya padamu.”
“Ap—“ Tohka berdiri. “Yah, lagipula aku juga tidak punya urusan denganmu.”
“Aku juga ada janji.” Ucap Tobiichi.
“Lagipula, aku harus menemukan Shido!” ucap Tohka dan Tobiichi bersamaan. “Eh…”
Versi Teks Date a Live episode 8 bagian 3
Sebelumnya: Date a Live episode 8 bagian 2
Shido dan Tobiichi akhirnya
berakhir di sebuah restoran. Mereka memesan makanan dan makan bersama.
“Eh?” Shido bingung. Bukankah Tobiichi mengajaknya menonton?
“Masih ada waktu sebelum filmnya dimulai.” Sahut Tobiichi. “Ayo kita makan dulu.”
“B-Baiklah…” Shido meminum segelas air. “Nah, Origami… mengapa kau mengajakku berkencan?”
“Aku tidak mau kau sendirian.”
“Eh?”
“Setelah menonton, aku ingin kau datang ke rumahku.” Ucap Tobiichi. “Dan aku ingin kau tinggal di rumahku untuk sementara.”
“He?”
“Eh?” Shido bingung. Bukankah Tobiichi mengajaknya menonton?
“Masih ada waktu sebelum filmnya dimulai.” Sahut Tobiichi. “Ayo kita makan dulu.”
“B-Baiklah…” Shido meminum segelas air. “Nah, Origami… mengapa kau mengajakku berkencan?”
“Aku tidak mau kau sendirian.”
“Eh?”
“Setelah menonton, aku ingin kau datang ke rumahku.” Ucap Tobiichi. “Dan aku ingin kau tinggal di rumahku untuk sementara.”
“He?”
Versi Teks Date a Live episode 8 bagian 2
Sebelumnya: Date a Live episode 8 bagian 1
“Jika kau mengingkari
janji,” ucap Kotori. “Kau akan kehilangan Tohka, dan Tobiichi Origami mungkin
akan mencurigaimu.”
“Ah, tapi jangan khawatir.” Ucap Kotori lagi. “Meski sudah cukup kacau, kami tetap akan ada disini untuk membantumu.” Dibelakang Kotori, sudah berdiri asisten Kannazuki, Reine, Yoshino, dan… Yoshinon. “Shido, kau hanya perlu mengikuti jadwal.”
Sebuah layar monitor besar di Fraxinus menunjukkan pukul 09, 59 menit dan 29 detik.
“Sebentar lagi operasi kita akan dimulai.”
“Memulai hitungan mundur…”
Shido memperhatikan tiket yang diberikan Tohka padanya. Di tiket itu ada gambar ikan-ikan, dan sepertinya itu tiket untuk masuk akuarium(?).
“Pertama, aku harus pergi ke akuarium bersama Tohka…” ucap Shido pada dirinya sendiri.
“Berjuanglah…” ucap Yoshino menyemangati dari jauh.
“Kalau lengah, kau akan celaka!” ucap Yoshinon.
Hitungan mundur sudah dimulai, sebentar lagi mendekati pukul 10 tepat.
“Saa, watashitachi no deto wa, hajimemasou!
“Ah, tapi jangan khawatir.” Ucap Kotori lagi. “Meski sudah cukup kacau, kami tetap akan ada disini untuk membantumu.” Dibelakang Kotori, sudah berdiri asisten Kannazuki, Reine, Yoshino, dan… Yoshinon. “Shido, kau hanya perlu mengikuti jadwal.”
Sebuah layar monitor besar di Fraxinus menunjukkan pukul 09, 59 menit dan 29 detik.
“Sebentar lagi operasi kita akan dimulai.”
“Memulai hitungan mundur…”
Shido memperhatikan tiket yang diberikan Tohka padanya. Di tiket itu ada gambar ikan-ikan, dan sepertinya itu tiket untuk masuk akuarium(?).
“Pertama, aku harus pergi ke akuarium bersama Tohka…” ucap Shido pada dirinya sendiri.
“Berjuanglah…” ucap Yoshino menyemangati dari jauh.
“Kalau lengah, kau akan celaka!” ucap Yoshinon.
Hitungan mundur sudah dimulai, sebentar lagi mendekati pukul 10 tepat.
“Saa, watashitachi no deto wa, hajimemasou!
Versi Teks Date a Live episode 8 bagian 1
Sebelumnya: Date a Live episode 7
Di suatu pagi yang cerah, di
tempat loker sepatu sekolah, Shido menemui Kurumi dan membicarakan sesuatu
dengannya.
“Besok?” tanya Kurumi.
“Ya, aku ingin mengajakmu berkeliling kota jika kau tidak sibuk.” Ucap Shido.
“Jadi kau…” ucap Kurumi. “Mengajakku berkencan?”
“Mah… bisa dibilang begitu… apa kau mau?”
“Tentu saja.”
“Kalau begitu, besok jam 10:30 kita bertemu di depan loket tiket stasiun Tenguu, ya?”
“Baiklah, aku sudah tidak sabar menantikannya!!” Kurumi membungkuk lalu pergi. Shido hanya terdiam melihat sosok Kurumi menjauh. Ia teringat perintah yang ditugaskan padanya.
“Takamiya Mana sudah membunuh Tokisaki Kurumi, tapi kami masih tidak tahu kenapa dia masih hidup.” Ucap Reine waktu itu.
“Tapi selama dia masih ada, kita akan tetap akan menjalankan rencana kita.” Ucap Kotori waktu itu. “Besok kau akan libur perayaan ulang tahun sekolah. Ajaklah Kurumi untuk berkencan!”
“Meski kau tahu apa yang akan terjadi?” tanya Shido.
“Justru karena kita sudah tahu apa yang akan terjadi…” ucap Kotori. “Tidak ada jaminan dia akan hidup kembali.”
“Kabar masih hidupnya Tokisaki Kurumi pasti akan terdengar ke telinga TAR melalui Tobiichi Origami.” Ucap Reine. “Tentu saja, Takamiya Mana pasti juga akan mendengar hal itu.”
“Aku mengerti. Aku akan mencobanya.” Ucap Shido waktu itu. “Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku.” Ucapnya saat ini.
“Apa yang barusan kau katakan?” tanya Tobiichi yang tiba-tiba sudah ada di belakang Shido.
“U-uwaaaa!!!??” Shido terkejut.
Ada banyak kencan. Berkencan dengan satu gadis dan satu gadis lain di waktu yang sama mungkin serasa bagai di surga. Namun, bagaimana ketika semuanya tidak berjalan sesuai keinginan?
“Besok?” tanya Kurumi.
“Ya, aku ingin mengajakmu berkeliling kota jika kau tidak sibuk.” Ucap Shido.
“Jadi kau…” ucap Kurumi. “Mengajakku berkencan?”
“Mah… bisa dibilang begitu… apa kau mau?”
“Tentu saja.”
“Kalau begitu, besok jam 10:30 kita bertemu di depan loket tiket stasiun Tenguu, ya?”
“Baiklah, aku sudah tidak sabar menantikannya!!” Kurumi membungkuk lalu pergi. Shido hanya terdiam melihat sosok Kurumi menjauh. Ia teringat perintah yang ditugaskan padanya.
“Takamiya Mana sudah membunuh Tokisaki Kurumi, tapi kami masih tidak tahu kenapa dia masih hidup.” Ucap Reine waktu itu.
“Tapi selama dia masih ada, kita akan tetap akan menjalankan rencana kita.” Ucap Kotori waktu itu. “Besok kau akan libur perayaan ulang tahun sekolah. Ajaklah Kurumi untuk berkencan!”
“Meski kau tahu apa yang akan terjadi?” tanya Shido.
“Justru karena kita sudah tahu apa yang akan terjadi…” ucap Kotori. “Tidak ada jaminan dia akan hidup kembali.”
“Kabar masih hidupnya Tokisaki Kurumi pasti akan terdengar ke telinga TAR melalui Tobiichi Origami.” Ucap Reine. “Tentu saja, Takamiya Mana pasti juga akan mendengar hal itu.”
“Aku mengerti. Aku akan mencobanya.” Ucap Shido waktu itu. “Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku.” Ucapnya saat ini.
“Apa yang barusan kau katakan?” tanya Tobiichi yang tiba-tiba sudah ada di belakang Shido.
“U-uwaaaa!!!??” Shido terkejut.
Ada banyak kencan. Berkencan dengan satu gadis dan satu gadis lain di waktu yang sama mungkin serasa bagai di surga. Namun, bagaimana ketika semuanya tidak berjalan sesuai keinginan?
Date a Live: Tiga Kegilaan
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Rabu, 19 Juni 2013
Versi Teks Naruto Chapter 635
Sebelumnya: Naruto Chapter 634
Orochimaru, Karin dan
Suigetsu sudah sampai di tempat dimana kelima Kage berada. Dengan bantuan
beberapa siput pemulihan, mereka menyembuhkan orang-orang disana.
“Ugh, itu siput yang sangat besar.” Ucap Suigetsu ketika melihat si siput penyembuhan yang sudah terbagi menjadi beberapa bagian. “Aku bertanya-tanya berapa banyak garam yang harus kita gunakan untuk mengalahkan mereka.”
“Itu hanyalah bagian dari Katsuyu. Ia telah mensummonnya dari hutan Shikkotsu. Ini bisa dikatakan sudah sangat kecil.” Ucap Orochimaru.
“Heeh…” ucap Suigetsu yang nampaknya kagum.
“Kita harus memikirkan tentang Hokage Kelima, bukan siput-siput ini!” ucap Karin. “Jangan menanggapi apa yang dikatakannya, Orochimaru-sama, mari kita melakukannya sesuai rencana.”
“Ugh, itu siput yang sangat besar.” Ucap Suigetsu ketika melihat si siput penyembuhan yang sudah terbagi menjadi beberapa bagian. “Aku bertanya-tanya berapa banyak garam yang harus kita gunakan untuk mengalahkan mereka.”
“Itu hanyalah bagian dari Katsuyu. Ia telah mensummonnya dari hutan Shikkotsu. Ini bisa dikatakan sudah sangat kecil.” Ucap Orochimaru.
“Heeh…” ucap Suigetsu yang nampaknya kagum.
“Kita harus memikirkan tentang Hokage Kelima, bukan siput-siput ini!” ucap Karin. “Jangan menanggapi apa yang dikatakannya, Orochimaru-sama, mari kita melakukannya sesuai rencana.”
Naruto: Angin Baru
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Jumat, 14 Juni 2013
Versi Teks Date a Live episode 7 bagian 4
Sebelumnya: Date a Live episode 7 bagian 3
Esok harinya, Shido
bersekolah seperti biasanya, tanpa tahu apa yang telah terjadi kemarin…
Tama-sensei sudah masuk kelas dan sedang mengabsen, “Shimada-san?”
“Hadir!”
“Suzuki-kun?”
“Hadir!”
“Tokisaki-san?”
“…” Tidak ada yang menyahut.
“Tokisaki-san? Tokisaki-san?”
“Are?” ucap Shido.
“Kurumi tidak datang?” Tohka bertanya-tanya.
“Dia tidak datang.” Ucap Tobiichi. “Tokisaki Kurumi tidak akan pernah datang lagi ke sekolah ini.”
Tama-sensei sudah masuk kelas dan sedang mengabsen, “Shimada-san?”
“Hadir!”
“Suzuki-kun?”
“Hadir!”
“Tokisaki-san?”
“…” Tidak ada yang menyahut.
“Tokisaki-san? Tokisaki-san?”
“Are?” ucap Shido.
“Kurumi tidak datang?” Tohka bertanya-tanya.
“Dia tidak datang.” Ucap Tobiichi. “Tokisaki Kurumi tidak akan pernah datang lagi ke sekolah ini.”
Versi Teks Date a Live episode 7 bagian 3
Sebelumnya: Date a Live episode 7 bagian 2
“Terima kasih atas makanannya.” Ucapnya sambil menjilat bibir bagian luarnya.
Seseorang berteleportasi tepat ke depan Kurumi, “Sepertinya aku terlambat.” Ucap orang itu setelah melihat ceceran darah dimana-mana. Kurumi tersenyum melihat siapa yang datang.
“Ara ara, kau itu kan…”
“Kau sudah membuat kekacauan lagi, ya…” ucap Mana. “…Naitomere (Nightmare)…”
Versi Teks Date a Live episode 7 bagian 2
Sebelumnya: Date a Live episode 7 bagian 1
“Bagaimana jika kita melihat kantin dan koperasi sekolah?” tanya Shido pada Kurumi.
“Baik.”
Di belakang mereka berdua, Tohka dan Tobiichi sedang mengintai mereka.
“Uh, apa sih yang gadis itu lakukan~~?!” ucap Tohka.
“Aku tidak mau ada gadis lain yang menggoda dia!” ucap Tobiichi.
Shido mengajak Kurumi melihat daftar menu di kantin, “Menu yang paling popular disini adalah roti yakisoba. Itulah pilihan yang sering dipilih orang-orang.”
“Begitu?”
“Tapi kalau aku, aku akan memilih yang ini.” Shido menunjuk salah satu nama makanan di daftar menu. “Roti Durian. Jangan lupa menggosok gigi setelah makan!”
“Begitu?”
“…Tunggu, apa kau memperhatikan— uwaa!!” Shido terkejut karena ketika Ia berbalik wajah Kurumi sangat dekat dengannya.
Versi Teks Date a Live episode 7 bagian 1
Sebelumnya: Date a Live episode 6
Pada episode kali ini, muncul seorang gadis yang menyerupai Shido, baik
rambut maupun matanya. Gadis itu di tengah arena pertempuran, di sekelilingnya
nampak anggota TAR yang tergeletak tak berdaya. Yang tersisa di medan
pertempuran hanyal Tobiichi, dan perempuan yang mirip Shido itu.
Tobiichi mengeluarkan
pedangnya dengan sigap.
“Gagah sekali, aku suka sikapmu.” Ucap perempuan yang mirip Shido itu. “Murakomo Sword style!” ucapnya lalu mengeluarkan pedang miliknya.
“Sekarang!” pikir Tobiichi. Ia melesat sambil melepas alat terbangnya. Alat terbangnya melayang ke arah perempuan itu dan Ia menebasnya.
“Dasar lemah!” ucapnya. Namun itu bukan tujuan Tobiichi. Setelah perempuan itu disibukkan dengan menebas benda itu, Ia segera mengalihkan pedangnya dan berniat menusuk punggu perempuan itu, namun…
CRAAAKKK!! Perempuan itu dilindungi oleh semacam pelindung tak terlihat.
“Buruk sekali…” ucap perempuan itu. “Skakmat!”
“Pertandingan berakhir. Letnan kedua Takamiya Mana menang!” ternyata itu adalah pertandingan percobaan. Dari jauh kapten TAR mengawasi melalui monitor.
“Dia benar-benar mendominasi pertandingan dengan kemenangan telak 0-1.” Ucap si kapten. “Aku rasa itulah yang kita harapkan dari gadis yang pernah membunuh Spirit.”
Asli atau Imitasi… memanggil imitasi itu dengan sebutan ‘adik’ memang baik, tapi itu tidak seharusnya. Kau tidak bisa memakannya, meski mereka memiliki kekuatan sihir. Mereka adalah…
“Gagah sekali, aku suka sikapmu.” Ucap perempuan yang mirip Shido itu. “Murakomo Sword style!” ucapnya lalu mengeluarkan pedang miliknya.
“Sekarang!” pikir Tobiichi. Ia melesat sambil melepas alat terbangnya. Alat terbangnya melayang ke arah perempuan itu dan Ia menebasnya.
“Dasar lemah!” ucapnya. Namun itu bukan tujuan Tobiichi. Setelah perempuan itu disibukkan dengan menebas benda itu, Ia segera mengalihkan pedangnya dan berniat menusuk punggu perempuan itu, namun…
CRAAAKKK!! Perempuan itu dilindungi oleh semacam pelindung tak terlihat.
“Buruk sekali…” ucap perempuan itu. “Skakmat!”
“Pertandingan berakhir. Letnan kedua Takamiya Mana menang!” ternyata itu adalah pertandingan percobaan. Dari jauh kapten TAR mengawasi melalui monitor.
“Dia benar-benar mendominasi pertandingan dengan kemenangan telak 0-1.” Ucap si kapten. “Aku rasa itulah yang kita harapkan dari gadis yang pernah membunuh Spirit.”
Asli atau Imitasi… memanggil imitasi itu dengan sebutan ‘adik’ memang baik, tapi itu tidak seharusnya. Kau tidak bisa memakannya, meski mereka memiliki kekuatan sihir. Mereka adalah…
Date a Live: Tamu
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Kamis, 13 Juni 2013
Ost Itazura na Kissu – Love in Tokyo dorama (Appudeto – Sabao) lyrics
Jyang jyang jyang~
Dorama yang satu ini diambil dari manga yang bejudul sama ^^
Jaa, lyricnya sudah ada di bawah, silahkan di scroll down^^
Dorama yang satu ini diambil dari manga yang bejudul sama ^^
Jaa, lyricnya sudah ada di bawah, silahkan di scroll down^^
[Moesubs] Download Kotonoha no Niwa movie Subtitle Indonesia
Info: http://www.cdjapan.co.jp/detailview.html?KEY=TBR-23169D
Video:
1280x720 @crf 16 H.264-10 bit
848x480 @crf 20 H.264-10 bit
Audio: 2.0 Japanese AAC 48.0 KHz
Subtitle: [Moesubs]
Size: 1.37 GB (720p) & 485 MB (480p)
Duration: 45 Minutes
Video:
1280x720 @crf 16 H.264-10 bit
848x480 @crf 20 H.264-10 bit
Audio: 2.0 Japanese AAC 48.0 KHz
Subtitle: [Moesubs]
Size: 1.37 GB (720p) & 485 MB (480p)
Duration: 45 Minutes
Rabu, 12 Juni 2013
Versi Teks Date a Live episode 6 bagian 4
Sebelumnya: Date a Live episode 6 bagian 3
“Benar juga…” pikir sang kapten. Ia mulai teringat ketika atasannya memarahinya. “Mayor selalu mengeluhkan kemampuan kami,” Ia lalu teringat teman-temannya yang selalu menghina umurnya, “dan mereka pikir mereka istimewa karena masih muda… setidaknya biarkan aku ke pemandian air panas dengan tenang!!” si kapten mengamuk dan mengangkat senjatanya, lalu menembak semua bangunan yang ada disana, bahkan yang tidak bersalah(?).
“Kalian menyerang kami disaat kami ingin bersantai?! Kalian masih terlalu cepat jutaan tahun untuk melawan kami!!” Ia terus saja menembaki, bahkan rumah warga sipil. Ketika amunisi senjata itu habis, Ia mengambil granat-granat dan melemparkannya dengan sembarang. “Rasakan akibat dari apa yang sudah kalian lakukan pada kami!!”
BLAAARRR!!
“Khu khu khu, semuanya, persiapkan diri kalian!!” ucap kapten yang jadi bersemangat. “Saatnya bersenang-senang sambil bekerja!!”
Anggota TAR yang lain hanya dapat melihat sosok kapten mereka yang dinaungi siluet api. Menyeramkan.
Versi Teks Date a Live episode 6 bagian 3
Sebelumnya: Date a Live
episode 6 bagian 2
“Cih. Jadi itu yang
terjadi?” Kotori melihat pergerakan TAR melalui sebuah Ipad(?). “TAR sedang
mengganggu misi kita.” Kotori lalu menghubungi dirinya dengan pasukan melalui
microphone, “Date Town, memasuki mode pertarungan level 2. Tembak saja jika
perlu.”
“Komandan…” ucap salah satu tim ahli. “Apa yang anda lakukan disana?”
“A-aku sedang melakukan penyelidikan!!” ucap Kotori. “Su-sudahlah, cepat lakukan!”
“Baik!” ucap tim ahli itu. “Date Town entering battle mode, level 2!! Bersiap mengeliminasi TAR!!”
Kota tempat TAR berada sekarang adalah Date Town, kota yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk menghalangi TAR. Ketika para TAR sedang mencari-cari jalan keluar dari kota yang penuh jebakan itu, sebuah misil mendarat di tengah kota.
BLAAARRRR!!
Ketika misil itu mendarat, Ia mencipratkan cairan-cairan lengket yang mengenai beberapa anggota TAR dan membuat mereka tidak dapat bergerak.
“A-apa ini~? Lengket sekali!!”
“Komandan…” ucap salah satu tim ahli. “Apa yang anda lakukan disana?”
“A-aku sedang melakukan penyelidikan!!” ucap Kotori. “Su-sudahlah, cepat lakukan!”
“Baik!” ucap tim ahli itu. “Date Town entering battle mode, level 2!! Bersiap mengeliminasi TAR!!”
Kota tempat TAR berada sekarang adalah Date Town, kota yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk menghalangi TAR. Ketika para TAR sedang mencari-cari jalan keluar dari kota yang penuh jebakan itu, sebuah misil mendarat di tengah kota.
BLAAARRRR!!
Ketika misil itu mendarat, Ia mencipratkan cairan-cairan lengket yang mengenai beberapa anggota TAR dan membuat mereka tidak dapat bergerak.
“A-apa ini~? Lengket sekali!!”
Versi Teks Date a Live episode 6 bagian 2
Sebelumnya: Date a Live episode 6 bagian 1
Di dalam sebuah kereta api bawah tanah yang sedang melaju, para anggota
TAR berada di sana dalam perjalanan menuju ke pemandian air panas.“Tapi, uh… apa anda yakin akan membawa peralatan berperang di piknik kita kali ini?”
“Dia sendiri ingin bermain…” “Dia tidak waspada…” “Dia juga tidak menyiapkan apapun..” pikir anak buahnya. Sementara kaptennya memakai baju bebas, mereka tetap memakai baju bertugasnya.
Versi Teks Date a Live episode 6 bagian 1
Sebelumnya: Date a Live episode 5
Para anggota TAR pada
episode ini mendapat serangan misterius yang tidak diketahui asalnya.
“Komunikasi kita dikacaukan!” “Serangan bertubi-tubi dari segala arah!” Kapten
TAR menerima laporan melalui microphonenya. “Medis! Medis!” “Memohon bantua—“
CRRRRZZZTT!!
Komunikasi semua anggota terputus. Kapten TAR itu menutup matanya, sekitar 7 serangan menyerangnya sekaligus.
“Kenapa?! Kenapa jadi seperti ini?!”
Pemandian air panas, tempat dimana air panas menjadi hiburan di bumi. Laki-laki senang mengunjungi tempat itu dan memasukinya tanpa membawa apa-apa. Tidak ada yang bisa mencegah itu.
CRRRRZZZTT!!
Komunikasi semua anggota terputus. Kapten TAR itu menutup matanya, sekitar 7 serangan menyerangnya sekaligus.
“Kenapa?! Kenapa jadi seperti ini?!”
Pemandian air panas, tempat dimana air panas menjadi hiburan di bumi. Laki-laki senang mengunjungi tempat itu dan memasukinya tanpa membawa apa-apa. Tidak ada yang bisa mencegah itu.
Date a Live: Pemandian Cinta
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Versi Teks Naruto Chapter 634
Sebelumnya: Naruto chapter 633
Naruto, Sasuke, dan Sakura
sudah berdiri di atas kuchiyose masing-masing. Namun, ada yang nampak salah
dengan kuchiyose Naruto…
“He? Um… Kau… Gamakichi??” tanya Naruto.
“Ayah sedang sibuk! Aku datang ke tempatnya…” ucap katak yang ternyata bukan Gamabunta itu. “Kau terkejut?”
“Tidak, bukan begitu… maksudku, kau terlihat sangat besar.” Ucap Naruto. “Pertumbuhanmu membuatku lebih terkejut dibanding melihat pertumbuhan Akamaru!”
“Kalian manusia memang sangat lamban…” ucap Gamakichi. Lamban pertumbuhan maksudnya? XD. “Lalu, ada apa kau memanggilku?”
Naruto menunjuk Juubi di depan mereka, “Yeah, bisakah kau melihat benda besar di depan sana? Mendekatlah kesana dengan satu lompatan.”
“He? Um… Kau… Gamakichi??” tanya Naruto.
“Ayah sedang sibuk! Aku datang ke tempatnya…” ucap katak yang ternyata bukan Gamabunta itu. “Kau terkejut?”
“Tidak, bukan begitu… maksudku, kau terlihat sangat besar.” Ucap Naruto. “Pertumbuhanmu membuatku lebih terkejut dibanding melihat pertumbuhan Akamaru!”
“Kalian manusia memang sangat lamban…” ucap Gamakichi. Lamban pertumbuhan maksudnya? XD. “Lalu, ada apa kau memanggilku?”
Naruto menunjuk Juubi di depan mereka, “Yeah, bisakah kau melihat benda besar di depan sana? Mendekatlah kesana dengan satu lompatan.”
Naruto: Tiga Kebuntuan Baru
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Senin, 10 Juni 2013
Versi Teks Defense Devil chapter 12
Sebelumnya: Defense Devil chapter 11
Hari itu adalah hari yang
cukup cerah, hari dimana Paul dibebaskan dari penjara. Dunia seakan sudah siap
menyambutnya kembali.
“Jangan datang lagi, ya?” ucap polisi penjaga gerbang penjara kepada Paul.
“Jangan begitu, kita ketemu lagi saat musim dingin, ya?” Paul terkekeh. “Tidak ada tempat berlindung yang lebih baik selain disini.”
…
“Jangan datang lagi, ya?” ucap polisi penjaga gerbang penjara kepada Paul.
“Jangan begitu, kita ketemu lagi saat musim dingin, ya?” Paul terkekeh. “Tidak ada tempat berlindung yang lebih baik selain disini.”
…
“Aku tak punya tempat
tinggal… uang dan juga makanan…” ucap Paul sambil terlentang di rerumputan.
“Cari kerja paruh waktu, ah…”
Paul mencari kerja, namun tidak ada satu tempatpun yang menerimanya. “Cih, padahal tidak ada tulisan ‘mantan kriminal’ di wajahku!” ucap Paul kesal. “Apa aku bikin kebakaran saja?” Ia menendang seekor anjing yang berjalan murung lewat di depannya, “Minggir, anjing jelek! Jangan murung di depanku!!”
“Hei, kau apakan anjing itu?!” tanya seorang wanita di belakang Paul. Di dekat wanita itu banyak anak-anak kecil, nampaknya Ia seoran guru TK. “Orang kejam yang menindas hewan yang tidak bisa bicara…. Kau orang jahat, kan?!”
“Iya!!” “Iya!!” “Dia jahat!!” ucap anak-anak disamping wanita itu.
Paul tersenyum kesal, “Kalian semua mau dibakar, ya?”
Paul mencari kerja, namun tidak ada satu tempatpun yang menerimanya. “Cih, padahal tidak ada tulisan ‘mantan kriminal’ di wajahku!” ucap Paul kesal. “Apa aku bikin kebakaran saja?” Ia menendang seekor anjing yang berjalan murung lewat di depannya, “Minggir, anjing jelek! Jangan murung di depanku!!”
“Hei, kau apakan anjing itu?!” tanya seorang wanita di belakang Paul. Di dekat wanita itu banyak anak-anak kecil, nampaknya Ia seoran guru TK. “Orang kejam yang menindas hewan yang tidak bisa bicara…. Kau orang jahat, kan?!”
“Iya!!” “Iya!!” “Dia jahat!!” ucap anak-anak disamping wanita itu.
Paul tersenyum kesal, “Kalian semua mau dibakar, ya?”
Defense Devil 12: Judgement 3 – Pahlawan part IV
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Versi Teks Date a Live episode 5 bagian 4
Sebelumnya: Date a Live
episode 5 bagian 3
BLLLAAAARRR!! Tembakan dari
monster es itu meluncur ke arah Shido. Shido membuka matanya perlahan…
Ia terkejut melihat ada Sandalphon milik Tohka yang melindunginya. “Ini… Sandalphon?!”
Versi Teks Date a Live episode 5 bagian 3
Sebelumnya: Date a Live episode 5 bagian 2
Shido berpura-pura duduk
sambil melihat ke jendela ketika Tobiichi kembali. Ia membalikkan wajahnya
tanpa dosa. “Ce-cepatnya…eh?”
“Ada apa?” tanya Tobiichi. Shido terkejut melihat Tobiichi yang belum berpakaian dan masih memakai handuk.
“U-um..” Tobiichi duduk di dekat Shido, dan Shido langsung menjauh.
“Kenapa?”
“Kenapa katamu?” tanya Shido. Tobiichi mendekat lagi dan Shido hanya bisa pasrah.
“Ada apa?” tanya Tobiichi. Shido terkejut melihat Tobiichi yang belum berpakaian dan masih memakai handuk.
“U-um..” Tobiichi duduk di dekat Shido, dan Shido langsung menjauh.
“Kenapa?”
“Kenapa katamu?” tanya Shido. Tobiichi mendekat lagi dan Shido hanya bisa pasrah.
“Kita masih belum terhubung
dengan Shido?” tanya Kotori.
Versi Teks Date a Live episode 5 bagian 2
Yoshino terpana mendengar ucapan Shido.
Versi Teks Date a Live episode 5 bagian 1
Sebelumnya: Date a Live episode 4
Di suatu hari yang basah
karena hujan, suasana di dalam rumah Shido nampak agak panas.
“Tohka…Kumohon…” Shido mengetuk pintu kamar Tohka. “Dengar penjelasanku dulu…”
“Pergi sana!! Baka! Baaakaa!!” ucap Tohka dan tetap tidak membuka pintu.
Shido hanya dapat menghela nafasnya. Di dalam kamarnya, Tohka terlihat sedang duduk sambil memeluk boneka rotinya yang pernah didapatkan bersama Shido.
Di sebuah kuil, di bawah tetesan air hujan, seorang spirit kecil berdiri terdiam. Di tangannya yang dulu selalu membawa boneka, kini tidak ada apa-apa…
Gadis yang menyukai hujan, hujan yang terkadang turun perlahan, terkadang hanya sementara, dan terkadang sangat deras. Tidak lebih dari H2O (Air), namun kekuatannya sangatlah besar. Hujan kali ini akan lebih dingin dari biasanya…
“Tohka…Kumohon…” Shido mengetuk pintu kamar Tohka. “Dengar penjelasanku dulu…”
“Pergi sana!! Baka! Baaakaa!!” ucap Tohka dan tetap tidak membuka pintu.
Shido hanya dapat menghela nafasnya. Di dalam kamarnya, Tohka terlihat sedang duduk sambil memeluk boneka rotinya yang pernah didapatkan bersama Shido.
Di sebuah kuil, di bawah tetesan air hujan, seorang spirit kecil berdiri terdiam. Di tangannya yang dulu selalu membawa boneka, kini tidak ada apa-apa…
Gadis yang menyukai hujan, hujan yang terkadang turun perlahan, terkadang hanya sementara, dan terkadang sangat deras. Tidak lebih dari H2O (Air), namun kekuatannya sangatlah besar. Hujan kali ini akan lebih dingin dari biasanya…
Date a Live: Tanah Membeku
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Minggu, 09 Juni 2013
Shingeki no Kyojin episode 10 subtitle Indonesia
Sinopsis: Pada episode sebelumnya. Eren, Mikasa dan
Armin mencoba menjelaskan mengenai Eren yang muncul dari tubuh raksasa kepada
Pasukan Penjaga Dinding yang di pimpin oleh Kapten Felman. Namun semua
penjelasan justru tak dianggap. Lalu mereka menembakkan meriam pada Eren dkk.
Eren pun secara tak terduga berubah setengah raksasa, muncul tengkorak raksasa
yang melindunginya. Bagaimanakah selanjutnya? Silakan klik link di bawah ini
untuk mengunduhnya, terima kasih
Sabtu, 08 Juni 2013
Versi Teks Date a Live episode 4 bagian 4
Sebelumnya: Date a Live episode 4 bagian 3
“A-ada apa?” Shido melihat ke sampingnya, dan Ia langsung tahu apa keadaan darurat yang dimaksud…
“A-ada apa?” Shido melihat ke sampingnya, dan Ia langsung tahu apa keadaan darurat yang dimaksud…
“To-Tohka?”
“Shido, apa yang barusan kau lakukan?” tanya Tohka.
“Apa maksudmu?” Shido lalu teringat ketika tadi bibirnya menyentuh bibir Spirit Hermit. Mungkinkah Tohka melihatnya?
“Aku begitu mengkhawatirkanmu, tapi ternyata kau malah menggoda gadis lain!” ucap Tohka dengan penuh amarah. “Apa maksud ini semua?!!” Tohka menghentakkan kakinya, dan lantai gedung itu langsung retak.
Versi Teks Date a Live episode 4 bagian 3
Sebelumnya: Date a Live episode 4 bagian 2
Shido akhirnya sampai di Fraxinus,
“Akhirnya kau datang juga.” Ucap Kotori yang sudah duduk di kursi komandannya di Fraxinus. “Gempa luar angkasa baru saja terjadi. Kali ini skalanya lebih kecil.” Mereka semua melihat gambar spirit yang ada di monitor.
“Kita beruntung. Tapi, dia adalah Hermit.” Ucap asisten komandan.
“Hermit?” tanya Shido.
“Itu adalah nama Spirit yang muncul.” Sahut Kotori. “Dia dikenal sebagai Spirit yang langka, sangat tenang.”
Gambar Spirit itu lalu diperbesar, membuat Shido agak terkejut. Spirit itu pernah ditemuinya, waktu itu… di kuil… ya, anak yang waktu itu ditemuinya di kuil.
“Aku pernah bertemu dengannya…” ucap Shido.
“Apa?” tanya Kotori mempertanyakan kelengkapannya.
“Dua hari yang lalu, saat sore hari aku bertemu dengannya di kuil.” Ucap Shido.
“Tidak ada gangguan yang terdeteksi pada saat itu.” Ucap asisten komandan.
Shido akhirnya sampai di Fraxinus,
“Akhirnya kau datang juga.” Ucap Kotori yang sudah duduk di kursi komandannya di Fraxinus. “Gempa luar angkasa baru saja terjadi. Kali ini skalanya lebih kecil.” Mereka semua melihat gambar spirit yang ada di monitor.
“Kita beruntung. Tapi, dia adalah Hermit.” Ucap asisten komandan.
“Hermit?” tanya Shido.
“Itu adalah nama Spirit yang muncul.” Sahut Kotori. “Dia dikenal sebagai Spirit yang langka, sangat tenang.”
Gambar Spirit itu lalu diperbesar, membuat Shido agak terkejut. Spirit itu pernah ditemuinya, waktu itu… di kuil… ya, anak yang waktu itu ditemuinya di kuil.
“Aku pernah bertemu dengannya…” ucap Shido.
“Apa?” tanya Kotori mempertanyakan kelengkapannya.
“Dua hari yang lalu, saat sore hari aku bertemu dengannya di kuil.” Ucap Shido.
“Tidak ada gangguan yang terdeteksi pada saat itu.” Ucap asisten komandan.
Versi Teks Date a Live episode 4 bagian 2
Sebelumnya: Date a Live
episode 4 bagian 1
“Aku masih dalam pelatihan?!” tanya Shido. “Kita sudah menyegel kekuatan Tohka, apa itu masih belum cukup?”
Ekspresi Kotori berubah, “Siapa yang bilang Tohka adalah satu-satunya Spirit di dunia ini?”
“Itu benar.” Ucap Reine. “Bencana kerusakan terjadi karena Spirit, dan baru keberadaan Tohka saja yang telah dikonfirmasi.”
“…”
“Shin, aku ingin kau menjadi mediator bagi para Spirit.” Ucap Reine yang masih salah mengucapkan nama Shido. “Kau harus meningkatkan interaksimu dengan wanita.”
Shido berdiri, “Tapi… bukan berarti Tohka harus tinggal bersama kita, kan? Eh?” ternyata dibelakang Shido, Tohka mendengar percakapan mereka.
“Shido…” ucap Tohka. “Jadi aku sebenarnya tak boleh… tinggal disini?”
“Bu-bukan seperti itu!”
“Aku masih dalam pelatihan?!” tanya Shido. “Kita sudah menyegel kekuatan Tohka, apa itu masih belum cukup?”
Ekspresi Kotori berubah, “Siapa yang bilang Tohka adalah satu-satunya Spirit di dunia ini?”
“Itu benar.” Ucap Reine. “Bencana kerusakan terjadi karena Spirit, dan baru keberadaan Tohka saja yang telah dikonfirmasi.”
“…”
“Shin, aku ingin kau menjadi mediator bagi para Spirit.” Ucap Reine yang masih salah mengucapkan nama Shido. “Kau harus meningkatkan interaksimu dengan wanita.”
Shido berdiri, “Tapi… bukan berarti Tohka harus tinggal bersama kita, kan? Eh?” ternyata dibelakang Shido, Tohka mendengar percakapan mereka.
“Shido…” ucap Tohka. “Jadi aku sebenarnya tak boleh… tinggal disini?”
“Bu-bukan seperti itu!”
Jumat, 07 Juni 2013
Versi Teks Date a Live episode 4 bagian 1
Sebelumnya: Date a Live episode 3
Hari itu cuaca tidak terlalu
bagus, hujan turun sangat deras. Itsuka Shido berteduh di bawah pohon di sebuah
kuil.
“Ramalan cuaca benar-benar tidak bisa dipercaya…” ucap Shido. “Mereka bilang, kemungkinan turun hujan hanya 10%...”
CIPLAKK! Shido melihat disampingnya ada seorang anak perempuan membawa boneka tangan, dan dengan tenangnya bermain air. Namun tak lama kemudian anak itu terjatuh.
“Ramalan cuaca benar-benar tidak bisa dipercaya…” ucap Shido. “Mereka bilang, kemungkinan turun hujan hanya 10%...”
CIPLAKK! Shido melihat disampingnya ada seorang anak perempuan membawa boneka tangan, dan dengan tenangnya bermain air. Namun tak lama kemudian anak itu terjatuh.
“O..Oy!!” Shido mendekatinya
dan membantunya berdiri. “Ah, syukurlah… apa kau terluka?”
Anak itu terkejut melihat Shido, dan langsung menjauh darinya. Itu membuat Shido agak bingung, “Eto….”
“Ja-jangan mendekat…kumohon…” ucap anak itu.
“Eh?”
“Kumohon…” ucap anak itu pelan. “…Jangan sakiti aku.”
Anak itu terkejut melihat Shido, dan langsung menjauh darinya. Itu membuat Shido agak bingung, “Eto….”
“Ja-jangan mendekat…kumohon…” ucap anak itu.
“Eh?”
“Kumohon…” ucap anak itu pelan. “…Jangan sakiti aku.”
Versi Teks Death Note chapter 4
Sebelumnya: Death Note chapter 3
“Lalu mengapa kita
bersembunyi di tempat kumuh seperti ini, Raito?” tanya Ryuuku setelah Raito
menjelaskan ambisinya tentang membunuh keluarganya sendiri demi melindungi
kerahasiaan Death Note.
“Siapa saja bisa melihatmu jika menyentuh Death Note, bukan? Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi…”
“Kau bisa bercerita pada mereka bahwa aku hanyalah temanmu.” Ucap Ryuuku.
Raito tertawa, “Adikku akan terkena serangan jantung jika melihatmu.”
“…” Ryuuku hanya terdiam, Ia sepertinya tidak mengerti dengan lelucon yang dibuat Raito.
Sebuah api kebangkitan yang membara…
“Siapa saja bisa melihatmu jika menyentuh Death Note, bukan? Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi…”
“Kau bisa bercerita pada mereka bahwa aku hanyalah temanmu.” Ucap Ryuuku.
Raito tertawa, “Adikku akan terkena serangan jantung jika melihatmu.”
“…” Ryuuku hanya terdiam, Ia sepertinya tidak mengerti dengan lelucon yang dibuat Raito.
Sebuah api kebangkitan yang membara…
Selasa, 04 Juni 2013
Versi Teks Date a Live episode 3 bagian 2
Sebelumnya: Date a Live episode 3 bagian 1
“Origami, kau bisa dengar aku?” tanya komandan Tobiichi menggunakan alat komunikasi jarak jauh. “Aku berhasil mendapatkan izin untuk bergerak. Kita bertemu di titik 101.”
“Dimengerti.” Ucap Tobiichi yang nampaknya tidak sepenuhnya mengatakan itu.
“Origami, kau bisa dengar aku?” tanya komandan Tobiichi menggunakan alat komunikasi jarak jauh. “Aku berhasil mendapatkan izin untuk bergerak. Kita bertemu di titik 101.”
“Dimengerti.” Ucap Tobiichi yang nampaknya tidak sepenuhnya mengatakan itu.
“Lihat, Shido, itu terlihat
enak, kan?!” “Ini juga! Itu juga!” “Luar biasa~!” “”Lihat!” Tohka terus saja
makan.
Versi Teks Date a Live episode 3 bagian 4
Sebelumnya: Date a Live
episode 3 bagian 3
“Denyut nadi Shido-kun berhenti!!” ucap seseorang dari Fraxinus.
“Sebuah gempa luar angkasa terdeteksi!” ucap yang lainnya.
“Hanya 7% dari daerah itu yang sudah di evakuasi!”
“Kita sedikit beruntung karena mereka berada jauh dari wilayah pemukiman, tapi pada keadaan seperti ini, dia bisa menghancurkan seluruh kota.” Ucap Kotori. Di layar terlihat Tohka yang terus menebaskan pedangnya ke Tobiichi, namun Tobiichi memiliki semacam pelindung yang menahan serangan Tohka, dan pelindung itu tidak terlihat.
Kotori memakan lollipopnya, “Yah, kurasa batas yang ada telah dilewati oleh mereka…kita belum mampu untuk membunuh Princess.” Kotori sama sekali tidak membicarakan tentang Shido.
“Ba-bagaimana dengan Shido-kun, komandan?” seseorang dari tim ahli akhirnya bertanya.
“Denyut nadi Shido-kun berhenti!!” ucap seseorang dari Fraxinus.
“Sebuah gempa luar angkasa terdeteksi!” ucap yang lainnya.
“Hanya 7% dari daerah itu yang sudah di evakuasi!”
“Kita sedikit beruntung karena mereka berada jauh dari wilayah pemukiman, tapi pada keadaan seperti ini, dia bisa menghancurkan seluruh kota.” Ucap Kotori. Di layar terlihat Tohka yang terus menebaskan pedangnya ke Tobiichi, namun Tobiichi memiliki semacam pelindung yang menahan serangan Tohka, dan pelindung itu tidak terlihat.
Kotori memakan lollipopnya, “Yah, kurasa batas yang ada telah dilewati oleh mereka…kita belum mampu untuk membunuh Princess.” Kotori sama sekali tidak membicarakan tentang Shido.
“Ba-bagaimana dengan Shido-kun, komandan?” seseorang dari tim ahli akhirnya bertanya.
Versi Teks Date a Live episode 3 bagian 3
Sebelumnya: Date a Live
episode 3 bagian 2
“Nah, Shido, benda ini akan
berubah menjadi apa?” tanya Tohka sambil memeluk boneka rotinya. Mereka berada
di tempat yang tinggi saat ini, kota bisa terlihat dari sana.
“Benda ini tidak akan berubah sama sekali.” Sahut Shido.
“Apa?! Apa ini mahkluk yang disatukan?”
“Yah, kau bisa menyebutnya seperti itu.”
“Woooaaahhh!!” Tohka kagum. “Shido, hari ini benar-benar menyenangkan.”
“Ya, aku senang mendengarnya.”
“Meskipun begitu, aku berharap kita pergi ke Taman Impian.”
“A…anggap saja hal itu tidak pernah terjadi.” Ucap Shido terbata-bata.
“Benda ini tidak akan berubah sama sekali.” Sahut Shido.
“Apa?! Apa ini mahkluk yang disatukan?”
“Yah, kau bisa menyebutnya seperti itu.”
“Woooaaahhh!!” Tohka kagum. “Shido, hari ini benar-benar menyenangkan.”
“Ya, aku senang mendengarnya.”
“Meskipun begitu, aku berharap kita pergi ke Taman Impian.”
“A…anggap saja hal itu tidak pernah terjadi.” Ucap Shido terbata-bata.
Senin, 03 Juni 2013
Versi Teks Date a Live episode 3 bagian 1
Sebelumnya: Date a Live
episode 2
Pada akhirnya, Itsuka Shido
berhasil menaklukan seorang Roh bernama Tohka. Untuk kelangsungan hidup umat
manusia, Ia akan berkencan dengan Roh itu!
“Shido, ini apa?” tanya Tohka memperhatikan roti yang dipajang di sebuah etalase. Karena kaca yang menghalangi, Ia tidak bisa mengambil roti itu. “Ini apa? Apa?? Apaaaa??”
Sang Roh, Tohka, gadis yang muncul dari dunia lain tanpa alasan yang jelas. Apakah kekerasan yang dapat mengatasinya? Ataukah cinta? Saat ini, Shido sedang diuji dengan keputusan yang diambilnya…
“Shido, ini apa?” tanya Tohka memperhatikan roti yang dipajang di sebuah etalase. Karena kaca yang menghalangi, Ia tidak bisa mengambil roti itu. “Ini apa? Apa?? Apaaaa??”
Sang Roh, Tohka, gadis yang muncul dari dunia lain tanpa alasan yang jelas. Apakah kekerasan yang dapat mengatasinya? Ataukah cinta? Saat ini, Shido sedang diuji dengan keputusan yang diambilnya…
Date a Live: Pedang Yang Membelah Awan
Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
“Ini.” Shido membelikan roti yang daritadi dipandangi oleh Tohka. Tohka
mengendus-endus roti itu, dan matanya mulai berbinar serta liurnya menetes.Text Version by esti-widhayang.blogspot.com
Author: Dhwati Esti Widhayang
Minggu, 02 Juni 2013
[Oploverz] Shingeki no Kyojin episode 9 subtitle Indonesia
Sinopsis: Muncul lagi tokoh baru bernama Rivaille. Seseorang yang dikatakan kemampuannya sebanding dengan kemampuan seluruh pasukan. Dia adalah anggota dari Pasukan Pengintai. Nah langsung saja bagi yang ingin mengunduhnya silakan klik link di bawah ini untuk download shingeki no kyojin sub indo
Langganan:
Postingan (Atom)